Saat berbuka puasa, dianjurkan untuk tak lupa berdoa. Doa saat berbuka puasa merupakan salah satu waktu utama terkabulnya doa. | DOK AP Muhammad Sajjad

Khazanah

Waktu Mustajab Doa

Yakinlah bahwa Allah benar-benar dekat dengan orang yang berdoa.

 

OLEH HASANUL RIZQA

Doa merupakan permohonan seorang hamba kepada Tuhannya. Allah memerintahkan Muslimin untuk berdoa hanya kepada-Nya.

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku” (QS al-Baqarah: 186).

Maka dari itu, yakinlah bahwa Allah benar-benar dekat dengan orang yang berdoa. Tidak pantas bagi seorang Mukmin untuk berputus asa dari rahmat-Nya.

Ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan. Orang yang berpuasa Ramadhan hendaknya banyak-banyak berdoa. Ketika mengamalkan saum, orang tersebut dalam kondisi yang cenderung pada kebaikan, alih-alih maksiat. Jangankan perbuatan haram, perkara-perkara mubah saja ditinggalkannya demi menjaga kesempurnaan puasa.

Para ulama menyatakan, sekurang-kurangnya ada tiga waktu utama terkabulnya doa dalam keseharian Ramadhan.

Kala Sahur

Kata sahur berasal dari kata sahar yang berarti ‘akhir malam’. Dalam surah az-Zariyat ayat 18, Allah berfirman, yang artinya, “Dan pada akhir malam mereka (orang-orang yang bertakwa) memohon ampunan (kepada Allah).” Salah satu karakteristik takwa ialah memanfaatkan sepertiga malam untuk beribadah kepada-Nya.

Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda, “Tuhan kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas, Allah berfirman, ‘Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni’.” (HR Bukhari-Muslim).

Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam Fath al-Bari ketika menerangkan makna hadis tersebut berkata, “Doa dan beristighfar pada waktu sahur mudah dikabulkan.” Waktu yang dimaksud adalah antara pukul 02.00 dini hari hingga imsak.

photo
Waktu sepertiga malam kala Ramadhan hendaknya digunakan tak hanya untuk sahur, tapi juga banyak-banyak berdoa. - (DOK PXHERE)

Saat Berpuasa

Secara linguistik, puasa disebut sebagai shaum dalam bahasa Arab. Shaum bermakna imsaak, yakni ‘menahan'. Menurut syariat, puasa adalah beribadah kepada Allah SWT dengan cara menahan diri dari makan, minum, dan segala perkara yang membatalkannya, sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

Tatkala Ramadhan, kaum Muslimin melaksanakan puasa seharian penuh. Nabi SAW menyatakan, pada momen itulah doa cenderung mudah dikabulkan oleh Allah Ta’ala. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Tiga orang yang doanya tidak tertolak, (yakni) pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan orang yang terzalimi.”

Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ berkata, “Bagi orang yang berpuasa, disunahkan untuk memperbanyak doa demi urusan akhirat dan dunianya. Ia juga boleh berdoa untuk keperluan (baik) yang ia inginkan. Begitu pula, janganlah melupakan doa kebaikan untuk kaum Muslimin secara umum.”

photo
Berpuasa merupakan salah satu waktu diijabahnya doa. - (DOK AP Muhammad Sajjad)

Berbuka Puasa

Syekh Abu al-‘Ula Muhammad dalam Tuhfatul Ahwadzi Syarah Jami at-Tirmidzi menyebutkan alasan mustajabnya doa orang yang berbuka puasa. Sebab, pada waktu berbuka itu dirinya telah menyelesaikan ibadah dengan keadaan tunduk dan merendahkan diri kepada Allah.

Karena itu, biasakanlah untuk berdoa ketika berbuka puasa. Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk berdoa seperti ini, “Dzahaba azh-zhoma`u wab tallati al-‘uruqu wa tsabata al-ajru insya Allah” (Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala akan tetap insya Allah).

Tentu, masih banyak waktu-waktu lain yang amat dianjurkan untuk berdoa. Misalnya, kala Lailatul Qadr yang disebut sebagai “malam yang lebih baik daripada seribu bulan.” Nabi SAW menganjurkan agar Muslimin membaca doa ini saat menemui Lailatul Qadr, “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii” (Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau Zat Maha Pengampun dan menyukai memberikan pengampunan kepada hamba-Nya, maka ampunilah diriku).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat