Sejumlah anak mengikuti pawai obor di kawasan Krukut, Depok, Jawa Barat, Sabtu (10/4/2021). Ikatan Remaja Masjid Nurul Huda mengadakan pawai obor dalam rangka menyambut Bulan Suci Ramadhan 1442 H. | ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

Tajuk

Bersiap Menyambut Ramadhan

Memasuki Ramadhan tahun ini, kita tak hanya dihadapkan oleh pandemi Covid-19.

Umat Muslim di seluruh dunia akan mulai melaksanakan ibadah puasa Ramadhan pada Selasa (13/4) besok. Masih seperti tahun sebelumnya, kita akan menjalani bulan suci Ramadhan pada tahun ini dalam suasana pandemi Covid-19. Karenanya, mari kita jadikan Ramadhan kali ini sebagai momentum untuk meningkatkan kesabaran dan kepedulian terhadap sesama.

Memasuki Ramadhan tahun ini, kita tak hanya dihadapkan oleh pandemi virus Covid-19 yang belum juga usai. Akan tetapi juga beberapa bencana alam yang dihadapi saudara-saudara kita di Nusa Tenggara Timur dan Jawa Timur.

Di Jawa Timur, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat angka kematian akibat gempa berkekuatan 6,1 SR yang terjadi pada Sabtu (10/4) berjumlah sementara delapan orang. Sementara jumlah bangunan rusak diketahui sebanyak 1.189 unit dan kondisi fasilitas umum (fasum) yang rusak berjumlah 150 titik.

Sejumlah kerusakan lain juga dilaporkan oleh BPBD di Provinsi Jawa Timur. Seperti di Kabupaten Lumajang, Pasuruan, Trenggalek, Probolinggo, Ponorogo, dan Jember, serta Tulungagung. Di Kabupaten Nganjuk, Pacitan, serta di Kota Blitar, dan Kediri, juga Kota Malang, dan Batu juga dikatakan ada beberapa bangunan yang mengalami kerusakan. Sampai Ahad (11/4), BNPB mencatat adanya delapan kali gempa susulan yang menerpa Jatim dengan amplitudo berbeda-beda.

 
Memasuki Ramadhan tahun ini, kita tak hanya dihadapkan oleh pandemi virus Covid-19 yang belum juga usai. 
 
 

Sementara di NTT, hingga Jumat (9/4) malam, BNPB mencatat korban jiwa akibat Siklon Seroja bertambah jadi total sebanyak 165 jiwa. Korban terbanyak berasal dari Flores Timur sebanyak 71 jiwa. BNPB juga mencatat sebanyak 45 orang juga masih hilang.  

Dengan berbagai bencana yang dihadapi, semoga saja membuat puasa yang akan kita lalui pada tahun ini menjadi lebih bermakna. Apalagi, puasa memang mengajarkan kita untuk bersabar dan saling peduli terhadap sesama. Dengan berpuasa, seorang Muslim diharapkan dapat merasakan lapar dan haus yang biasa dirasakan oleh mereka yang kekurangan.

Kita tentu berharap bahwa berbagai bencana yang kita alami akan dapat segera berlalu. Termasuk pandemi Covid-19 yang telah lebih dari satu tahun kita hadapi. Berbagai upaya telah kita lalui untuk mengatasi pandemi penyakit ini.

Memasuki Ramadhan pada tahun ini, mari kita tingkatkan kesadaran untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Harus kita ingat kembali bahwa ancaman Covid-19 masih berada di sekitar kita. Artinya, perjuangan melawan penyakit ini pun tidak boleh mengendur.

Mari kita sama-sama menjaga jangan sampai ada keluarga atau tetangga yang tidak bisa menjalankan puasa Ramadhan dan Idul Fitri hanya karena korona atau bencana lainnya. Semoga saja, ini menjadi Ramadhan terakhir yang kita jalani dalam masa pandemi. Selamat menjalankan ibadah puasa. n

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat