Seorang anak Palestina menangisi jenazah abangnya, Ahmed Al-Shenbari, yang terbunuh dalam pemboman yang dilakukan militer Israel di Jalur Gaza Senin (10/4) malam hingga Selasa (11/5) pagi. Sedikitnya 24 warga Palestina gugur akibat pengeboman itu, termas | REUTERS/Mohammed Salem

Kabar Utama

Israel Bunuh Anak-Anak Gaza 

PM Israel Benjamin Netanyahu menyatakan, kekerasan akan berkepanjangan.

GAZA -- Kian dekat dengan perayaan Idul Fitri, konflik antara warga Palestina dan pasukan Israel makin meluas. Setelah sebelumnya melakukan penyerangan ke Masjid al-Aqsha, militer Israel sejak Senin (10/5) malam membombardir Gaza, menyebabkan sedikitnya 24 orang gugur, sembilan di antaranya anak-anak.

Kantor berita Palestina Wafa melaporkan, serangan pesawat nirawak Israel membombardir bagian utara Jalur Gaza di daerah Beit Hanoun sejak Senin petang hingga Selasa (11/5) pagi. Di lokasi tersebut, sedikitnya 20 warga Palestina gugur, serta puluhan lainnya terluka.

Di antara yang gugur adalah Mustafa Aloush, Zakaria Aloush, dan Mohammad Abeid yang merupakan murid sekolah menengah, serta Zakaria Ziyad, Mustafa Ubaid, dan Muhammad Saber yang merupakan murid sekolah dasar. Tiga anak-anak lainnya gugur di Beit Hanoun, termasuk gadis berusia 10 tahun bernama Rahaf al-Masri.

Pesawat nirawak Israel juga mengebom permukiman di pengungsian Shati di bagian barat Kota Gaza dan membunuh seorang perempuan. Departemen Kesehatan Hamas mencatat, selain yang gugur terbunuh, sebanyak 107 warga Gaza mengalami luka-luka.  

photo
Warga menggotong jenazah warga yang terbunuh dalam pengeboman yang dilakukan militer Israel di Jalur Gaza, Senin (10/5/2021) malam hingga Selasa (11/5/2021) pagi. Sedikitnya 24 warga Palestina gugur akibat pengeboman itu, termasuk sembilan anak-anak. - (REUTERS/Mohammed Salem )

Serangan di Gaza ini adalah senarai terkini dari meningkatnya kekerasan di Yerusalem Timur beberapa waktu belakangan. Kondisi itu dipicu upaya Israel mengusir sejumlah warga Palestina dari rumah mereka di kawasan Sheikh Jarrah. 

Aksi pengusiran itu ditanggapi unjuk rasa warga Palestina. Jumat (7/5), polisi Israel merangsek ke wilayah shalat di Masjid al-Aqsha, termasuk Haram al-Syarif dan Masjid Kubah Batu, untuk membubarkan unjuk rasa warga Palestina. Mereka menembakkan peluru karet, granat kejut, dan gas air mata.

Serangan tersebut berulang hingga Senin (10/5). Sepanjang Senin, menurut Bulan Sabit Merah Palestina, sebanyak 520 warga Palestina terluka dan 200 di antaranya harus dilarikan ke rumah sakit. Secara total, lebih dari 1.000 orang terluka sepanjang penyerangan ke Masjid al-Aqsha tersebut.

Meski begitu, perlawanan Palestina berhasil memaksa Mahkamah Agung Israel menunda eksekusi pengusiran warga di Sheikh Jarrah. Mereka juga berhasil membatalkan rencana kelompok garis keras Yahudi melintasi Masjid al-Aqsha untuk memperingati Hari Yerusalem yang menandai kemenangan Israel dalam Perang 1967.

 
Perlawanan Palestina berhasil memaksa Mahkamah Agung Israel menunda eksekusi pengusiran warga di Sheikh Jarrah.
 
 

Senin itu juga kelompok Hamas mengancam akan menembakkan roket ke wilayah Zionis jika polisi Israel masih berkeras tetap berada di al-Aqsha. Jika ancaman itu tak diindahkan hingga tenggat waktu habis, roket-roket akan meluncur ke wilayah Israel pada Senin sore.

Di antara wilayah yang terkena serangan adalah Ashkelon dengan korban enam warga Israel terluka, termasuk anak-anak yang luka ringan terkena serpihan. Wilayah Sderot dan permukiman di dekat Jalur Gaza juga menjadi sasaran roket yang kebanyakan berhasil dihalau sistem pertahanan Iron Dome milik Israel.

Times of Israel melansir, serangan udara Israel kemarin merupakan respons atas roket-roket tersebut. Militer Israel alias IDF berkeras bahwa wilayah yang diserang merupakan fasilitas Hamas dan Jihad Islam. IDF melansir, sebanyak 130 titik menjadi sasaran penyerangan kemarin. Hamas mengakui, salah satu komandan mereka gugur dalam serangan tersebut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu selepas pengeboman Gaza dimulai menyatakan, serangan tersebut adalah contoh harga mahal yang harus dibayar siapa pun yang menyerang Israel. Ia menolak mematuhi seruan komunitas internasional, termasuk dari sekutu seperti Amerika Serikat, untuk meredakan ketegangan.

Netanyahu mengisyaratkan, konflik kali ini akan berkepanjangan. “Saya katakan kepada kalian, warga Israel, konflik kali akan berlanjut untuk beberapa waktu,” ujar Netanyahu dalam pernyataan resminya.

 
Saya katakan kepada kalian, warga Israel, konflik kali akan berlanjut untuk beberapa waktu.
BENJAMIN NETANYAHU, PM Israel
 

Sebaliknya, dalam pernyataan yang dilansir kemarin, pimpinan Hamas Ismail Haniyeh juga menyatakan akan melanjutkan perlawanan. “Serangan-serangan roket akan berlanjut hingga Israel menghentikan semua aksi terorisme dan agresi di Yerusalem dan Masjid al-Aqsha,” ujarnya.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas juga membatalkan rencana acara perayaan Idul Fitri, untuk berduka atas kematian para syuhada dalam serangan Israel di Jalur Gaza. Menurut Wafa, Abbas membatasi perayaan Idul Fitri pada ritual keagamaan dan memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang untuk mengenang warga Palestina yang syahid.

Sementara itu, perlawanan warga Palestina melalui aksi unjuk rasa meluas ke Tepi Barat pada Senin malam hingga Selasa pagi. Di berbagai lokasi di wilayah tersebut, warga Palestina terlibat bentrokan dengan tentara Israel bersenjata lengkap.

republikaonline

Serangan Keji Saat Ibadah Ramadhan di Aqsha. ##ibadah ##ramadhan ##alaqsa original sound - Republika

Di pos pemeriksaan DCO di Ramallah, sembilan warga Palestina ditembak peluru karet. Di pos pemeriksaan di Qalandia, 37 orang ditembak peluru karet. Di Jenin bagian utara Tepi Barat, seseorang ditembak peluru tajam. Di Nablus, dua orang tertembak peluru tajam. Di bagian selatan Tepi Barat, tujuh orang tertembak peluru tajam di Hebron.

Tak hanya di wilayah pendudukan, warga Israel keturunan Arab juga berunjuk rasa di Kota Lod, Israel, sepanjang Senin malam sebagai solidaritas terhadap Yerusalem Timur. Menurut Times of Israel, seorang warga Arab ditembak mati seorang penduduk Yahudi menyusul kericuhan dalam aksi tersebut.

Ormas Islam Kutuk Israel

Perwakilan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Ormas Islam Indonesia mengadakan pertemuan untuk membuat pernyataan bersama terkait penyerangan Masjid al-Aqsha oleh Zionis Israel. Mereka mengutuk keras tindakan yang dilakukan Israel tersebut.

photo
Asap membubung dari lokasi yang dibom Israel di bagian selatan Jalur Gaza, Senin (10/5/2021). Sedikitnya 24 warga Palestina gugur akibat pengeboman itu, termasuk sembilan anak-anak. - (EPA-EFE/MOHAMMED SABER)

"Sebanyak 70 orang perwakilan dari MUI dan ormas Islam Indonesia sepakat untuk mengutuk keras perbuatan Israel, yang dituangkan dalam pernyataan bersama di Jakarta, Selasa (11/5)," ujar Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan, kemarin.

Terdapat 10 poin kesepakatan bersama yang ditandatangani oleh seluruh perwakilan yang hadir. MUI dan ormas Islam Indonesia sepakat bahwa serangan brutal dan biadab Zionis Israel ini telah menodai kesucian tempat ibadah, sekaligus menunjukkan pelanggaran secara terang-terangan terhadap prinsip-prinsip hukum internasional. Keputusan UNESCO pada 2016 menetapkan Aqsha merupakan situs suci umat Islam.

Poin selanjutnya, menyerukan kepada PBB untuk segera mengambil tindakan nyata agar Zionis Israel menghomati hukum internasional, termasuk melindungi tempat ibadah dan HAM warga yang berada di wilayah pendudukan. MUI dan ormas Islam juga menyerukan kepada PBB untuk menempatkan pasukan perdamaian guna melindungi rakyat Palestina dari kekejaman Israel. 

"Mendesak kepada negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab untuk bersatu melawan semua kejahatan Israel dan menuntut penguasa Israel ke International Criminal Court (ICC) atas semua kejahatan kemanusiaan yang dilakukan terhadap warga Palestina selama ini," seperti yang tertulis dalam pernyataan itu.

MUI dan ormas Indonesia juga menyerukan negara-negara Islam lain untuk bersatu menggalang semua potensi, baik politik, ekonomi, sosial budaya, dan militer untuk menghadapi arogansi dan agresi Zionisme Israel.

photo
Seorang pria Palestina mencari penyintas di antara reruntuhan di pengungsian Sathi di Gaza, Selasa (11/5/2021). - (AP/Khalil Hamra)

Selanjutnya, menyeru Pemerintah Amerika Serikat untuk melakukan langkah-langkah yang lebih konstruktif dan nyata guna menekan Israel dengan mendukung pemberian sanksi atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Zionis Israel. Amerika harus mengembalikan kepercayaan internasional dengan menekan Israel dan mendorong PBB menetapkan sanksi kepada Israel atas pelanggaran HAM berat yang telah dilakukannya.

Kesepakatan kemarin juga menyerukan kepada semua negara anggota OKI, Liga Arab, dan masyarakat internasional untuk mengambil langkah yang tegas terhadap Israel, termasuk meninjau kembali hubungan diplomatik yang sudah dibangun dengan Israel. "Menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia, yang telah dengan sungguh-sungguh memainkan peran penting dalam membantu perjuangan rakyat dan bangsa Palestina."

Faksi-faksi di Palestina juga diminta menghentikan konflik internal antarmereka, dan memperkokoh persatuan untuk meningkatkan harkat hidup bangsa Palestina dan menghadapi penjajahan Israel. MUI beserta ormas Islam Indonesia juga menyerukan persatuan kemanusiaan guna menghadapi penjajahan Israel atas bangsa Palestina.

"Menyerukan kepada umat Islam di lndonesia dan seluruh dunia untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT, bagi keselamatan Masjid al-Aqsha dan jamaahnya dari serangan Zionis Israel, memanfaatkan media sosial untuk menggalang dukungan bagi pembebasan Masjid al-Aqsha dan Palestina dari penjajahan Israel," bunyi poin kesepakatan selanjutnya.

MUI dan ormas Islam juga mengapresiasi semua komunitas aktivis, lembaga kemanusiaan, media massa, dan kekuatan civil society di Indonesia yang selama ini juga telah ikut berperan proaktif melakukan aksi kemanusiaan membela rakyat Palestina.

Terakhir, MUI dan ormas Islam lndonesia senantiasa mendukung perjuangan rakyat Palestina meraih kemerdekaan dari penjajahan Zionis Israel, dengan melakukan penggalangan dana bantuan bagi rakyat Palestina, khususnya  di Yerusalem agar mereka tidak terusir dari negeri sendiri.

Pastor Manuel Musallam menyerukan umat Kristiani Palestina turut melawan kekerasan dan pendudukan Israel. Musallam, yang juga menjabat sebagai kepala the World Popular Organisation for Jerusalem Justice and Peace, turut meminta warga Kristiani di sana menjaga Masjid al-Aqsha.

"Saya mengulangi seruan kepada pendeta yang terhormat, para patriarki, uskup, dan imam untuk memikul tanggung jawab mereka serta dengan tegas berdiri dalam menghadapi pendudukan dan kejahatan Israel," kata Musallam dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Middle East Monitor, Selasa (11/5).

Dia mengatakan, saat ini warga Yerusalem sedang berperang untuk martabat, tanah, tempat suci, dan agama mereka. "Kita akan memenangkan pertempuran melawan pendudukan (Israel) karena kita memiliki moral, sementara musuh dan pemukimnya tidak bermoral. Sepanjang sejarah, penjajah yang datang ke Yerusalem dikalahkan oleh keberanian rakyatnya," ujar Musallam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat