Tim AC Milan | MATTEO BAZZI/EPA-EFE

Olahraga

Milan di Ujung Tanduk

Sekarang saat Milan di ujung tanduk, Pioli malah tak mau dicap gagal

MILAN — Untuk kesekian kalinya AC Milan membuang kesempatan untuk mengakhiri musim lebih cepat dengan finis di posisi empat besar Seri A Liga Italia musim 2020/2021. Butuh kemenangan melawan tim papan bawah Cagliari, Rossoneri justru ditahan imbang tanpa gol di San Siro, Senin (17/5) dini hari WIB.

Pelatih Milan Stefano Pioli mengeluarkan komentar samar seusai laga tersebut. "Gagal finis di empat besar akan mengecewakan, tapi bukan suatu kegagalan," kata Pioli, dilansir Football Italia.

Pioli tentu sadar komentarnya seusai laga antiklimaks kontra klub guram asal Sardinia. Namun, ia seperti hilang ingatan bahwa target Milan sejak awal adalah kembali mengikuti kompetisi Liga Champions setelah terakhir kali berpartisipasi pada 2013/2014.

Saat Milan masih di papan atas dan menjadi juara paruh musim, Pioli memberikan angin surga soal peluang scudetto. Ketika kesempatan juara mengecil, eks pelatih Lazio, Fiorentina, dan Parma ini mendengungkan target finis empat besar. Namun, sekarang saat Milan di ujung tanduk, Pioli malah tak mau dicap gagal andai Milan urung finis di empat besar.

Ia mengatakan, Milan memiliki pertandingan luar biasa saat mempermalukan Juventus dan menekuk Torino. Skuad Rossoneri juga paham kemenangan atas Cagliari akan menyelesaikan semua beban yang ada di pundak mereka. Namun, kata Pioli, kondisi ini justru menghadirkan ketegangan, ketakutan, dan hilangnya kepercayaan diri sebagian pemainnya.

Milan yang bermain di rumah sendiri sejatinya diunggulkan untuk menang. Selain faktor tren positif Milan dari dua kemenangan di Turin, Cagliari sudah lebih dahulu memastikan posisinya aman dari jeratan degradasi karena hasil imbang Benevento versus Crotone. Di mata Pioli, kondisi ini justru membuat Cagliari bermain lepas tanpa tekanan yang akhirnya menyulitkan Milan.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh AC Milan (acmilan)

Secara penguasaan bola, Milan unggul. Namun, tak ada peluang yang benar-benar matang tercipta. Hakan Calhanoglu dkk kesulitan membongkar formasi 5-3-2 besutan Leonardo Semplici. Pioli menggunakan semua lima opsi pergantian pemain dan meskipun beberapa memberikan pengaruh positif, yang lain justru dipertanyakan.

Kini Milan tertahan di peringkat empat klasemen dengan perolehan angka 76 sama dengan Napoli di posisi ketiga. Namun, Rossoneri patut waspada mengingat koleksi poin mereka dengan Juventus di kursi kelima hanya berselisih satu angka. Perjuangan untuk merebut tiket Liga Champions harus ditentukan sampai pekan terakhir melawan Atalanta di Stadion Atleti Azzurri, Bergamo, Ahad (23/5).

Bukan tugas mudah bagi Milan untuk bisa menang atas Atalanta. Statistik Pioli bersama Merah-Hitam saat berjumpa La Dea pun begitu buruk. Tiga pertemuan terakhir kedua tim, Sang Dewi berhasil menang dua kali dan sekali imbang.

Apabila tim peraih 18 gelar Liga Italia tidak bisa memetik kemenangan, tiket ke Liga Champions bisa dibajak oleh Napoli dan Juventus yang notabene bertemu lawan lebih mudah, yakni Hellas Verona dan Bologna.

Milan diklaim memiliki peluang untuk menang saat berkunjung ke Bergamo. Mereka bisa memanfaatkan kondisi kebugaran para pemain Atalanta yang akan lebih dahulu memainkan pertandingan final Coppa Italia melawan Juventus, Kamis (20/5).

Selain itu, Setan Merah asal Italia layak optimistis karena memiliki modal ciamik ketika bermain di kandang lawan. Dalam 18 partai tandang terakhir Milan sukses memperoleh 15 kemenangan, dengan satu berakhir imbang, dan dua kali menelan kekalahan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat