Antrean vaksinasi lansia di Puri Begawan, Kota Bogor, Jumat (16/4). | Istimewa

Nasional

Peserta Vaksinasi di Bogor Menumpuk

Terjadi penumpukan peserta lansia yang mengantre untuk divaksin.

BOGOR -- Pelaksanaan vaksinasi dosis kedua terhadap warga lanjut usia (lansia) di Puri Begawan, Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Tim, Kota Bogor, Jawa Barat pada Jumat (16/4), tidak berjalan sebagaimana mestinya. Pantauan di lokasi, terjadi penumpukan peserta yang mengantre untuk divaksin.

Ternyata, peristiwa itu diakibatkan tidak adanya koordinasi antara penyelenggaran vaksinasi, yaitu Halodoc dan Pemerintah Kota Bogor. Mendapat laporan adanya ketidakberesan proses vaksinasi, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto pun melakukan inspeksi mendadak ke Puri Begawan.

Bima mengatakan, terciptanya kerumunan para lansia disebabkan karena pihak Halodoc tidak berkoordinasi dengan Pemkot Bogor. "Halodoc itu dia informasi dadakan bahwa dipindah ke sini, dan di sini pun disatuin semua," kata Bima saat ditemui di Puri Begawan, Jumat.

Bima tiba di Puri Begawan sekitar pukul 09.00 WIB. Adapun antren panjang terjadi sejak pukul 08.30 WIB. Bima menyesalkan karena melihat banyak lansia antre sambil berdiri. Dia pun meminta penanggung jawab vaksinasi untuk menyediakan tempat duduk bagi lansia.

Pengelola baru bisa menghadirkan kursi untuk lansia sekitar pukul 10.00 WIB. Puluhan petugas keamanan dan Satpol PP dikerahkan untuk mengantur para penerima vaksin, mulai proses registrasi hingga screening data.

photo
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto (kanan) melakukan sidak ke vaksinasi lansia di Puri Begawan yang terjadi penumpukan, Jumat (16/4). - (Istimewa)

Kekacauan proses vaksinasi bermula dari keputusan Halodoc yang secara sepihak memindahkan lokasi vaksinasi lansia ke Puri Begawan. Halodoc sebelumnya menggelar vaksinasi secara drive thru di GOR Pajajaran, Kecamatan Tanah Sareal. Adapun Puri Begawan selama ini menjadi tempat vaksinasi yang diadakan Dinas Kesehatan Kota Bogor. Lokasi tersebut sempat dikunjungi Presiden Joko Widodo pada Jumat (19/3).

Bima menyebut, keputusan Halodoc yang serba mendadak itu membuat kapasitas lokasi vaksinasi tidak memadai. Selama ini, petugas Dinkes Kota Bogor rata-rata bisa memvaksin sekitar 200 hingga 300 orang per jam. Hanya saja, pada Jumat pagi WIB, jumlah penerima vaksin membeludak hingga terjadi antrean di tempat parkir karena kapasitas ruangan tak mencukupi.

"Kapasitas (sebetulnya) bisa, tapi nggak bisa bersamaan. Kalau bersamaan akan terjadi penumpukan," jelas Bima.

Ketua Satgas Covid-19 Kota Bogor tersebut menjelaskan, seharusnya jika Halodoc menggeser waktu vaksinasi para lansia, tetap harus koordinasi jadwal. Sayangnya, kata dia, Halodoc tak melakukannya hingga membuat ratusan lansia berkerumun karena datang pada waktu bersamaan. Bima pun tak bisa menyembunyikan kekecewaannya kepada Halodoc.

"Kita sudah ingatkan. Kalau pun mau digeser, jamnya harus diatur. Ternyata jamnya tidak diatur oleh dia. Saya akan panggil ke Balai Kota semua nih kita kecewa dengan Halodoc," ucap Bima dengan nada tinggi.

 
Saya gak habis pikir, masa orang tua harus tunggu begini lama?
 
 

Salah seorang penerima vaksin, Elly (53 tahun) mengatakan, ia harus mengantre sampai 30 menit untuk mendaftar agar bisa ikut vaksinasi. Warga Kebon Kalapa, Kecamatan Bogor Tengah tersebut merasa jengkel dengan panitia yang terlihat tidak profesional. "Saya gak habis pikir, masa orang tua harus tunggu begini lama?" kata Elly protes.

Elly mengaku datang bersama suaminya, yang sama-sama penerima suntikan dosis pertama di GOR Pajajaran pada Jumat (19/3), dengan sistem drive thru. Dia menuturkan, panitia baru memberi informasi jika pelaksanaan vaksinasi dialihkan ke Puri Begawan pada Rabu (14/4). Itu pun pemberitahuannya dilakukan tanpa ada jam, sehingga semua lansia akhirnya berkumpul pada Jumat pagi.

"Saya juga heran kenapa Halodoc-nya pindah ke gedung. Jadi membeludak," tutur Elly.

Sementara di lokasi, petugas Halodoc tidak ada yang berkenan memberikan penjelasan terkait pemindahan lokasi vaksinasi. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat