Anggota keluarga mengenakan APD menjalankan ritual kremasi untuk Korban Covid-19 victims di lahan kremasi di New Delhi, India, beberapa waktu lalu. | EPA-EFE/IDREES MOHAMMED

Internasional

MA India Urusi Covid-19

India sudah mencatatkan 20,7 juta kasus Covid-19.

NEW DELHI – Krisis pasokan oksigen di tengah pandemi Covid-19 membuat Mahkamah Agung (MA) India turun tangan. Pada Rabu (5/5), MA meminta Pemerintah India dalam beberapa hari ini menyajikan rencana untuk memenuhi kebutuhan oksigen di New Delhi.

Namun, MA juga keberatan menghukum para pejabat karena gagal mengakhiri krisis. “Tentu saja memenjara pejabat atau menghukum mereka tidak akan membuat pasokan oksigen jadi terpenuhi. Jadi, tolong beri tahu kami cara menangani ini,” ujar Hakim Chandrachud dalam sidang dengar dengan pemerintah, Rabu.

Sikap MA berbeda dengan pengadilan yang lebih rendah yaitu Pengadilan Tinggi New Delhi. Sebelumnya pengadilan itu  memutuskan, pejabat dapat dihukum penjara hingga enam bulan atau denda jika bersalah karena gagal memenuhi kebutuhan oksigen di puluhan rumah sakit New Delhi.

Pengadilan Tinggi New Delhi juga menggelar sidang dengar pada Rabu dengan menghadirkan dua pejabat Kementerian Dalam Negeri India. Sidang dengar ini dilakukan atas petisi sejumlah rumah sakit dan panti wreda.  

 “Kalian bisa saja menyembunyikan kepala dalam pasir seperti burung unta, tapi kami tidak bisa diam. Kami tidak akan bisa terima tanpa mendapat jawaban,” ujar Hakim Vipin Sanghi dan Hakim Rekha Palli.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan India menyumbang hampir separuh kasus Covid-19 yang dilaporkan pekan lalu secara global. Satu dari empat kematian juga berasal dari negara tersebut.

"India menyumbang lebih dari 90 persen dari kasus dan kematian di kawasan itu, serta 46 persen kasus global, dan 25 persen kematian global yang dilaporkan dalam sepekan terakhir,” kata WHO dalam sebuah pernyataan pada Rabu.

Sejauh ini India sudah mencatatkan 20,7 juta kasus Covid-19. Sebanyak 3,4 juta di antaranya adalah kasus aktif. Sementara korban meninggal di sana sudah melampaui 226 ribu jiwa. 

India terus menerima bantuan medis dari dunia internasional. Lonjakan tajam kasus Covid-19 setiap harinya telah membuat sistem kesehatan India goyah. 

Dalam perkembangan berbeda, Covid-19 ternyata dapat menginfeksi hewan.  Delapan singa Asia di sebuah kebun binatang di India positif terinfeksi Covid-19. 

Delapan singa itu tinggal di Taman Zoologi Nehru yang berlokasi selatan di negara bagian Hyderabad. Mereka sempat menunjukkan tanda-tanda gangguan pernapasan. Pengelola kebun binatang kemudian mengambil sampel dan mengirimnya ke laboratorium penelitian pemerintah pada 24 Maret.

Hasil tes menunjukkan kedelapan singa itu positif Covid-19. “Berdasarkan pengalaman hewan kebun binatang di tempat lain di dunia yang pernah mengalami SARS-Cov-2 positif tahun lalu, tidak ada bukti faktual bahwa hewan dapat menularkan penyakit lebih jauh kepada manusia,” kata Kementerian Lingkungan Hidup, Hutan, dan Perubahan Iklim India dalam sebuah pernyataan pada Selasa (4/5).

Membuat cemas

Sementara itu pertemuan para menteri luar negeri yang tergabung dalam kelompok negara G7 di London, dilanda kecemasan. Pada Rabu (5/5) disebutkan, tim Kementerian Luar Negeri India mengisolasi diri setelah dua anggota delegasi dinyatakan positif Covid-19

Inggris menjadi tuan rumah pertemuan G7 selama tiga hari. Pertemuan ini dinilai sebagai kesempatan untuk memulai kembali diplomasi tatap muka, dan kesempatan bagi Barat untuk menunjukkan persatuan melawan ancaman dari Cina dan Rusia.

India menghadiri pertemuan G7 sebagai tamu. India dijadwalkan mengikuti pertemuan pada Selasa (4/5) malam dan Rabu.

Seorang pejabat Inggris mengkonfirmasi dua tes positif dari delegasi India. Pejabat itu mengatakan, seluruh delegasi India telah mengisolasi diri.  Berdasarkan peraturan Pemerintah Inggris, mereka harus isolasi diri selama 10 hari.

Pada Selasa, foto-foto dari dalam gedung konferensi Lancaster House yang megah menunjukkan realitas diplomasi di era virus corona. Tempat duduk para delegasi disekat oleh layar plastik, dan bersama para menteri dilakukan dengan menjaga jarak dua meter satu sama lain. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat