Ilustrasi masyarakat NTT yang menjadi korban bencana alam. | ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA FOTO

Nasional

Pengungsi NTT Diimbau Patuhi Prokes Cegah Covid-19

MER-C mengirimkan relawan untuk membantu korban bencana alam di NTT.

JAKARTA -- Satgas Tanggap Darurat Siklon Tropis Seroja Nusa Tenggara Timur (NTT) mengimbau agar para pengungsi yang masih berkumpul di satu rumah dalam jumlah yang banyak segera dipindahkan ke rumah yang lain untuk mencegah Covid-19.

"Saat ini ada dua orang pengungsi di Kota Kupang yang sudah dilaporkan terpapar Covid-19, nah kami minta supaya para pengungsi dalam jumlah banyak dan masih berada di rumah keluarga harap bisa dipindahkan," kata Wakil Komandan Satgas Posko Tanggap Darurat Siklon Tropis Seroja Benediktus Polo Maing kepada wartawan di Kupang, Rabu.

Hal ini dilakukan karena ada dua orang pengungsi yang diketahui terpapar Covid-19 setelah dilakukan pemeriksaan tes cepat antigen dan dilanjutkan dengan tes PCR. Pemerintah sudah menjamin akan memberikan kepada para pengungsi uang senilai Rp 500 ribu untuk sewa kos-kosan atau kontrakan sambil menunggu di relokasi.

Seharusnya, ujar dia, para pengungsi bisa melakukan hal ini untuk membantu agar tidak ada lagi klaster baru dari lokasi pengungsian yang tentunya dikhawatirkan meningkatkan jumlah warga yang terpapar Covid-19.

Jika pengungsi dipindahkan ke rumah-rumah warga yang lain atau ke kos-kosan atau kontrakan diharapkan protokol kesehatan juga harus tetap dijaga. Satgas, ujar dia, akan membantu dengan mendistribusikan alat tes cepat antigen ke sejumlah Puskesmas untuk membantu pengecekan kesehatan dari para pengungsi.

"Kalau tidak salah ada permintaan dari sejumlah Puskesmas Kota Kupang agar kami distribusikan antigen ke Puskesmas-puskesmas. Nanti kita juga akan distribusikan ke sejumlah kabupaten/kota di NTT untuk melakukan hal yang sama," ujar dia.

 

Relawan MER-C menuju NTT 

Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia mengirimkan lima sukarelawan ke Nusa Tenggara Timur (NTT). NTT adalah provinsi yang sebagian wilayahnya diterjang bencana angin kencang, banjir bandang, dan tanah longsor akibat siklon tropis seroja.

Ketua Tim MER-C untuk NTT, Rifqi Zulfikar, mengatakan, tim relawan telah diberangkatkan pada Ahad (11/4). Setibanya di Kupang, ibu kota NTT, tim langsung berkoordinasi dengan BPBD, dinas kesehatan setempat, dan pihak terkait lainnya. Berdasarkan hasil koordinasi sementara, tim memutuskan untuk melakukan asesmen ke Desa Bena di Timor Tengah Selatan.

“Setelah berkoordinasi dengan berbagai pihak, dari BPBD Provinsi menyarankan kami ke Desa Bena di Timor Tengah Selatan,” kata Rifqi beberapa waktu lalu.

Menurut data yang didapatkan MER-C, belum ada tim medis ke sana. Info dari lokasi juga masih sangat terbatas karena sulitnya sinyal pascabencana. Untuk itu, MER-C akan melakukan asesmen/ langsung ke lapangan.

Rifqi menyebut Bena adalah salah satu desa yang dilanda bencana banjir. Desa ini sering mengalami banjir karena wilayahnya landai. Ditambah adanya siklon tropis Seroja yang memicu cuaca ekstrem di NTT.

Pada Senin (12/4), tim MER-C bersama relawan Ukhuwah Al Fatah Rescue (UAR) bergerak menuju desa Bena. “Sebelumnya, tim membeli tambahan obat-obatan di Kupang untuk persiapan pelayanan medis bagi warga korban bencana," ujarnya.

Rifqi mengatakan, sebagian obat MER-C bawa dari Jakarta, beberapa tambahan obat dibeli di Kupang. MER-C juga membawa emergency kit dan set bedah minor yang memungkinkan penanganan operasi kecil di lapangan jika diperlukan. 

“Dengan bekal ini, kami akan melakukan asesmen ke wilayah terdampak bencana yang masih membutuhkan bantuan medis. Mohon doanya," ujar Rifqi relawan yang baru saja menyelesaikan pendidikan spesialis bedahnya dan langsung terpanggil untuk menjalankan tugas kemanusiaan ke NTT.

Tim MER-C yang berangkat ke NTT, yakni Rifqi Zulfikar, Laily Anna Diah Ardi Shinta, Ade Andrian, Iis Islamiah, dan Marissa Noriti.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat