Warga memerhatikan lokasi pascakebakaran Pasar Inpres Pasar Minggu di Jakarta, Selasa (13/4/21). Kebakaran yang menghanguskan ratusan kios pedagang itu diperkirakan menelan kerugian hingga Rp2 miliar. | ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Jakarta

Dua Pasar PD Pasar Jaya Terbakar

Ikappi DKI mendorong PD Pasar menyiapkan APAR di semua pasar.

JAKARTA -- Hanya dalam kurun waktu lima hari, dua pasar tradisional di Jakarta hangus terbakar. Dua pasar yang dikelola Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya itu sama-sama terbakar diduga karena arus pendek listrik. Insiden terbaru menimpa Pasar Inpres di Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Senin (12/4) malam WIB.

Sumber api yang menghanguskan Blok C Pasar Inpres diduga akibat arus pendek listrik. Akibat kebakaran itu membuat 389 kios hangus terbakar. "Kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan Rp 2 miliar," kata Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jaksel, Helbert Pilder Lumba Gaol saat dikonfirmasi Republika, Selasa (13/4).  

Insiden itu terjadi berselang tiga hari usai kebakaran melanda Pasar Kambing yang berlokasi di Jalan Sabeni, Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Kamis (8/4) sore WIB. Pasar hewan itu ludes dilalap si jago merah.

Pemicu kebakaran diduga akibat korsleting listrik di salah satu lapak buah. Akibat kebakaran itu, sebanyak 136 lapak dan 40 kios hangus terbakar. "Kerugian materi ditaksir Rp 1 miliar," kata humas Gulkarmat DKI Jakarta, Mulat Wijayanto.

Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mencatat sebanyak 371 kebakaran yang terjadi di seluruh wilayah Ibu Kota. Jumlah itu terhitung selama periode 1 Januari-13 April 2021.

Ketua DPW Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) DKI, Miftahudin, mengingatkan, peristiwa kebakaran di pasar menjadi alarm bagi PD Pasar Jaya untuk mengantisipasi hal serupa di tempat lain. Dia meminta PD Pasar Jaya segera menekan potensi kebakaran di pasar dan mencari solusi atas peristiwa beruntun itu.

"Kami mendorong PD Pasar Jaya mempersiapkan APAR (alat pemadam api ringan) atau penanganan kebakaran secara dini di pasar-pasar," kata Miftahudin.

Menurut dia, kebakaran di dua pasar itu adalah pukulan telak bagi para pedagang. Menjadi semakin berat karena terjadi menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri, di mana biasanya pedagang menyetok dagangan lebih banyak guna mengantisipasi penjualan yang naik.

"Kita tahu bahwa kebakaran di bulan Ramadhan merupakan pukulan berat bagi pedagang pasar," ujar Miftahudin.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by DPP IKAPPI (dppikappi)

Anggota Komisi A DPRD DKI, Gembong Warsono, menyarankan, Pemprov DKI melakukan sosialisasi secara masif tentang pencegahan kebakaran, khususnya di pasar. Dia melihat, kebakaran hebat yang terjadi di pasar sebenarnya bisa dicegah agar tak meluas. Karena itu, Gembong mendorong Pemprov DKI melakukan perencanaan matang untuk mengatasi potensi kebakaran, terutama di permukiman padat penduduk.

"Menurut saya, APAR dan hydrant mandiri harusnya menjadi program prioritas Gulkarmat di daerah permukiman padat. Sehingga, akan terbangun rasa tanggung jawab warga masyarakat untuk melindungi warganya dari bahaya kebakaran," jelas Gembong.

republikaonline

Kebakaran ini mengakibatkan 392 kios hangus terbakar. ##tiktokberita ##kebakaran ##pasarminggu News digest - Ken Nakagawa

Ratusan kebakaran

Mulat Wijayanto mencatat, ada 371 kebakaran di Ibu Kota selama periode Januari-April 2021. Penyebab kebakaran beragam, mulai korsleting listrik, kebocoran gas, dan kelalaian warga saat menyalakan lilin.

Dia menegaskan, sebagian besar insiden itu disebabkan oleh korsleting listrik. "Terbanyak akibat korsleting listrik sebanyak 240 kejadian," kata Mulat.

Mulat menjelaskan, kebakaran paling banyak terjadi di Jaksel dengan 122 insiden. Kemudian, disusul Jakarta Timur sebanyak 81 kejadian. Berikutnya di Jakarta Barat dengan 69 insiden, Jakarta Pusat sebanyak 51 kejadian, dan di Jakarta Utara 48 kejadian. Sementara itu, di Kepulauan Seribu tercatat belum ada insiden kebakaran.

Sedangkan, yang terbakar mayoritas perumahan sebanyak 158 lokasi serta bangunan umum dan perdagangan di 49 lokasi.

Mulat mengajak masyarakat untuk waspada dan ikut serta mencegah terjadinya kebakaran, terutama selama pandemi Covid-19 saat ini. Dia mengatakan, imbauan itu juga disiarkan melalui pengeras suara di masjid ataupun dari sisi respons cepat (motor) yang dibentuk Dinas Gulkarmat DKI.

"Di lingkungan pun juga kita sudah membentuk tim Sistem Ketahanan Kebakaran Lingkungan (SKKL) yang kita sosialisasikan dan kita latih untuk membantu dalam pencegahan risiko kebakaran," jelas Mulat.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat