Suasana pertemuan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Golkar di DPP Golkar Selasa (30/3) malam | istimewa

Nasional

PPP-Golkar Dinilai Jajaki Koalisi

Soal kemungkinan koalisi di Pemilu 2024 diakuinya belum dibahas.

JAKARTA—Pertemuan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Golkar pada Selasa (30/3) malam disebut sebagai langkah panjang politik Airlangga Hartarto menuju Pilpres 2024. Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno melihat pertemuan keduapartai sebagai bagian dari komunikasi yang dilakukan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Menurut Adi, komunikasi itu sebagai jalan panjang menuju Pilpres 2024 mendatang. “Ini bisa disebut silaturahim plus-plus. Satu sisi bicara politik kebangsaan, sisi lainnya sangat mungkin bicara kemungkinan koalisi 2024," kata Adi kepada Republika, Rabu (31/3). Kedua partai menggelar pertemuan yang dipimpin ketua umum masing-masing di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta.

Adi melihat sosok Airlangga adalah sosok ketua umum partai yang sangat rasional dan terukur maju di 2024. Apalagi Airlangga saat ini merupakan ketua umum parpol besar. Dibandingkan dengan Anies, Ganjar, dan Ridwan Kamil, Adi melihat kans Airlangga untuk maju dalam pilpres jauh lebih realistis.

Menurutnya, Airlangga cukup mencari satu dukungan parpol menengah untuk menggenapi 20 persen ambang batas pencalonan presiden. "Sementara Anies, Ganjar, dan Emil masih gelap gulita dukungan parpolnya," ujar Adi.

Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago juga menilai pertemuan tersebut bisa dimaknai sebagai sebuah penjajakan antarkedua partai menuju agenda politik kedepan. Ia melihat pilpres memang masih jauh, namun untuk menyamakan persepsi perlu waktu.

"Untuk penjajakan, menyamakan chemistry dan sebagainya, dalam politik itu bukan waktu yang terlalu lama dan nggak terlalu cepat juga," ujarnya.

 
Ini bisa disebut silaturahim plus-plus. Satu sisi bicara politik kebangsaan, sisi lainnya sangat mungkin bicara kemungkinan koalisi 2024.
 
 

Pada pertemuan Selasa malam, PPP dipimpin langsung Ketua Umum Suharso Monoarfa beserta elite partai berlambang Ka'bah. Sementara, Airlangga memimpin rombongan dari Golkar menyambut silaturahim PPP. Kedua pihak mengelak pertemuan membahas agenda politik. Airlangga mengaku, pertemuannya dengan PPP hanya membahas soal ekonomi dan pembangunan.

Soal kemungkinan koalisi di Pemilu 2024 diakuinya belum dibahas. "(Koalisi di 2024) itu akan dibahas lebih lanjut. Yang penting kita kerja sama kan, untuk pekerjaan pemerintahan ke depan yang membutuhkan dukungan dari pemerintah maupun di parlemen, itu yang kami bahas agar perekonomian kita tumbuh di atas enam persen di 2023," klaim Airlangga.

Sementara, Ketum PPP Suharso juga mengaku partainya ingin bersama Golkar menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045. "Sebagaimana kita ketahui, rencana pembangunan jangka menengah 2020-2024 adalah bagian terakhir dari rencana pembangunan jangka panjang 2005-2024 yang sama-sama pada waktu itu dibidani oleh PPP dan Golkar. Jadi, kesamaan sejak membentuk undang-undang itu, kami ingin lanjutkan pada masa yang akan datang,” ujar Suharso.

Golkar pada Pemilu 2019 lalu meraih 17.229.789 suara (12,31 persen), sedangkan PPP meraup 6.323.147 suara (4,52 persen). Gabungan kedua partai baru akan mendapatkan 16,83 persen suara nasional. Artinya, kedua partai belum dapat mengusung pasangan calon di Pilpres 2024 tanpa tambahan satu partai yang lolos parlemen DPR.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat