Prajurit TNI memindahkan bantuan logistik dari truk ke pesawat Hercules C-130 di Lanud I Gusti Ngurah Rai, Bali, Jumat (9/4/2021). Berbagai bantuan logistik seperti bahan makanan, pakaian layak pakai dan kebutuhan bayi seberat lima ton tersebut diangkut m | FIKRI YUSUF/ANTARA FOTO

Kabar Utama

Presiden: Kebut Pencarian Korban Siklon Tropis Seroja

Masyarakat diminta mewaspadai dampak Siklon Tropis Seroja.

JAKARTA -- Presiden Joko Widodo memerintahkan pencarian korban bencana Siklon Tropis Seroja di Nusa Tenggara Timur (NTT) bisa dilakukan dengan cepat dan tuntas. Per Jumat (9/4), jumlah korban meninggal tembus angka 163 orang dan 45 orang lainnya masih hilang. 

"Tapi kalau yang kita lihat di lapangan memang keadaannya bebatuan, batu yang besar-besar yang itu sangat menyulitkan juga alat-alat besar kita. Tapi tadi sudah saya perintahkan agar terus dicari dan ditemukan yang masih hilang 45 orang," ujar Presiden dalam kunjungannya ke Lembata, NTT, Jumat (9/4). 

Presiden juga memastikan pasokan logistik bagi para pengungsi mencukupi. Dalam kunjungan kerjanya ke Desa Amakaka, Kecamatan Ile Ape yang menjadi salah satu titik pengungsian, Presiden sempat berdialog dengan warga yang terdampak bencana.

"Untuk pengungsian juga sudah dipastikan untuk logistiknya cukup. Hanya tadi ada dari masyarakat menyampaikan bahwa BBM-nya mahal. Saya terima (masukannya)," kata Jokowi. 

Presiden juga mendengarkan sejumlah keluhan masyarakat setempat yang nantinya akan ditindaklanjuti selama proses penanganan. Atas persetujuan masyarakat, warga di lokasi terdampak bencana ini akan direlokasi. Adapun proses pembangunannya akan dilakukan secepatnya.

Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, sebelumnya juga telah menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana banjir bandang, longsor, dan gelombang pasang yang terjadi di wilayahnya. Status tersebut ditetapkan terhitung mulai 4 hingga 17 April 2021 untuk mempercepat proses pemulihan wilayah selepas bencana.

Kepala Negara beserta rombongan terbatas tiba di Kabupaten Sikka sekira pukul 09.38 Wita, kemudian menuju sejumlah lokasi bencana. Sedikitnya 156 pengungsi bencana alam di kaki Gunung Ile Boleng, Flores Timur, menjalani perawatan medis akibat kelelahan saat menanti kedatangan Presiden Joko Widodo di Kampung Lamanele, Desa Nelelamadike. Penyintas longsor di Kampung Lamanele itu memaksakan diri meninggalkan tenda pengungsian menuju ke lokasi kedatangan Presiden Joko Widodo di bawah terik matahari.

photo
Sejumlah warga menanti kedatangan Presiden Joko Widodo yang akan meninjau lokasi tanah longsor di Desa Nelelamadike, Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (9/4/2021). Meski menanti berjam-jam, masyarakat dari berbagai wilayah di Pulau Adonara antusias datang ke lokasi bencana karena kunjungan Joko Widodo merupakan kunjungan pertama Presiden Republik Indonesia di pulau itu. - (ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA FOTO)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Jumat mencatat korban jiwa akibat Siklon Tropis Seroja di NTT bertambah jadi total 163 jiwa. Korban terbanyak berasal dari Flores Timur 71 jiwa disusul 43 jiwa di Lembata, 27 di Alor, enam di Kota Kupang, enam di Malaka, tiga di Kabupaten Kupang, masing-masing dua di Rote Ndao dan Sabu Taijua serta masing-masing satu di Ngada, Sikka, dan Ende.

BNPB juga mencatat 45 orang masih hilang dan 132 orang terluka. Jumlah pengungsi tercatat total mencapai 20.929 orang. BNPB juga mencatat 8.322 rumah yang tersebar di 18 kabupaten/kota terdampak mengalami kerusakan. 

Sejauh ini, sebanyak 1.400 personel TNI telah diterjunkan ke kabupaten/kota yang terdampak bencana alam untuk membantu pemerintah daerah melakukan pencarian dan evakuasi korban Siklon Seroja. Ribuan anggota kepolisian juga telah diterjunkan melakukan pencarian.

"Data BNPB mencatat sejumlah anjing dengan kualifikasi rescue (SAR) dog dan K9 diterjunkan untuk membantu dalam pencarian korban hilang. Hingga kini puluhan warga masih dilaporkan hilang pascakejadian yang dipicu oleh Siklon Tropis Seroja," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, Jumat (9/4).

Ia menambahkan, wilayah yang masih melaporkan adanya korban hilang, antara lain, Lembata, Flores Timur, dan Alor. 

Siklon Odette

Sementara, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi mengenai adanya pertumbuhan Siklon Tropis Odette di Samudera Hindia. Siklon ini memberikan dampak tidak langsung bagi wilayah Indonesia seperti hujan, kilat hingga angin kencang.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menjelaskan bahwa pertumbuhan Siklon Tropis Odette berawal dari bibit siklon 90S yang sejak Jumat (2/4) muncul bersamaan dengan bibit siklon atau cikal bakal Siklon Tropis Seroja.

Keberadaan Siklon Tropis Seroja dan Siklon tropis Odette dalam 24 jam kedepan memberikan dampak tidak langsung seperti potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir serta angin kencang di sejumlah wilayah.

Di antaranya Lampung, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali, akan tetapi tidak se-ekstrem seperti dampak Siklon Tropis Seroja yang melanda sebagian besar wilayah NTT dan NTB.

Potensi gelombang tinggi juga berpeluang terjadi di Laut Jawa, perairan Nusa Tenggara, perairan selatan Sumatra, Selat Sunda,  dan Samudra Hindia Selatan Jawa-Bali. "Masyarakat diimbau untuk tetap berhati hati," kata Guswanto. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat