Jaringan 5G | Pixabay

Inovasi

Mengulik Manfaat Jaringan 5G

Pergerakan teknologi yang terus melaju ke era 5G sudah di depan mata.

Lahirnya teknologi baru,  selalu berujung pada munculnya berbagai inovasi baru di tengah kehidupan masyarakat. Digitalissai yang lahir dari teknologi 4G, telah memperkenalkan kita pada aplikasi mobile, pembayaran non tunai, teknologi finansial, konsep smart home, hingga konsultasi kesehatan jarak jauh. 

Kini, pergerakan teknologi yang terus melaju ke era 5G, sudah di depan mata. Berbagai peluang dan potensi di masa depan pun siap dihadirkan oleh teknologi konektivitas generasi kelima ini. 

Lektor Kepala, Kelompok Keahlian Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr Ir M Ridwan Effendi, MA.Sc mengatakan jaringan 5G bermanfaat untuk penggunaan dalam tiga kelompok bidang. Pertama adalah extended broadband. “Yang sering dipakai untuk internet kecepatan tinggi adalah lifestyle dan entertainment,” ujar Ridwan saat dihubungi Republika, beberapa waktu lalu.

Kedua, mission critical. Jaringan 5G, menurutnya, memungkinkan penggunaan aplikasi-aplikasi mission critical tanpa penundaan. Misalnya, untuk telemedicine

Dengan hadirnya jaringan 5G, akan memungkinkan dokter di Jakarta ikut mengawasi operasi terhadap pasien di Surabaya dengan aplikasi telemedicine. Contoh lainnya, adalah konsultasi dengan dokter. 

Pasien akan bisa berkonsultasi dengan dokternya tanpa waktu jeda yang banyak. “Jadi delay-nya itu bisa sangat kecil, bisa sampai beberapa milidetik saja,” katanya.

Contoh lain yang juga terkait mission critical, adalah kendaraan yang dikemudikan secara real time dengan pengendalian jarak jauh, yaitu kendaraan otonom atau autonomous vehicle. Tidak boleh ada jeda yang tinggi ketika mengoperasikan autonomous vehicle.

photo
Industri robotik yang akan berkembang pesat di era 5G - (Setyanavidita Livikacansera/Republika)

Ketiga, adalah perkembangan massive internet of things (IoT). Ridwan mengatakan ini masih ada hubungannya dengan mission critical, tetapi lebih diutamakan pada sensornya.

Misalnya, sensor lampu lalu lintas, sensor lampu kendaraan, dan  sensor lingkungan. “Jadi masing-masing sensor itu diberi dengan IoT sehingga dia bisa terkoneksi ke pusat secara terpadu. Jadi lebih diutamakan ke sensornya bukan pengendaliannya,” ujarnya.

Mission critical dan massive IoT pun bisa diterapkan di bidang pertanian. Contohnya, informasi cuaca yang diperoleh, informasi penanaman tanaman, waktu panen, dan jenis tumbuhan yang ditanam.

Semua informasi tersebut bisa didapatkan dengan cepat. Lalu, petani juga bisa memonitor lahan pertaniannya, misalnya untuk menentukan penyemprotan hama dan level kadar air di tanah pertanian. Dengan konektivitas 5G, pengendalian penyemprotan dapat dilakukan secara //real time// dan dari jarak jauh.

 
Konektivitas 5G, akan berdampak pula pada perkembangan massive internet of things (IoT).
Dr Ir M RIDWAN EFFENDI, Lektor Kepala, Kelompok Keahlian Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB). 
 
 

 

Pertumbuhan IoT Kian Signifikan

photo
Ilustrasi teknologi IoT - (Pixabay)

Menyongsong adopsi konektivitas 5G, tren pemanfaatan teknologi IoT juga kini semakin pesat. Fox Logger, perusahaan penyedia tracking system (GPS) berbasis IoT mencatatkan kinerja positif untuk periode empat bulan (caturwulan) pertama 2021. 

“Terjadi kenaikan sekitar 30 persen dibandingkan pendapatan pada periode yang sama pada 2020. Bila kami bandingkan kinerja per bulan secara year on year (YoY), kenaikan terjadi pada Januari, Maret dan April 2021. Sementara terjadi penurunan sedikit pada bulan Februari,” ujar CEO Fox Logger, Alamsyah Cheung.

Menurutnya, kenaikan juga terjadi pada jumlah pelanggan dibandingkan tahun lalu. Pada Januari hingga April 2021 tercatat ada 4.659 pelanggan. Jumlah ini meningkat 30 persen dibandingkan dengan jumlah pelanggan pada periode yang sama pada 2020, yaitu sebesar 2.942 pelanggan. 

Hal ini juga sejalan dengan peningkatan jumlah perangkat yang terjual. Selama empat bulan pertama 2021, Fox Logger telah menjual sekitar 31.900 perangkat GPS, sementara pada periode yang sama 2020 terjual 22.028 perangkat.

Peningkatan pendapatan yang terjadi ini, diakui Alamsyah, dimungkinkan melalui kontribusi ritel dan B2B. Lebih jauh, ia menilai, peningkatan kinerja Fox Logger memberikan indikasi positif pada situasi makro. Dalam skala kecil, peningkatan kinerja kami juga bisa menjadi indikasi bahwa perekonomian Indonesia perlahan-lahan menggeliat di tengah pandemi Covid-19.

Di tengah situasi yang kian positif ini, Fox Logger juga terus berinovasi. “Saat ini kami sedang mengembangkan sayap layanan kami kepada semua panti jompo guna membantu pengelola untuk melakukan tracking kepada setiap penghuni panti jompo yang rata-rata adalah lansia,” Alamsyah mengungkapkan. 

Dengan begitu, sistem tracking dari Fox Logger diharapkan dapat membantu tugas pengelola dalam memantau pergerakan para lansia. Selain itu, Fox Logger juga bekerja sama dengan Pemprov DKI dalam hal monitoring truk sampah, juga telah digunakan banyak pihak, baik individu maupun korporasi serta sejumlah perusahaan leasing besar.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat