Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan Pertashop di Ponpes Nurul Qurán didampingi anggota Dewan Pertimbangan Presiden Habib Luthfi, Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa, Dirut Pertamina Nicke Widyawati dan beberapa pejabat lainnya, Ahad (11/4).. | istimewa

Kabar Utama

Erick Ingin Penguatan Basis Ekonomi Umat

Erick Thohir minta BUMN tidak menjadi menara gading, tapi harus berpartisipasi dalam pemerataan ekonomi.

CILACAP – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir minta semua BUMN tidak menjadi menara gading, tapi harus berpartisipasi dalam pemerataan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Hal itu ia sampaikan saat meresmikan Pertashop bersama Kepala BPH Migas M Fanshurllah Asa di Pondok Pesantren Nurul Qur’an di Desa Surusunda, Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Ahad (11/4).

Menurut Erick, dalam kondisi pandemi, ada dua tugas pokok, yakni menciptakan  pemerataan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja. ''Jangan sampai yang kaya makin kaya, dan yang miskin semakin miskin,'' kata ketua umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) itu di Cilacap, kemarin.

Untuk mencapai target itu, menurutnya  BUMN di Tanah Air tidak boleh seperti menara gading. Keberadaan BUMN harus bisa dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat. "Salah satunya dengan program 10 ribu Pertashop yang dilaksanakan Pertamina," kata dia.

Menurutnya, pendirian Pertashop tidak hanya merupakan bentuk upaya pemerataan ekonomi. Lebih dari itu, juga dalam hal penyediaan lapangan kerja. "Yang lebih penting lagi, pesantren bisa menjadi lebih mandiri secara ekonomi sehingga ekonomi umat bisa semakin kuat," kata dia.

Erick menyampaikan Pertashop merupakan sarana kemitraan dari Pertamina yang bertujuan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia menilai apa yang dilakukan antara Pertashop dan Pondok Pesantreb Nurul Qur’an Karang Petir ini sudah sesuai dengan empat pilar dalam Masyarakat Ekonomi Syariah.

photo
Menteri BUMN Erick Thohir menyalami anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Habib Luthfi, di Cilacap, Ahad (11/4) - (istimewa)

Pilar itu berfokus pada pengembangan pasar industri halal di dalam dan luar negeri, pengembangan industri keuangan syariah nasional, investasi bersahabat yang melibatkan pengusaha di daerah dan pengembangan ekonomi syariah dari pedesaan (dan pesantren) secara berkelanjutan. "Program kemitraan Pertashop dari Pertamina dengan Pondok Pesantren ini merupakan inovasi baru," ucap Erick.

Tidak hanya menumbuhkan kemandirian ekonomi pondok pesantren, lanjut Erick, kehadiran Pertashop juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa di wilayah Kabupaten Cilacap sesuai kebijakan pembangunan daerah yaitu 'Bangga Mbangun Desa'.

"Ini adalah proyek percontohan, untuk menuju 1.000 pesantren dengan 1.000 bisnis sehingga pesantren dapat mandiri secara finansial dan menguatkan ekonomi umat dan masyarakat sekitar," ungkap Erick. Di sisi lain, sambung Erick, dengan adanya Pertashop di Desa Surusunda membantu mempermudah akses BBM bagi masyarakat, khususnya dengan harga yang terjangkau.

"Sebagai menteri, kami di Kementerian BUMN dan juga Pertamina, akan terus mendukung program kemandirian ekonomi masyarakat melalui program kemitraan atau program-program lainnya," kata Erick.

Pertashop adalah lembaga penyalur Pertamina skala kecil yang disiapkan untuk melayani kebutuhan konsumen BBM nonsubsidi, LPG nonsubsidi dan produk Pertamina Ritel lainnya yang tidak atau belum terlayani oleh lembaga penyalur Pertamina lain.

photo
Menteri BUMN Erick Thohir menyaksikan pengoperasian Pertashop di Ponpes Nurul Qur'an didampingi anggota Dewan Pertimbangan Presiden Habib Luthfi, Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa, Dirut Pertamina Nicke Widyawati dan beberapa pejabat lainnya, Ahad (11/4). - (Eko Widiyatno/Republika)

Menurut Erick, kehadiran Pertashop tersebut sangat menguntungkan kedua belah pihak yang bekerja sama. "Apakah pihak dari pesantren ataupun pengusaha daerah. Kenapa menguntungkan? Karena Pertamina sudah mempunyai kekuatan suplai dan hulunya. Ini yang bisa membuat pesantren dan pengusaha daerah bisa mendapatkan untung, dan bisa berkompetisi secara terbuka," kata Erick.

Erick mengatakan dari program 10 ribu Pertashop yang direncanakan Pertamina pada 2021, pihaknya mencoba mengalokasikan 1.000 Pertashop untuk pesantren. Menurut dia, hal itu dilakukan supaya pesantren bisa mandiri, ekonomi umat bisa kuat, dan fondasi kebangsaan warga negara Indonesia bisa berkelanjutan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Erick Thohir (erickthohir)

Selain dihadiri Menteri BUMN, peresmian Pertashop milik pesantren Nurul Qur’an juga dihadiri anggota Dewan Pertimbangan Presiden Habib Luthfi, Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa, Dirut Pertamina Nicke Widyawati dan beberapa pejabat lainnya.

Sementara itu, Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa, mengungkapkan data BPS per 2019 akhir menyebutkan jumlah pesantren di Tanah Air saat ini ada sebanyak 27.722 unit pesantren. Dari jumlah itu, jumlah santrinya mencapai 4,1 juta.

Untuk itu, dia menyebutkan, program membangun Pertashop di pesantren bisa menjadi potensi ekonomi luar biasa yang bisa dimanfaatkan untuk membangun ekonomi kerakyatan dan ekonomi keumatan. "Terlebih dalam kondisi pandemi Covid 19 seperti sekarang ini," katanya.

Dia berharap, pembangunan Pertashop di pesantren ini tidak tidak hanya berhenti pada penjualan Pertamax. Namun juga bisa berkembang dan terintegrasi dengan penjualan sembako, elpiji nonsubdisi dan komoditas lainnya.

Sedangkan Dirut Pertamina Nicke Widyawati, menyatakan Pertamina sebagai salah satu BUMN yang bertanggung jawab dalam penyediaan migas, juga memiliki tangung jawab untuk ikut menggerakkan ekonomi daerah. ''Kami akan men-support program pendirian Pertashop di lingkungan pesantren, agar ekonomi pesantren bisa menjadi lebih mandiri,'' katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat