Ilustrasi melaksanakan umrah di tengah pandemi Covid-19. | AP/HOGP/Saudi Ministry of Hajj and Umrah

Khazanah

Peluang Umrah Ramadhan Disebut Tipis

Banyak orang berharap dapat melaksanakan umrah pada Ramadhan karena pahalanya berlimpah.

JAKARTA — Menjelang Ramadhan 1442 H/2021 M, Pemerintah Arab Saudi belum mengubah kebijakannya terkait penyelenggaraan umrah. Otoritas setempat masih menutup penerbangan dari 20 negara, termasuk Indonesia. Pengiriman jamaah umrah dari Tanah Air pun tidak mungkin terlaksana selama penutupan itu diberlakukan.

Dari Jeddah, Arab Saudi, Konsul Haji Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Endang Jumali mengatakan, hingga saat ini belum ada tanda-tanda bahwa Kerajaan Saudi akan mencabut kebijakan tersebut. Karena itu, peluang jamaah Indonesia untuk bisa mengikuti umrah pada Ramadhan tahun ini cenderung tipis.

"Selama (penerbangan) tidak dibuka, suspend, (jamaah umrah) tidak bisa masuk walaupun bulan Ramadhan,” ujar Endang Jumali saat dihubungi Republika, Ahad (28/3).

Pihaknya juga belum dapat memastikan, apakah pada Syawal 1442 H/2021 M warga Indonesia kembali diizinkan memasuki wilayah Arab Saudi untuk melaksanakan umrah. Seperti diketahui, animo masyarakat untuk berziarah ke Tanah Suci saat Idul Fitri dan sesudahnya tak jauh berbeda tatkala bulan suci Ramadhan.

“Kita juga tidak bisa memastikan, apakah (pada) Syawal tahun ini akses masuk Saudi untuk Indonesia dibuka. Intinya, jika dibuka, kemungkinan umrah bisa dilakukan,” ujarnya.

Pada 1 November 2020 lalu, Saudi sempat membuka pelaksanaan ibadah umrah untuk warga negara di luar kerajaan. Namun, otoritas setempat kembali menutup sementara akses masuk bagi pendatang dari 20 negara, termasuk Indonesia, sejak 2 Februari 2021. Langkah itu diambil untuk mencegah penyebaran virus korona baru yang menyebabkan Covid-19.

Sejauh ini, Endang melanjutkan, pihaknya masih terus berkomunikasi dengan Pemerintah Arab Saudi untuk mendapatkan informasi terkini mengenai penyelenggaraan haji 1442 H/2021 M. Dia berharap, Pemerintah Indonesia sudah siap bila sewaktu-waktu Saudi memberikan kepastian mengenai musim haji tahun ini.

Pada pekan lalu, KJRI Jedddah mengundang sejumlah calon penyedia akomodasi jamaah haji yang beroperasi di Madinah. Ia menuturkan, pertemuan itu dilakukan untuk mengetahui kesiapan mereka jika nantinya ada penyelenggaraan haji tahun ini.

"Kesiapan ini menyangkut dokumen, SDM (sumber daya manusia), dan hal-hal teknis lainnya jika ada kebijakan yang berbeda dengan waktu normal. Pertemuan tidak bersifat mengikat dan bukan pelaksanaan kontrak," katanya.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyelenggara Haji Umrah dan Inboud Indonesia (Asphurindo) Muhammad Iqbal Muhajir berharap ibadah haji 1442 H/2021 M tetap ada. Pihaknya tidak akan mempersoalkan bila Saudi mengumumkannya pada saat mendekati bulan Dzulhijah. Sebab, dia menyebut, perusahaan-perusahaan biro perjalanan umrah dan haji khusus telah mengalami banyak kesulitan di tengah pandemi Covid-19.

"Karena kalau sampai tidak ada (peneyelenggaraan haji) tahun ini, itu artinya dua tahun tidak memberangkatkan jamaah haji. Efeknya lebih mudarat," kata Iqbal kepada Republika, kemarin.

 Kementerian Agama telah melakukan langkah persiapan jika haji kembali dapat dilaksanakan. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, semua calon jamaah haji akan menjalani suntikan vaksin Covid-19 jika pelaksanaannya dibuka oleh Pemerintah Saudi tahun ini.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat