Isyarat pelatih kepala Chelsea Thomas Tuchel selama pertandingan sepak bola leg kedua semifinal Liga Champions antara Chelsea dan Real Madrid di Stamford Bridge di London, Rabu, 5 Mei 2021. ( | AP/Alastair Grant

Olahraga

Chelsea Bakal Beradu dengan Manchester City

Thomas Tuchel berhasil memoles performa Chelsea menjadi lebih tangguh.

LONDON -- Chelsea masih begitu superior atas Real Madrid di pentas kompetisi Eropa. Kemenangan 2-0 di Stadion Stamford Bridge, Kamis (6/5) dini hari WIB, makin mengukuhkan rekor belum terkalahkan the Blues dalam empat pertemuan terakhir dengan Los Blancos.

Gol yang dicetak oleh Timo Werner dan Mason Mount pada laga leg kedua semifinal Liga Champions membuat Chelsea unggul 3-1 secara agregat. Kemenangan itu membawa pasukan London Biru bertemu dengan rival satu negaranya, Manchester City, pada partai final yang akan digelar di Stadion Attaturk Olimpic, Turki, pada 29 Mei mendatang.

Laga all English final Liga Champions musim ini tercatat menjadi yang ketiga dalam sejarah Liga Champions. Sebelumnya, Chelsea sempat berhadapan dengan Manchester United pada 2008 dan Liverpool kontra Tottenham Hotspur pada 2019.

''Saya benar-benar merasa bersyukur bisa menangani tim ini,” kata pelatih Chelsea Thomas Tuchel, seperti dilansir Sky Sports, seusai pertandingan. “Saat pertama datang ke klub ini, saya cukup yakin dengan kekuatan skuad ini. Di laga (kontra Madrid), kami menunjukan performa yang berenergi dan semangat serta mentalitas positif,” kata pelatih berdarah Jerman itu lagi.

Tuchel memang patut bahagia. Pencapaian yang diberikan Tuchel ini ternyata menjadi penampilan Chelsea untuk kali pertama di final Liga Champions setelah terakhir kali tampil pada musim 2011/2012. Selanjutnya, final kali ini menjadi kali ketiga yang dicapai Chelsea dalam 11 kesempatan terakhir berpartisipasi di kancah Liga Champions.

Selanjutnya, secara khusus di pentas Liga Champions, Tuchel membukukan rekor tersendiri. Pelatih berusia 47 tahun itu menjadi pelatih pertama di sepanjang sejarah Liga Champions yang mampu mengantarkan dua tim berbeda ke partai final dalam dua musim secara beruntun.

Selain itu, Tuchel telah membuktikan kemampuannya karena musim ini dia telah mengantarkan Chelsea ke laga final dari dua turnamen bergengsi. Selain Liga Champions, Chelsea juga akan berlaga di partai puncak Piala FA melawan Leicester City.

“Tapi, perlu diingat, kami masih belum selesai. Kami kini telah berada di dua partai final dan semua pengorbanan yang kami lakukan sejak hari pertama benar-benar telah terbayar,'' kata Tuchel.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Chelsea FC (chelseafc)

Saat menjamu Madrid di Stadion Stamford Bridge, Chelsea tampil cukup efektif. Meski kalah dalam penguasaan bola yang hanya sekitar 32 persen, Chelsea justru lebih sering melepaskan ancaman ke gawang Madrid dengan torehan 15 tembakan.

Lalu, performa apik ditunjukkan kiper Edouard Mendy dengan menghalau sejumlah peluang emas Madrid, termasuk peluang dari Karim Benzema. Tuchel pun memuji kegigihan yang ditunjukan anak-anak asuhnya di laga tersebut. Sempat membuka keunggulan pada menit ke-11, Chelsea memang membutuhkan waktu hingga menit ke-85 untuk menambah gol.

''Kami berusaha untuk tetap agresif dan aktif. Selain itu, kami terus berusaha unggul dalam perebutan second ball. Bahkan, saat Madrid terus menekan kami. Jadi, tim ini layak mendapakan ucapan selamat atas keberhasilan mengatasi Madrid,'' kata Tuchel.

Pujian untuk Chelsea juga datang dari pelatih Real Madrid Zinedine Zidane. Pelatih asal Prancis itu mengakui, penampilan tim tuan rumah layak mendapatkan kemenangan. Zidane juga menilai para pemain Chelsea tampil lebih baik daripada penggawa Los Blancos. Ia tidak mau menggunakan kondisi fisik pemain, terutama Eden Hazard, sebagai alasan kekalahan Los Blancos di laga ini.

''Semua pemain yang diturunkan di laga ini dalam kondisi prima. Saya bangga dengan pencapaian para pemain yang sudah bisa sedekat ini dengan partai final,” kata Zidane, dikutip BBC.

“Namun, Chelsea memang layak meraih kemenangan dan lolos ke partai final. Kami kesulitan membuat peluang yang benar-benar bagus, sementara mereka bisa melakukannya dalam beberapa kesempatan,” lanjutnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat