Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kedua kanan) bersama Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar (kiri) menyaksikan penyuntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca kepada santri di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (23/3/2021). | Prasetia Fauzani/ANTARA FOTO

Tajuk

Momentum Ekonomi dan Vaksinasi

Isyarat penguatan ekonomi didasarkan pada ikhtiar membentuk kekebalan komunitas melalui vaksinasi.

Optimisme perekonomian nasional terus membaik menemukan momentumnya. Setidaknya, isyarat penguatan itu didasarkan pada ikhtiar untuk membentuk kekebalan komunitas, melalui program vaksinasi secara nasional.

Program vaksinasi sebagai upaya untuk meredam penularan virus Covid-19 diharapkan, memicu kembali bergeliatnya aktivitas bisnis di berbagai sektor. Vaksinasi yang menyasar 181,5 juta warga itu akan membantu dalam terbentuknya herd immunity, sehingga jumlah kasus positif Covid-19 bisa berkurang.

Setahun kasus pandemi Covid-19 di Indonesia memang harus diakui, belum dapat menuntaskan sejumlah hal krusial di sektor kesehatan dan ekonomi. Meski pada awal tahun ini jumlah kasus positif relatif melandai, ancamannya tetap nyata. Apalagi, bila masyarakat masih tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Masyarakat yang rentan terhadap penularan virus tentu tidak bisa optimal dalam menjalankan roda perekonomian. Masyarakat yang aman dan sehat dari ancaman penyebaran virus Covid-19 tentu lebih mudah beraktivitas, termasuk ikhtiar bisnis ataupun wirausaha lainnya. Jika masyarakat bebas beraktivitas, dampak pada perputaran perekonomian akan lebih terasa.

 
Masyarakat yang rentan terhadap penularan virus tentu tidak bisa optimal dalam menjalankan roda perekonomian. 
 
 

Vaksinasi yang digencarkan pemerintah diharapkan, menjadi bagian dari momentum mempercepat roda perekonomian nasional. Apalagi, vaksinasi ini juga dilakukan di banyak negara lainnya. Upaya untuk menciptakan kekebalan komunal bisa saling memperkuat. Pergerakan masyarakat di kawasan akan lebih terjamin, perdagangan antarnegara pun bisa berjalan. Transmisi bisnis menjadi lebih lancar.

Tak heran bila perekonomian nasional pada tahun ini diprediksi kembali pulih. Kendati pada kuartal I 2021 ekonomi masih berada di zona negatif, kontraksi itu diharapkan terus berkurang.

Optimisme ini ditandai indikator bergeliatnya aktivitas bisnis di lokasi perdagangan bahan pokok. Indeks penjualan ritel memang sempat turun pada Februari 2021. Akan tetapi, indeks keyakinan konsumen membaik jika dibandingkan bulan sebelumnya. Diprediksi, indeks keyakinan konsumen ini akan terus menunjukkan penguatan pada bulan-bulan berikutnya.

Artinya, ada ekspektasi konsumen terhadap kondisi perekonomian nasional saat ini dan ke depan yang tetap terjaga. Ekspektasi konsumen yang masih optimistis ini diharapkan, mendukung perbaikan keyakinan konsumen.

Indikator lain bisa dilihat dari sisi komponen pendukung infrastruktur, yang memperlihatkan optimisme. Ada perbaikan di sektor semen dan komoditas besi dan baja pada Februari 2021. Sektor yang tergolong padat karya dan bisa membantu dalam konektivitas manusia, barang, ataupun jasa.

 
Membaiknya penanganan pandemi dan vaksinasi akan membuat ekonomi mulai tumbuh ke zona positif. 
 
 

Sejumlah lembaga internasional memang membuat penilaian yang moderat terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pemerintah memprediksi ekonomi Indonesia tahun ini di kisaran 4,5-5,3 persen. 

Organisasi Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 4,9 persen. Adapun Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia masing-masing di kisaran 4,8 persen dan 4,4 persen. OECD telah merevisi pertumbuhan ekonomi dari semula 4 persen. Perubahan angka yang memperlihatkan semangat optimisme perekonomian Indonesia.

Data tersebut juga didukung peningkatan penerimaan pajak. Pemerintah mencatat, penerimaan negara mencapai Rp 219,2 triliun per akhir Februari 2021. Jumlah itu naik 0,7 persen ketimbang periode sama tahun lalu yang Rp 217,6 triliun.

Membaiknya penanganan pandemi dan vaksinasi akan membuat ekonomi mulai tumbuh ke zona positif. Tanda-tanda pemulihan ini mencuat pada kuartal I 2021 yang tecermin dari penguatan purchasing managers index (PMI) manufaktur, pulihnya kinerja ekspor-impor ataupun belanja masyarakat, serta membaiknya konsumsi dan investasi secara terbatas.

 
Kita berharap, beberapa momentum ini memperkuat perekonomian nasional. 
 
 

Perbaikan ini mesti terus dijaga agar konsisten tak hanya pada kuartal I, tapi berlanjut pada kuartal-kuartal lain. Tentu saja penanganan pandemi Covid-19 yang terkendali menjadi kunci.

Pemerintah diharapkan meneruskan percepatan realisasi belanja program pemulihan ekonomi nasional. Apalagi, anggaran pemulihan ekonomi pada 2021 lebih tinggi daripada tahun lalu, akan menjadi stimulus fiskal yang mendorong perekonomian nasional. Mengeksekusi belanja merupakan momentum lainnya.

Kita berharap, beberapa momentum ini memperkuat perekonomian nasional. Momentum yang berkorelasi secara interdependensi dengan momentum vaksinasi. Kekebalan komunal yang kita harapkan dapat memperkuat masyarakat dalam beraktivitas. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat