Pasukan Israel beristirahat bangunan yang direbut di Dataran Tinggi Golan 15 Februari 2021. | EPA-EFE/ATEF SAFADI

Internasional

Pemerintahan Biden Kukuhkan Golan Milik Israel

Netanyahu mengungkapkan dukungan bipartisan AS telah jadi salah satu dasar aliansi Amerika-Israel.

WASHINGTON -- Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) merilis laporan tahunan tentang praktik hak asasi manusia (HAM) global pada Selasa (30/3). Dalam laporan pertama di era pemerintahan Presiden Joe Biden itu, AS menegaskan kembali pengakuan kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan dan tetap mengakui Yerusalem sebagai ibu kotanya. 

"AS mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada 2017 dan kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan pada 2019," demikian bunyi laporan Deplu AS pada bagian Israel, dikutip laman Antiwar.

Laporan tersebut menunjukkan pemerintahan Biden mengukuhkan keputusan yang telah diambil mantan presiden AS Donald Trump terkait Israel. Dapat diinterpretasikan pula bahwa AS belum berniat mencabut keputusan mengenai pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. 

Kendati demikian, laporan Deplu AS mengidentifikasi Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur sebagai wilayah pendudukan. Hal itu membalikkan laporan yang dibuat era Trump. Laporan Deplu AS kala itu sama sekali mencabut referensi pendudukan. 

Pada Februari lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken sempat ditanya perihal kebijakan Biden terhadap Dataran Tinggi Golan. "Mengesampingkan legalitas pertanyaan itu, sebagai masalah praktis, Golan sangat penting bagi keamanan Israel," jawab Biden kala itu. 

Pada November tahun lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji kebijakan Timur Tengah era pemerintahan Trump. Pujian itu disampaikan saat AS hendak menghelat pilpres. 

Netanyahu mengungkapkan dukungan bipartisan AS telah menjadi salah satu dasar aliansi Amerika-Israel. Aliansi itu tidak pernah lebih kuat sebelumnya. 

Dia kemudian menyinggung kebijakan-kebijakan pemerintahan Trump yang mendukung posisi Israel. Kebijakan itu antara lain mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, merestui klaim kedaulatan Israel atas Dataran Tinggi Golan, pendekatan toleran terhadap proyek permukiman di wilayah pendudukan, dan peran AS dalam proses normalisasi diplomatik dengan Bahrain, Sudan, dan Uni Emirat Arab (UEA). 

Netanyahu pun memuji sikap keras pemerintahan Trump terhadap Iran. "Saya hanya bisa berharap bahwa kebijakan yang membawa, yang mengisolasi Iran dan membawa buah perdamaian, perdamaian yang didasarkan pada kenyataan bagi rakyat Israel, kepada rakyat Arab di kawasan ini, saya hanya dapat berharap bahwa kebijakan ini akan terus berlanjut di  tahun-tahun mendatang," Netanyahu pada 1 November tahun lalu.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat