Sejumlah nelayan mengumpulkan kembali puing-puing kapal motor yang hancur serta mengumpulkan pukat yang ikut tenggelam akibat siklon Seroja di TPI Tenau, Kota Kupang, NTT, Kamis (8/4/2021). | Kornelis Kaha/ANTARA FOTO

Nasional

BPBD Antisipasi SIklon Tropis Surigae

Pemda disarankan mengaktifkan tim siaga bencana untuk memantau lingkungan sekitar.

MANOKWARI—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua Barat menyiagakan 13 kapal laut di perairan provinsi sebagai antisipasi bencana alam akibat Siklon Tropis Surigae. Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Papua Barat Derek Ampnir mengatakan, 13 kapal laut itu telah dikoordinasikan bersama Komando Armada III TNI AL Sorong.

"Antisipasi bencana alam perairan timur akibat Siklon Tropis Surigae, kami siagakan 13 kapal laut bersama TNI AL," kata Derek Ampnir, Rabu (14/4). Dia mengatakan, rapat virtual dilaksanakan Kamis (15/4) bersama pemangku kepentingan di 13 kabupaten dan kota membahas strategi yang dibutuhkan segera.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta kepada daerah 30 di tingkat provinsi untuk mewaspadai potensi siklon. Kewaspadaan tersebut disampaikan melalui surat tertanggal Selasa (13/4) kepada para gubernur yang menekankan pada peringatan dini dan langkah-langkah kesiapsiagaan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah merekomendasikan sejumlah langkah kesiagsiagaan terkait Siklon Surigae. Deputi Bidang Pencegahan BNPB Lilik Kurniawan berharap informasi peringatan dini BMKG dapat digunakan untuk mempercepat penyebarluasan informasi peringatan dini bencana. Pemerintah daerah juga diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem seperti puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, dan hujan es.

Terakhir, Lilik meminta koordinasi antar dinas terkait dan aparatur untuk kesiapsiagaan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan masing-masng. Pemerintah daerah diminta untuk selalu siap siaga mengevakuasi warga yang tinggal di daerah risiko bencana tinggi, seperti lembah sungai lereng rawan maupun tepi pantai.

“Mengaktifkan tim siaga bencana untuk memantau lingkungan sekitar akan gejala awal terjadinya banjir bandang, longsor, angin kencang atau pun gelombang tinggi,” ujarnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BMKG (infobmkg)

Waspada

Siklon Tropis Surigae ini mempengaruhi wilayah bagian utara Indonesia, khususnya daerah timur seperti Sulawesi, Kepulauan Maluku, Papua Barat, dan Papua. Siklon Surigae diprediksi menyebabkan terjadinya peningkatan potensi hujan lebat hingga sangat lebat disertai angin kencang dan gelombang tinggi pada 13-19 April 2021.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyatakan, Siklon Tropis Surigae telah terbentuk di sekitar Pasifik Barat utara Papua, tepatnya di 8,2 Lintang Utara (LU) - 137 Bujur Timur (BT), sekitar 1.050 kilometer utara Biak. "Siklon Tropis Surigae merupakan perkembangan dari bibit siklon 94W, yang sebelumnya tumbuh di sekitar perairan Pasifik Barat sebelah utara Papua yang terpantau sejak 12 April 2021," ujar Guswanto di Jakarta, Rabu.

Guswanto menjelaskan keberadaan Siklon Tropis Surigae berdampak tidak langsung berupa potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang. Dampak tidak langsung Siklon Tropis Surigae akan terasa di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat untuk waspada dan tetap berhati-hati dengan potensi angin kencang, hujan lebat. Masyarakat juga diminta mewaspadai dampak lanjutan seperti banjir, banjir bandang, serta tanah longsor. "Siklon atau badai tropis ini diprakirakan berkembang menjadi badai tropis kuat (STS) dan bahkan typhoon (TY) pada 16 April 2021," ujarnya.

Masyarakat juga diimbau tidak melakukan pelayaran di wilayah perairan Papua bagian utara, Maluku Utara, dan Sulawesi Utara. Mereka harus menghindari daerah rentan bencana, seperti lembah sungai, lereng rawan longsor, pohon yang mudah tumbang, dan tepi pantai. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat