Warga negara asing (WNA) asal Singapura yang memiliki izin jalur Travel Corridor Arrangement (TCA) berjalan keluar dari pintu kedatangan di Pelabuhan Internasional Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (19/3/2021). | ANTARA FOTO/Teguh Prihatna

Nusantara

Pariwisata Batam dan Bintan Dibuka Paling Awal

Vaksinasi terhadap insan pariwisata diharapkan meningkatkan kepercayaan pelancong.

BATAM--Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menilai pariwisata Batam dan Bintan di Provinsi Kepulauan Riau lebih siap dibuka untuk wisatawan mancanegara dibandingkan Bali. Sandiaga menyampaikan, pembukaan pariwisata di Batam dan Bintan akan didahulukan.

Rencananya kawasan wisata Nongsa di Batam dan Lagoi di Bintan akan dibuka pada 21 April 2021, sedangkan Bali dimulai pada sekitar Juni dan Juli 2021. "Ini kebetulan karena Batam-Bintan jauh lebih siap," kata Sandiaga di Batam, Sabtu (20/3).

Menurut Sandi, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, perbatasan dengan negara tetangga bisa dibuka bertahap dengan catatan angka penularan Covid-19 sudah dapat dikendalikan. Angka penularan Covid-19 di Kepri sudah melandai dan stabil. Bahkan, di dua destinasi wisata Nongsa dan Lagoi, tidak ada kasus penularan virus korona.

"Harapan kita, ini bisa terus dijaga dalam tingkat yang rendah dan terkendali," kata dia.

Menteri Sandiaga memimpin rapat koordinasi terkait rencana pembukaan safety travel corridor atau koridor perjalanan yang aman di Nongsa dan Lagoi. Menurut dia, persiapan yang paling utama dalam penerapan koridor perjalanan yang aman adalah pengetatan kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, melaksanakan 3M, 3T, dan vaksinasi.

Kebijakan itu diharapkan dapat membuka semangat bangkit bagi sektor pariwisata Kepri yang selama setahun mengalami penurunan. "Kami ingin membangkitkan harapan," kata dia.

Selain untuk sektor industri pariwisata, Menteri mengatakan kebijakan itu juga menunjukkan keberpihakan kepada masyarakat keseluruhan, melalui pendekatan desa wisata, kampung tua yang juga disentuh dengan program vaksinasi. "Saya garisbawahi, ini semua bisa kita lakukan jika angka Covid-19 di Kepri dapat terkendali dan bisa ditekan semininal mungkin," kata dia.

Ia mengajak pelaku usaha membangkitkan sektor pariwisata Kepri dengan menerapkan protokol kesehatan dengan tegas dan disiplin.

Sebanyak 3.500 pelaku wisata di Kota Batam dan Kabupaten Bintan menjalani vaksinasi Covid-19 sebagai langkah awal pemulihan pariwisata setempat. Kemenparekraf menargetkan 30 ribu orang pelaku usaha Batam dan Bintan menerima imunisasi Covid-19, sebelum pembukaan koridor perjalanan yang aman dengan Singapura, April 2021.

photo
Sejumlah warga negara asing (WNA) asal Singapura yang memiliki izin jalur Travel Corridor Arrangement (TCA) berjalan keluar dari pintu kedatangan di Pelabuhan Internasional Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (19/3/2021). Dua kawasan wisata di Kepulauan Riau yakni Nongsa Point Marina di Batam dan Lagoi di Bintan akan dibuka untuk wisatawan mancanegara mulai Rabu 21 April mendatang dengan menerapkam protokol kesehatan yang ketat serta ketersediaan sarana dan prasarana pendukung. - (ANTARA FOTO/Teguh Prihatna)

Vaksinasi terhadap insan pariwisata diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan pelancong mengenai keamanan, keselamatan, dan kenyamanan saat menghabiskan waktu di dua zona yang direncanakan dibuka untuk wisman itu. "Untuk bangkitnya Kepri khususnya di sektor pariwisata," kata dia.

Seorang pelaku wisata yang menjalani vaksinasi, Mariani, menyatakan bersyukur dengan program pemerintah untuk membentuk kekebalan kelompok terhadap virus Covid-19. Usai divaksin, ia menyatakan tidak merasakan keluhan yang berarti.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi menyatakan total pelaku pariwisata yang akan menerima vaksin, pada pekan ini sebanyak 1.900 orang yang dilakukan bertahap hingga Senin (22/3).

Pihaknya melibatkan sekitar 50 orang tenaga medis yang dibagi dalam lima tim dalam vaksinasi insan pariwisata, yang pembukaannya dihadiri Menteri Pariwisata dan Parekraf itu. "Mulai dari PCare itu diurus dari Puskesmas Sambau, Puskesmas Jabi dan Puskesmas Kabil," kata Didi. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat