Takmir menghitung nasi bungkus hasil sedekah warga di Masjid Agung Asy-Syuhadak, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (13/4/2021). Donasi nasi bungkus, kurma dan air untuk buka puasa itu kemudian dibagikan kepada musyafir, warga tidak mampu dan jemaah masjid ter | ANTARA FOTO/Saiful Bahri

Cahaya Ramadhan

Keistimewaan Sedekah 

Malaikat turun dan mendoakan yang melaksanakan sedekah untuk diberikan ganti lebih baik.

 

 

 

 

Bersedekah memiliki sejumlah keutamaan, tidak hanya bagi si penerima, namun juga bagi yang menyisihkan hartanya. Orang yang bersedekah akan senantiasa merasa tenang hatinya. 

Terlebih lagi, dalam kondisi pandemi Covid-19 di mana ada banyak orang yang membutuhkan bantuan. Pada Ramadhan, pahala ibadah akan dilipatgandakan, termasuk ketika bersedekah. 

Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, KH Ahmad Zubaidi menjelaskan, aktivitas berbagi akan sangat membantu saudara-saudara kita yang saat ini merasakan kesenjangan ekonomi. Dampak Covid-19 membuat masyarakat begitu terpuruk secara ekonomi.

"Rasulullah SAW adalah orang yang paling dermawan, kita harus menirunya. Banyak berinfak, sedekah, tepatnya untuk zakat dan ada wakaf," ujar Ahmad, Kamis (15/4).

Menurut Ahmad, zakat, infak, dan sedekah (ZIS) bisa segera ditunaikan. Hal ini untuk membantu saudara yang membutuhkan baik itu karena dampak Covid-19 maupun bukan.

Ada ancaman bagi mereka yang mampu bersedekah namun enggan berbagi. Ahmad menyebut, orang-orang yang mampu namun enggan berbagi akan didoakan malaikat hartanya hancur. 

Dalam sebuah hadis disebutkan, "Setiap pagi, dua malaikat turun mendampingi seorang hamba. Yang satu mendoa: Wahai, Tuhan! Berikanlah ganti rugi bagi dermawan yang menyedekahkan hartanya. Dan yang satu lagi berkata: Wahai, Tuhan! Musnahkanlah harta si bakhil (HR Bukhari dan Muslim).

Malaikat turun dan berdoa semoga yang berinfak diberikan ganti yang lebih baik, sebaliknya yang pelit didoakan harta bendanya hancur. "Ini sahih. Memang maksudnya ini bersedekah sepanjang hari, untuk mendoakan manusia sepanjang hari. Sepanjang hari ini akan didoakan diganti dengan yang lebih baik kalau tidak hartanya bisa hancur," jelas Ahmad.

Setiap harta berlebih yang diberikan kepada seorang hamba, ada hak orang lain yang harus ditunaikan. Berinfak juga bukan sekedar menaati perintah, melainkan juga meraih keutamaannya.

Dalam Alquran surah Ali Imran ayat 92 disebutkan, "Kamu sekali-kali tidak akan sampai mencapai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menginfakkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa yang kamu infakkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya."

Allah SWT berfirman, seorang hamba tidak akan mencapai kebajikan kalau tidak berinfak, dan dari apa yang dicintai. "Jangan mentang-mentang Covid-19, kita jadi berlindung dengan mengatakan tidak bisa infak karena terdampak Covid-19. Dalam keadaan seperti ini gugah kepedulian kita, susah bukan berarti tidak memperhatikan orang lain," ujarnya.

Ahmad menyebut, ciri orang yang bertakwa adalah akan berinfak baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Jangan sampai terbentuk di pikiran karena sedang susah, maka enggan untuk berbagi. 

Menurut Ahmad, berinfak tidak hanya bisa dilakukan lewat harta, namun juga bisa lewat tenaga dan pikiran. Berkata yang baik kepada orang lain pun termasuk sedekah.

Dia mengajak umat islam melipatgandakan sedekahnya pada bulan penuh berkah ini. "Mari tunaikan zakat, zakat mal yang terutama, sebagai tanda ketaatan dan kepedulian kepada sesama saudara, sesama muslim. Ini semua akan menjadi manifestasi takwa kepada Allah," ujarnya. 

Hal senada disampaikan Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI Pusat sekaligus Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Noor Achmad. Menurut dia, berbagi kepada orang lain bisa dilakukan dalam bentuk apa pun, baik rezeki, ilmu, dan lainnya. Dalam berbagi, tidak memandang kaya atau miskin.

"Kita mau berbagi dalam senang atau susah, kaya atau miskin, diharuskan tetap memberikan sebagian harta kita kepada yang berhak," kata Noor.

Dalam Alquran tegas disebutkan bahwa ciri orang bertakwa adalah mereka yang mampu memberikan infak pada saat senang maupun susah. Seharusnya, manusia juga dapat berbagi kapan pun itu waktunya. 

Allah SWT telah mengingatkan dalam banyak surah terkait harta ada hak Allah SWT yang menjadi hak orang tak berpunya. Artinya, pada sebagian harta umat, ada harta yang dititipkan untuk orang yang berhak.

Dengan saling berbagi antarsesama akan menciptakan harmoni dalam bidang ekonomi. Hal ini juga agar harta tidak bertumpuk pada orang yang kaya saja.

"Yang penting berbagi untuk menciptakan harmoni. Kaya miskin itu ada, tidak mungkin kaya semua, yang diharapkan bisa menyeimbangkan kehidupan," ujarnya.

Noor mengajak umat Islam untuk berbagi pada bulan Ramadhan karena pahala akan dilipatgandakan, bukan hanya 10 atau 100, melainkan tanpa batas. Dia menyebut, saat Allah SWT berfirman bahwa puasa adalah untuk-Nya, maka otomatis segala yang dilakukan merupakan persembahan khusus. 

"Puasa adalah orang yang dekat dengan Allah SWT, kita harus berusaha menyucikan diri, mudah-mudahan kita akan terus dekat," kata Noor.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat

Mutiara Ramadhan

Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896

HIKMAH RAMADHAN

Image

Memahami Makna Ramadhan

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Oleh

Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.