Ilustrasi warga melawan penagih utang atau debt collector. | ANTARA

Jakarta

Kodam Jaya Geram Ulah Penagih Utang

Penagih utang berusaha merebut mobil Mobilio yang dikemudikan Serda Nurhadi di Jakut.

JAKARTA -- Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya mengecam tindakan penagih utang (debt collector) yang merampas mobil saat dikemudikan anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) Serda Nurhadi ketika mengantar orang sakit di Jakarta Utara, Kamis (6/5).

Dalam video yang viral, sejumlah penagih utang menghentikan Nurhadi yang sedang mengantar seseorang dalam keadaan sakit. Mereka berusaha merebut kunci mobil dan menghentikan mobil. Para pemuda itu seolah tidak peduli dengan penumpang di dalam mobil yang sedang dalam kondisi sakit.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) Jaya, Kolonel Arh Herwin Budi Saputra mengatakan, Kodam Jaya tidak menoleransi perlakuan pihak penagih utang yang secara arogan mengambil paksa kendaraan yang dikemudikan Serda Nurhadi. 

"Sebagai Babinsa, Serda Nurhadi menolong warga sakit dan memerlukan pertolongan untuk dirawat di rumah sakit," ujar Herwin di Jakarta, Sabtu (8/5).

Herwin menegaskan, tindakan mengambil kendaraan bermotor secara paksa atau perampasan dapat dijerat atau dikenakan Pasal 365 KUHAP mengenai pencurian dengan kekerasan sebagai pemberatan daripada pasal pencurian biasa. Hal itu sebagaimana diatur dalam Pasal 362 KUHAP.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kodam Jaya (kodamjayakarta)

Nurhadi yang mengemudikan mobil Honda Mobilio Nopol B 2638 BZK warna putih merupakan Babinsa Koramil Semper Timur II/05 Komando Distrik Militer (Kodim) 0502/Jakut. Menurut Herwin, Nurhadi bukan pemilik kendaraan tersebut, melainkan sedang ingin menolong seorang warga Tanjung Priok berobat.

Dia menuturkan, insiden itu terjadi ketika Nurhadi yang berada di kantor Kelurahan Semper Timur mendapat laporan dari anggota pekerja prasarana dan sarana umum (PPSU). Kala itu, seorang PPSU melihat ada kendaraan yang dikerubuti sekitar 10 orang hingga menyebabkan kemacetan.

Kemudian, di dalam mobil tersebut, terdapat anak kecil dan orang berusia tua yang sakit, dan terdapat paman dan bibi pemilik mobil. Nurhadi berinisiatif mengambil alih kemudi mobil untuk mengantarkan mereka lekas sampai rumah sakit lewat Tol Koja Barat. Sayangnya, dalam perjalanan, mobil dikuntit dan dikerubuti kelompok penagih utang tersebut.

Herwin menambahkan, Nurhadi pun mengalihkan tujuan dengan membawa kendaraan menuju Markas Polres Metro Jakut karena melihat situasi tidak kondusif. "Serda Nurhadi sebagai Babinsa terpanggil membantu warga yang sedang sakit untuk dibawa ke RS, dan Serda Nurhadi sendiri tidak mengetahui kondisi mobil tersebut bermasalah," jelasnya.

Permasalahan itu kini ditangani Polrestro Jakut dan Kodim 0502/Jakut. Kodam Jaya, sambung dia, sudah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk memproses mereka yang terlibat dugaan penganiayaan agar dihukum tuntas sampai pengadilan. "Untuk para pelaku tindak pidana pemaksaan (dan kemungkinan penganiayaan), Kodam Jaya akan berkoordinasi dengan Polda," kata Herwin.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kodam Jaya (kodamjayakarta)

Wakil Kepala Polrestro Jakut, AKBP Nasriadi, membenarkan informasi penagih utang berusaha mengambil paksa mobil milik seorang warga Tanjung Priok. Nasriadi mengatakan, jajarannya saat ini memburu keberadaan para penagih utang yang meresahkan tersebut. "Tersangka debt colector tersebut kami lakukan pengejaran," katanya.

Nasriadi mengatakan, mobil yang dikejar oleh penagih utang sementara diamankan di Markas Polrestro Jakut. Pihaknya berjanji untuk mengusut tuntas masalah itu. "Mobil telah diamankan di Polres sehingga para debt collector itu enggak jadi mengambil mobilnya," kata Nasriadi.

Berdasarkan informasi yang diterima Republika, ada sejumlah penagih utang yang sudah ditangkap polisi. Meski begitu, Kepala Polrestro Jakut Kombes Guruh Arif Darmawan masih belum mau membeberkan nama tersangka.

Dia menegaskan, jajarannya bakal memburu semua penagih utang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. "Anggota kami masih bekerja," kata Guruh.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat