Peserta menjalani observasi seusai memperoleh vaksinasi Covid-19 Astrazeneca di Sentra Vaksinasi Central Park dan Neo Soho Mall, Jakarta Barat, Sabtu (8/5/2021). Vaksinasi tersebut ditujukan bagi 3.000 pelaku UMKM dan karyawan mal yang ada dan terdaftar d | ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Nasional

Vaksinasi Gotong Royong Dimulai Besok

Vaksinasi Goyong Royong menarget 20 juta karyawan tahun ini.

JAKARTA— Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyatakan, pelaksanaan vaksinasi Gotong-Royong yang dibayar perusahaan secara mandiri akan dimulai Selasa (18/5) esok. Proses vaksinasi akan diberlakukan di Jabodetabek terlebih dahulu yang diikuti industri manufaktur.

"Hari Selasa kita mulai di 20 titik, termasuk di wilayah Jababeka. Ada juga sentra vaksinasi Gotong-Royong yang disiapkan khusus untuk UMKM," kata Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan Roeslani kepada Republika, Ahad (16/5).

Ia mengatakan, sejauh ini terdapat lebih dari 20 ribu perusahaan yang terdaftar di Kadin. Adapun ditargetkan vaksin Gotong-Royong bisa menjangkau 20 juta karyawan pada tahun ini agar proses pemulihan ekonomi bisa mulai berjalan.

Rosan menjelaskan, vaksin Gotong-Royong masih terpusat di wilayah Jabodetabek karena sesuai dengan arahan Kementerian Kesehatan dan Kementerian BUMN. Wilayah tersebut merupakan zona merah yang sekaligus terdapat industri manufaktur dengan jutaan pekerja.

Selain itu, jumlah dosis vaksin yang baru tersedia juga belum banyak. "Memang yang diminta untuk sektor manufaktur dulu karena vaksin yang tersedia baru 480 ribu dosis," kata dia.

Vaksinasi Gotong-Royong mengharuskan jenis vaksin yang digunakan tidak boleh sama dengan vaksin yang dipakai dalam program pemerintah. Adapun jenis vaksin yang rencananya digunakan, yakni Sinopharm dan CanSino dengan harga total Rp 1 juta untuk satu orang dengan dua kali penyuntikan.

Ia memastikan program ini 100 persen gratis untuk karyawan yang perusahaannya telah mendaftar. Biaya pembelian vaksin ditanggung penuh perusahaan. "Itu juga yang kita sampaikan bahwa ini 100 persen gratis tidak dibebankan kepada pekerja," katanya.

Kementerian Kesehatan menegaskan, vaksinasi Gotong-Royong bukan dilaksanakan pihaknya. "Kalau (pelaksanaan) vaksin Gotong-Royong itu ke Kementerian BUMN," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Republika, Ahad (16/5).

Ia menambahkan, pelaksanaan vaksinasi ini merujuk ke Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) 10/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang ditetapkan pada 24 Februari 2021 lalu. Menurut Nadia, pelaksanaan vaksinasi Gotong-Royong ini tidak akan berbenturan dengan program vaksinasi nasional Covid-19 pemerintah.

“Vaksinasi Gorong-Royong ini tentunya tidak akan menganggu jalannya vaksinasi gratis yang sedang dijalankan oleh pemerintah,” kata Nadia.

Ia mengatakan, layanan vaksinasi Gotong-Royong tidak boleh dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) milik pemerintah. Penyelenggaraan bisa dilakukan di fasyankes milik swasta dan BUMN yang telah memenuhi syarat sebagai pos pelayanan vaksinasi.

“Dalam pelaksanaan vaksinasi Gotong-Royong, pihak pelaksana harus berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota setempat,” ujarnya.

Tak hanya pelaksanaan, Nadia menyebutkan biaya vaksinasi Gotong-Royong juga telah ditetapkan. Kemenkes melalui Kepmenkes Nomor 4643 telah menetapkan harga dan jenis vaksin yang akan digunakan dalam vaksinasi Gotong-Royong.

Kemenkes menetapkan harga pembelian vaksin Covid-19 buatan Sinopharm untuk pelaksanaan vaksinasi Gotong-Royong. Adapun harga pembelian vaksin ditetapkan sebesar Rp 321.660 per dosis ditambah tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp 117.910 per dosis. Jadi, total tarif vaksinasi Gotong-Royong dengan menggunakan vaksin Sinopharm ini sekitar Rp 439.570 per dosis.

Sebelumnya, Kementerian BUMN memutuskan pelaksanaan vaksinasi Gotong-Royong digelar mulai 17 Mei 2021 atau setelah Hari Raya Idul Fitri. Awalnya vaksinasi ini dijadwalkan dimulai pada 9 Mei 2021. Alasannya, agar pelaksanaan vaksinasi tidak terganggu dengan adanya libur Lebaran 2021.

"Kalau dipepet minggu ini nanti ada yang sudah divaksin, ada yang berapa ribu orang tertunda karena (libur) Lebaran. Kita kan lebih lihat ke tanggal saja, maka ditunda sampai 17 Mei supaya selesai Lebaran sudah langsung lancar ke depannya," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga dalam diskusi secara virtual, Kamis (6/5) lalu.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat