Petugas keamanan menghalangi jurnalis mendekati Institut Virologi Wuhan setelah ketibaan tim WHO guna menyelidiki asal-usul Covid-19, beberapa waktu lalu. | AP/Ng Han Guan

Internasional

Biden: Selidiki Asal-Usul Covid-19

Badan intelijen sedang mempertimbangkan dua skenario alternatif perihal asal-usul Covid-19

WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah memerintahkan para stafnya mengorek jawaban tentang asal-usul Covid-19. Badan-badan intelijen AS dilibatkan dalam proses tersebut.

Biden dalam pernyataannya pada Rabu (26/5), mengungkapkan, badan-badan intelijen sedang mempertimbangkan dua skenario alternatif perihal asal-usul Covid-19. Namun, mereka belum yakin dalam kesimpulannya. Perdebatan perihal skenario mana yang lebih mungkin pun masih terjadi.

Penjelasan badan-badan intelijen AS itu dirinci dalam sebuah laporan kepada Biden. Pengungkapan publik oleh Biden tentang penilaian intelijen AS yang bersifat pribadi dan tak meyakinkan menunjukkan adanya kecamuk dalam pemerintahannya tentang dari mana virus korona penyebab Covid-19 berasal.

Beberapa waktu lalu, Biden meminta timnya merinci apakah Covid-19 muncul akibat kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi virus atau kebocoran laboratorium. Pada Maret, WHO merilis hasil penyelidikan tentang asal-usul Covid-19 yang dilakukan bersama para ahli dari Cina.

Mereka menjelaskan skenario paling mungkin terkait rantai penyebaran adalah virus dibawa kelelawar, kemudian ditularkan ke manusia lewat hewan lain. Tim mengusulkan penelitian lebih lanjut untuk menjajaki beragam kemungkinan, kecuali hipotesis kebocoran laboratorium.

Namun, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus meminta tim yang menyelidiki asal-usul pandemi Covid-19 tetap mendalami kemungkinan kebocoran laboratorium sebagai penyebab menyebarnya virus.

“Meskipun tim telah menyimpulkan bahwa kebocoran laboratorium adalah hipotesis yang paling kecil kemungkinannya, hal ini memerlukan penyelidikan lebih lanjut, berpotensi dengan misi tambahan yang melibatkan ahli spesialis, yang siap saya kerahkan,” kata Ghebreyesus pada 30 Maret lalu.

Libatkan seluruh dunia

Kedutaan Besar Cina di Washington, pada Kamis (27/5), mengatakan upaya mempolitisasi masalah tersebut dapat menghambat penyelidikan tentang asal-usul Covid-19.

“(Cina) mendukung studi komprehensif dari semua kasus awal Covid-19 yang ditemukan di seluruh dunia dan penyelidikan menyeluruh ke beberapa pangkalan rahasia serta laboratorium biologis di seluruh dunia,” kata Kedutaan Besar Cina di Washington dalam sebuah pernyataan.

"Beberapa kekuatan politik telah terpaku pada manipulasi politik dan (permainan saling menyalahkan)," kata Kedutaan Besar Cina menambahkan.

Media Wall Street Journal, Ahad (23/5), menerbitkan laporan tentang tiga virolog di Wuhan, Cina, yang dirawat di rumah sakit sebulan sebelum negara tersebut mendeteksi kasus awal Covid-19. Menurut media itu, informasi tersebut menegaskan pentingnya penyelidikan lebih luas tentang dugaan apakah virus korona penyebab Covid-19 muncul akibat kebocoran laboratorium.

Cina telah berulang kali membantah spekulasi bahwa laboratorium mereka bertanggung jawab. Pemerintah Cina  mengatakan, AS dan negara lain berusaha mengalihkan perhatian dari kegagalan mereka sendiri untuk mengatasi virus.

Cina juga terus menunjukkan kemungkinan bahwa Covid-19 berasal dari negara lain. Menurut mereka, virus itu masuk melalui makanan beku yang terinfeksi atau melalui jaringan perdagangan satwa liar Cina tenggara.

Media Global Times, milik Partai Komunis People's Daily, mengatakan, jika teori kebocoran laboratorium akan diselidiki lebih lanjut, AS juga harus mengizinkan penyelidik masuk ke fasilitasnya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat