Petugas Amil Zakat menerima pembayaran zakat fitrah dari warga wajib zakat (muzaki) di depan Masjid Pimpinan Pusat (PP) Persis, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kota Bandung, Senin (10/5). Pusat Zakat Umat Lembaga Zakat Persis membuka layanan pembayaran zakat | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Khazanah

Wapres: Organisasi Zakat Hadapi Tantangan Besar

Foz berusaha menciptakan ekosistem zakat selama tiga tahun terakhir. 

BATU -- Sekitar 130 pimpinan anggota Forum Zakat (Foz) menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) ke-9 di Kota Batu, Jawa Timur (Jatim). Kegiatan dengan protokol kesehatan (prokes) ini diselenggarakan mulai 3 sampai 4 Juni 2021.

Munas kali ini mengambil tema terkait dengan penguatan kolaborasi pemberdayaan masyarakat. Dalam sambutannya, Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menjelaskan, terdapat tiga tantangan besar yang akan dihadapi lembaga dalam mengelola dana zakat.

Pertama, kemampuan bersinergi dan berkolaborasi dengan program pemerintah, seperti dalam isu kemiskinan dan kesenjangan sosial. "Terlebih dalam rangka pemulihan ekonomi akibat Covid-19," jelas dia, kemarin. 

Tantangan berikutnya terkait pengelolaan zakat yang akuntabel dan tepat sasaran. Menurut Kiai Ma’ruf, para amil juga harus memperhatikan standardisasi pengelolaan zakat secara global.

Selanjutnya, pemberdayaan zakat terhadap mustahik atau delapan ashnaf. Dia menjelaskan, para pengelola zakat mesti meningkatkan taraf hidup para mustahik baik individual maupun pelaku usaha mikro sebagai pihak penerima zakat. Hal ini tidak cukup dilakukan oleh pengelola zakat, tapi seluruh pemangku kepentingan, seperti asosiasi, pemerintah, otoritas, dan akademisi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Wakil Presiden RI (wapresri.go.id)

Melalui Munas Foz ke-9, Kiai Ma'ruf pun berharap tali silaturahim antara lembaga pengelola zakat bisa diperkuat lagi. Dengan demikian, para anggota Foz bisa menghasilkan program perbaikan, pengelolaan, dan pemberdayaan yang dapat dijalankan secara berkelanjutan.

Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan, organisasi pengelola zakat (OPZ) mesti memperhatikan standar tata kelola yang baik demi keberlangsungan OPZ di lapangan. Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) ini menjelaskan, aspek ini harus diperhatikan agar bisa sama-sama  mensyiarkan dan menghimpun zakat sebagai ibadah fundamental bagi umat Islam.

 
Kita semua dari unsur pemerintah, swasta, BUMN, MES, hingga Forum Zakat merapatkan barisan, menyamakan langkah
ERICK THOHIR, Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah
 

"Karena itu, kami dari MES (Masyarakat Ekonomi Syariah) sangat menyambut baik kegiatan hari ini. Kita semua dari unsur pemerintah, swasta, BUMN, MES, hingga Forum Zakat merapatkan barisan, menyamakan langkah berkolaborasi, meningkatkan kompetensi untuk naik kelas bersama," jelas  Erick. 

Ketua Umum Foz Bambang Suherman berharap, agenda tiga tahunan ini bisa menjadi momentum penting untuk seluruh anggota asosiasi. Para anggota dapat membicarakan lebih mendalam mengenai arah gerakan zakat ke depan.

"Yakni melalui penguatan komitmen kolaborasi pemberdayaan masyarakat," kata Bambang dalam Konferensi Pers (Konpers) Munas Foz ke-9 di Kota Batu, Kamis (3/6).

Munas Foz perlu dilakukan sebagai langkah kolaborasi dan integrasi program di antara beberapa pihak. Salah satunya melalui kolaborasi antara negara dan pegiat pada sektor zakat. Apalagi, selama tiga tahun terakhir, Foz sudah melakukan banyak upaya untuk mendukung pembangunan nasional terutama dalam isu pengentasan kemiskinan.

Adapun upaya yang telah dilakukan Foz antara lain menguatkan kompetensi dan kapasitas amil zakat dan meningkatkan pendampingan kelembagaan Organisasi Pengelola Zakat (OPZ). Langkah ini bertujuan untuk memastikan program pemberdayaan masyarakat yang dibuat berorientasi pada pengentasan kemiskinan. 

Foz juga sudah berusaha menciptakan ekosistem gerakan zakat selama tiga tahun terakhir. Upaya ini bertujuan untuk mendorong lahirnya banyak kolaborasi pemberdayaan masyarakat, utamanya di antara para OPZ di berbagai daerah. Dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang dikelola oleh OPZ juga telah disalurkan dalam berbagai macam bentuk program pemberdayaan masyarakat miskin.

Secara umum, program yang dilakukan meliputi sektor ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial kemanusiaan. "Ini sangat berhubungan dengan agenda pembangunan nasional," ungkap dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat