Pelatih Chelsea Thomas Tuchel. | AP/Alastair Grant

Olahraga

Menanti Akhir Manis Tuchel di Liga Inggris

Tuchel dianggap berhasil meningkatkan performa Chelsea.

VILLA -- Sejak Thomas Tuchel datang, Chelsea terus membaik. Perlahan tapi pasti, the Blues kembali ke papan atas Liga Primer Inggris musim 2020/21. Timo Werner dan rekan-rekan juga lolos ke final dua ajang berbeda, yakni Piala FA dan Liga Champions.

Di Piala FA, awak tim London Biru merasakan pil pahit. Anak asuh Tuchel ditaklukkan Leicester City, 0-1, di Stadion Wembley. Di  final Liga Champions yang baru akan digelar akhir bulan ini, mereka melawan Manchester City. 

Sebelum laga akbar tersebut, Tuchel harus menyelesaikan satu laga yang tak kalah penting, yakni pekan terakhir Liga Primer Inggris. Chelsea akan bertandang ke markas Aston Villa di Villa Park pada Ahad (23/5).

The Blues wajib menang demi memastikan finis di empat besar dan tiket Liga Champions musim depan tanpa bergantung pada hasil dua pesaing terdekat, Liverpool dan Leicester.

Dengan mengantongi 67 poin, Hakim Ziyech dan rekan-rekan hanya unggul sebiji angka atas Liverpool dan Leicester. Jadinya, hingga pekan pamungkas, persaingan menuju Liga Champions musim depan tetap panas. "Kami harus siap dan waspada untuk menyelesaikan pekerjaan," kata sang arsitek berkebangsaan Jerman, dikutip dari laman resmi klubnya, Jumat (21/5).

Efektivitas permainan Chelsea jauh lebih baik di tangan Tuchel. Namun, kekalahan di Piala FA membuat the Blues kembali ke bumi. Penikmat sepak bola dunia menanti klimaks dari pekerjaan positif sang juru taktik.

Tugas ekstra bagi Tuchel untuk meracik tim karena lawan yang dihadapi bakal tampil tanpa beban. Apa pun hasilnya, the Lions tetap finis di posisi ke-11 klasemen Liga Primer Inggris musim ini. Gelandang Chelsea Jorginho memahami krusialnya laga ini. "Kami tahu betapa pentingnya pertandingan ini. Kami akan bekerja keras. Kami harus berada di zona empat besar dan masuk ke Liga Champions musim depan," ujar Jorginho.

Tuchel belum tentu menurunkan N'Golo Kante. Pria Prancis itu mengalami permasalahan di hamstring-nya. Tanpa Kante, Chelsea bakal memakai jasa Mateo Kovacic sebagai pendamping Jorginho.

Tuan rumah takkan melepas laga ini begitu saja, apalagi bagi gelandang Jack Grealish. Ini kesempatan terakhir baginya unjuk kemampuan di depan pelatih tim nasional Inggris Gareth Southgate. Ia berhasrat membela the Three Lions di Piala Eropa 2020. Namun, posisinya terancam oleh Mason Mount (Chelsea) dan Phil Foden (Manchester City). Grealish diperkirakan akan mati-matian bertarung di lini tengah untuk membuktikan ia lebih hebat dari Mount.

Pada pertandingan lainnya dalam waktu bersamaan, Liverpool menjamu Crystal Palace di Stadion Anfield. Tuan rumah diunggulkan berjaya di rumah sendiri. Apalagi, skuad polesan Juergen Klopp sedang bagus-bagusnya. The Reds baru saja mengoleksi empat kemenangan beruntun di liga domestik.

Leicester City mendapatkan lawan yang lebih berat. The Foxes bertemu Tottenham Hotspur. Kubu Spurs masih memiliki kepentingan untuk meraih tiket Liga Europa. Untungnya, pertandingan ini berlangsung di King Power Stadium. Bakal ada suporter yang berteriak dari tribun. Sebuah keuntungan morel bagi Leicester yang tampil di depan publiknya sendiri.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Thomas Tuchel (tuchel.cfc)

Profil Tuchel

Thomas Tuchel adalah pelatih Chelsea.  Dia merupakan mantan pemain sepak bola berkewarganegaraan Jerman. Dia diakui sebagai pelatih dengan pengetahuan taktis dan gaya permainannya. Lahir di Krumbach, karier bermain Tuchel berakhir pada usia 25 tahun akibat cedera tulang rawan lutut kronis, dan pada 2000, ia memulai karier kepelatihannya, bekerja untuk tim junior di VfB Stuttgart selama lima tahun. Pada tahun 2009, setelah periode satu tahun yang sukses di FC Augsburg II, ia direkrut oleh klub Bundesliga yang baru dipromosikan Mainz 05.

Pada tahun 2018 Tuchel melatih tim asal Prancis Paris Saint-Germain, Tuchel berhasil memenangkan 2 gelar Liga Prancis, termasuk meraih domestic quadruple pada musim kedua dan berhasil mencapai final Liga Champions yang pertama untuk Paris Saint-Germain. Namun, pada tahun 2020 Tuchel dipecat dan diangkat sebagai pelatih Chelsea pada tahun 2021.

Thomas Tuchel berbicara tentang inspirasinya sebagai seorang pelatih. Pelatih Jerman itu sangat sukses sejak tiba di The Blues pada pertengahan musim. Tuchel mengambil alih dari Frank Lampard dan telah mendorong tim ke ambang empat besar di Liga Primer.

Ia mengakui bahwa kemampuannya menangani tim terkadang datang dari intuisi dan sering juga berdasarkan perencanaan. Tetapi, dia menegaskan ia tak mengikuti panduan tertentu atau bahkan membaca buku-buku tentang kepemimpinan.

"Ketika ada waktu, saya banyak berbicara dengan orang-orang yang memiliki peran kepemimpinan dan peran yang berbeda, dan saya mencoba untuk belajar setiap hari. Saya berbicara dengan orang yang tidak dikenal, guru kelas, orang yang mengelola sekolah putri saya, orang yang menjual barang. Ini bisa menjadi pembicaraan setengah jam," kata Tuchel dikutip dari Tribal Football, Rabu (3/2).

Menurutnya, tidaklah penting berbicara dengan nama-nama terbesar di dunia. Sebab, kata dia, ini tentang cara kepemimpinan dari orang-orang dan itu dapat mencakup guru dan siapa pun yang bertanggung jawab atas orang dan untuk kelompok, dan dari sana bisa mendapatkan inspirasi.

Tuchel tidak bekerja sendiri. Seperti manajer lainnya, ia membawa staf belakang layar untuk menyukseskan ambisinya. Pelatih berusia 47 tahun itu punya kontingen yang cukup gemuk, mulai dari asisten pelatih sampai spesialis bola mati atau set-piece. Pertama, ada Arno Michels, yang dikenal sebagai tangan kanan mantan pelatih Paris Saint-Germain tersebut.

Michels bertugas sebagai asisten manajer. Sosok berusia 53 tahun itu memang sudah bekerja bersama Tuchel sejak 2009, sejak masih melatih Mainz, Dortmund dan PSG. Keduanya pertama kali bertemu saat mendapatkan pangkat kepelatihan, dan bekerja sama di tiga klub.

''Dia cerdas, pekerja keras dan pelatih yang setia, yang  karakternya sangat cocok dengan saya,'' ucap Tuchel, dikutip dari Football London, Rabu (27/1). 

Selain Michels, pelatih asal Hungaria, Zsolt Low, juga ikut Tuchel ke Stamford Bridge. Low Sebelumnya di RB Leipzig, yang bergabung dengan Tuchel di PSG pada 2018. Ia jadi bagian yang tak terpisahkan dalam tim belakang layar dan jadi orang kepercayaan pelatih asal Jerman tersebut. 

Sosok kunci lainnya yang ada dalam lingkaran Tuchel adalah Benjamin Weber, yang bekerja bersama mantan pelatih Dortmund itu sejak di Mainz. Weber bertanggung jawab untuk analisis video dan kunci dari bagaimana PSG beroperasi sejak kedatangan Tuchel. Weber dikenal sebagai pelatih yang punya standar tinggi, memasang kamera di setiap sudut kompleks latihan PSG. 

Nama lain yang diboyong Tuchel ke Inggris adalah Rainer Schrey, pelatih kebugaran, dan Zoumana Camara, yang merupakan spesialis set-piece. Chelsea juga sebenarnya sudah punya ahli set-piece, Anthony Barry, yang pernah bekerja di PSG selama enam tahun. Namun, mengingat ia memiliki hubungan dekat dengan Tuchel, dia bisa menjadi bagian dari lingkaran staf belakang layar di Cobham.

Lima Besar Klasemen Liga Primer Inggris

Tim Poin Selisih Gol

Manchester City 83 +46

Manchester United 71 +28

Chelsea 67 +23

Liverpool 66 +24

Leicester City 66 +20

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat