Cahaya Ramadhan
Mengapa Penting Ber-taawwudz?
Taawwudz merupakan upaya hamba memohon perlindungan Allah.
PROF KH NASARUDDIN UMAR, Imam Besar Masjid Istiqlal
Orang yang memahami hakikat dirinya pasti akan sadar bahwa taawwudz amat penting. Meskipun manusia adalah makhluk Allah SWT yang paling istimewa (ahsani taqwim), ia juga terancam menjadi makhluk paling hina (asfala safilin) (QS at-Tin/95:4-5).
Manusialah satu-satunya makhluk yang memiliki kemampuan mengemban amanah besar dari Allah SWT, sebagaimana diungkapkan dalam Alquran, “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia” (QS al-Ahdzab/33:72).
Atas kelebihan yang dimiliki ini, manusia kemudian dilantik sebagai khalifah di bumi (QS al-Baqarah/2:30). Manusia memiliki kapasitas ganda sebagai khalifah atau representatif Tuhan dan sekaligus sebagai hamba, “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku (QS al-Dzāriyat/51:56).
Manusia satu-satunya makhluk Tuhan yang teomorfis, yang di dalam dirinya tergabung dua dimensi, yaitu dimensi lahūt (QS al-Hijr/15:29) dan nasūt (QS al-Naml/27:82). Di dalam dirinya juga menyatu dua kekuatan besar, yaitu kekuatan maskulin (quwwah jalaliyyah) dan kekuatan feminin (quwwah jamaliyyah), sebuah kombinasi yang tidak dimiliki makhluk lain.
Kombinasi inilah yang memberi kemungkinan sekaligus kemampuan manusia untuk memikul kapasitas sebagai khalifah bumi. Namun, menurut SH Nasr, kombinasi ini juga menjadikan manusia sebagai makhluk eksistensialis, yakni makhluk yang bisa turun-naik martabatnya di sisi Allah SWT.
Manusia bisa menjadi makhluk termulia, tetapi manusia juga bisa menjadi makhluk paling hina. Hampir semua agama besar dunia menganggap manusia puncak ciptaan Tuhan. Makhluk lain, tidak terkecuali malaikat, tidak mungkin berdosa karena tidak memiliki kekuatan maskulin. Mereka memiliki kekuatan feminin yang lebih menonjol.
Malaikat dan makhluk lainnya hanya bisa merepresentasikan aspek perbedaan dan ketakterbandingan (tanzih), tetapi tidak bisa merepresentasikan aspek keserupaan dan keterbandingan (tasybih). Sebaliknya mausia dengan kombinasi kedua kekuatan yang dimilikinya mampu mencapai makam "sintesa ketuhanan" (al-jam’iyyah al-uluhiyyah).
Manusia mampu menampilkan sifat-sifat jalaliyyah di samping sifat-sifat jamaliyyah Tuhan. Tidak heran jika manusia mampu mencapai makrifah tingkat lebih tinggi, sebagaimana diisyaratkan dalam Alquran (QS Al-Najm/53:7-14).
Peristiwa-peristiwa yang pernah menimpa anak manusia dalam lintasan sejarah kehidupannya membuat kita percaya bahwa meskipun manusia diberi sejumlah keunggulan dan keistimewaan, tidak pernah luput dari berbagai kekeliruan dan kekhilafan. Boleh jadi munculnya berbagai virus baru dan pandemik, termasuk virus korona (Covid-19), merupakan bagian dari kegagalan manusia sebagai khalifah.
Manusia sudah tidak lagi memikirkan pola keseimbangan dan keserasian ekosistem. Mereka lebih banyak didikte oleh ego dan kerakusan sehingga mereka menjadi khalifah tanpa dibimbing oleh hati nurani. Akibatnya manusia sendiri harus menanggung berbagai risiko.
Atas dasar itu semua, manusia perlu selalu memohon perlindungan di samping bimbingan terus menerus dari Allah SWT. Manusia tidak boleh lengah dengan kelebihan yang Allah berikan kepadanya karena di balik setiap kelebihan itu melekat kelemahan yang bisa menyebabkan manusia sombong, melampaui batas, dan pada akhirnya tergelincir.
Di sinilah arti penting manusia selalu ber-taawwudz, memohon perlindungan Allah SWT.
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.
Mutiara Ramadhan
Sesungguhnya di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar-Rayyan, yang pada Hari Kiamat orang-orang yang berpuasa masuk ke surga melalui pintu tersebut... HR ALBUKHARI No.1896
HIKMAH RAMADHAN
Memahami Makna Ramadhan
Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.
Ramadhan hadir untuk membakar dosa-dosa para hamba Allah.