Warga berbelanja di Pasar Tanah Abang Blok A, Jakarta Pusat, Ahad (2/5). Pada H-10menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah kawasan tersebut mulai dipadati warga untuk berbelanja berbagai kebutuhan lebaran, guna mengantisipasi kepadatan petugas mengatur | Republika/Thoudy Badai

Jakarta

Pengamanan Pasar Tanah Abang Diperketat  

Kerumunan pengunjung Pasar Tanah Abang berpotensi terjadi pada pekan terakhir Ramadhan.

JAKARTA -- Pemerintah Kota Jakarta Pusat (Pemkot Jakpus) mulai memperketat pengamanan Pasar Tanah Abang mulai Ahad (9/5), atau empat hari jelang Lebaran. Wali Kota Jakpus, Dhany Sukma, mengatakan, kebijakan itu diambil untuk memastikan kerumunan tidak terjadi lagi di pasar terbesar di Indonesia tersebut, seperti pekan lalu.

Dhany mengatakan, kerumunan pengunjung memang sangat berpotensi terjadi di Pasar Tanah Abang pada pekan terakhir Ramadhan. Hal itu karena aktivitas masyarakat untuk berbelanja diperkirakan masih terjadi. "Pekan ini, kami ingin meyakinkan lonjakan itu tidak terjadi di Pasar Tanah Abang," kata Dhany di Jakarta, Ahad.

Oleh karena itu, pihaknya menyiapkan sejumlah strategi pencegahan. Pertama adalah menempatkan personel di pintu masuk setiap gedung atau blok pasar. Menurut Dhany, kebijakan itu untuk memastikan jumlah pengunjung tetap 50 persen dari kapasitas maksimal di dalam gedung. Selain itu, petugas Dinas Perhubungan (Dishub) DKI dikerahkan untuk mengantisipasi parkir liar di area pasar.

Strategi kedua, adalah mengurai kemacetan di sejumlah jalan menuju Pasar Tanah Abang. Arus lalu lintas, kata Dhany, bakal dipecah ke sejumlah arah. Sehingga, petugas juga sekaligus memantau pergerakan orang.

Dhany mengatakan, selain petugas Satpol PP dan Dishub DKI, personel pemadam kebakaran, kecamatan, serta kelurahan juga ikut dikerahkan. Mereka bertugas menyampaikan imbauan kepada pengunjung untuk tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Selain itu, ada tambahan personel TNI dan Polri yang totalnya berjumlah 300 orang. Dia berharap, semua langkah itu bisa mencegah terjadinya kerumunan di Pasar Tanah Abang.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Satpol PP DKI Jakarta (satpolpp.dki)

Kepala Satpol PP DKI, Arifin, mengatakan, ia sudah menginstruksikan semua anak buahnya bertugas mengawasi pengunjung. Dengan begitu, tidak ada lagi kerumunan di semua area Pasar Tanah Abang. Jika memang ada potensi kerumunan, sambung dia, petugas Satpol PP harus langsung membubarkan.

Selain itu, petugas Satpol PP juga ditugaskan mencegah para pedagang membuka lapak di atas trotoar. Arifin menegaskan, sepanjang jalur trotoar harus steril dari pedagang dan hanya digunakan bagi pejalan kaki.

"Beri para pedagang, imbauan untuk tidak menempatkan dagangannya di atas trotoar. Terutama trotoar di Jalan Jati Baru, ini harus steril dari pedagang," kata Arifin.

Ditutup

Pengelola Blok A Pasar Tanah Abang, Heri Supriyatna, menyatakan, pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara tersebut bakal ditutup mulai Rabu (12/5) hingga Selasa (18/5). Penutupan itu digunakan petugas untuk melakukan perawatan rutin, selain karena libur Lebaran.

"Iya benar, kita tutup dalam rangka libur Lebaran tanggal 13 Mei 2021 dan juga dilakukan perawatan gedung di seluruh blok," kata pengelola Blok A Pasar Tanah Abang Heri.

Bentuk perawatan meliputi pembersihan area pasar, perawatan suku cadang gedung, dan bagian lain yang memang sudah harus dilakukan perbaikan. Heri mengatakan, sosialisasi kepada para pedagang sudah dilakukan sejak pertengahan Ramadhan. "Dua pekan pas puasa kita sudah sosialisasikan kepada para pedagang," ucapnya.

Sejumlah pedagang di Blok A Pasar Tanah Abang membenarkan terkait informasi penutupan sementara Pasar Tanah Abang. Sehingga, mereka sudah melakukan persiapan sebelum gedung ditutup selama sepekan. "Iya sudah dikasih tahu oleh pihak gedung, terakhir jualan tanggal 11, itu pun katanya setengah hari," kata Doyok (57) salah satu pedagang baju di Blok A Pasar Tanah Abang.

Doyok mengaku, meski gedung Pasar Tanah Abang ditutup, ia bersyukur karena penjualan baju pada tahun ini naik dibandingkan Ramadhan 2020. Bahkan, pada tahun lalu, gedung ditutup selama dua bulan.

Masih ramai

Kawasan Pasar Tanah Abang terpantau masih ramai pada Hari Ahad petang (9/5) atau empat hari lagi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah yang diperkirakan jatuh pada tanggal 13 Mei 2021. Pada 15.30 - 16.35 WIB keramaian terjadi di beberapa lokasi pasar, yakni di Pasar Tanah Abang Blok F dan Blok B terutama trotoar di depan kedua blok tersebut.

Meski terlihat padat, terutama jika dibandingkan dengan hari-hari kerja saat periode pelarangan mudik, para pedagang menilai kepadatannya masih lebih rendah dibanding akhir pekan sebelumnya (1/5), yang sempat terpantau sangat padat."Ini lebih ramai sih, tapi masih kurang dibanding akhir pekan sebelumnya yang sampai padet banget," kata Arsen, salah satu pedagang di depan Blok F.

Pengunjung juga rata-rata berasal dari wilayah algomerasi yang dekat seperti Depok, Tangerang, atau sekitar Bekasi, dikarenakan adanya pengetatan untuk keluar masuk Jakarta."Efeknya memang lebih berkurang sih pendapatannya," ucap Arsen.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Satpol PP DKI Jakarta (satpolpp.dki)

Sementara itu, salah satu pengunjung kawasan Pasar Tanah Abang Drajat, mengaku dia sengaja datang dari Depok untuk membeli pakaian kebutuhan lebaran bagi keluarganya. "Saya sengaja dari Depok kemari untuk mencari pakaian, ya untung buka dan tidak terlalu padat ya jadi gak ada masalah," ucapnya.

Sebelumnya, diketahui pasar tekstil terbesar di Asia Teggara akan tutup sementara yakni mulai 12 Mei 2021 hingga Selasa (18/5) mendatang dalam rangka perawatan rutin selain karena libur Lebaran. "Iya benar, kita tutup sementara dulu dari tanggal 12 Mei sampai 18 Mei dalam rangka libur lebaran tanggal 13 Mei 2021 dan juga dilakukan perawatan gedung di seluruh blok," kata pengelola Blok A Pasar Tanah Abang Heri Supriyatna ketika dihubungi, Jumat (7/5).

Heri menyebutkan bahwa perawatan itu meliputi pembersihan area pasar, perawatan suku cadang pada gedung dan bagian-bagian lain yang memang sudah harus dilakukan perawatan.Terkait dengan penutupan ini, pihaknya mengaku sudah melakukan sosialisasi kepada para pedagang sejak dua pekan selama berjalannya Ramadhan ini.

"Dua pekan pas puasa kita sudah sosialisasikan kepada para pedagang," ucapnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat