Model mengenakan busana rancangan Rosie Rahmadi pada ajang MUFFEST 2020 di Jakarta.. | Republika/Prayogi

Ekonomi

Menkop Siapkan Indonesia Jadi Pusat Mode Muslim

Belanja produk pakaian muslim diprediksi pulih pada 2021 dan terus tumbuh hingga 2024.

JAKARTA -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki akan mempersiapkan Indonesia menjadi pusat mode muslim terbesar di dunia. Teten mengatakan, industri fashion muslim di Indonesia membutuhkan dukungan promosi terpadu yang konsisten. Selain itu, diperlukan peran Indonesian Fashion Chamber (IFC) sebagai agregator yang mendampingi para pelaku UKM di sektor produksi pakaian.

"Termasuk menghubungkan dengan produsen bahan baku lokal berkualitas seperti viscose rayon, meningkatkan kualitas produknya dengan standar global, akses pembiayaan yang mudah dan murah, sampai mempertemukan dengan pasar," ujar Teten dalam pembukaan Muslim Fashion Festival (Muffest) 2021 di Jakarta, Kamis (18/3).

 
Saya kira ini menjadi undangan bagi kita semua dapat mengoptimalkan tren baik ini.
Menteri KUKM Teten Masduki
 

Berdasarkan data Global Islamic Economy Indicator 2020/2021, Teten menyebutkan, fashion Muslim atau modest fashion merupakan salah satu keunggulan Indonesia dengan poin indikator sebesar 34,26. Angka itu jauh mengungguli rata-rata global di level 17,55.

"Indonesia saat ini berpotensi menjadi pemimpin klasemen untuk kategori ini dan itu tentu tidak lepas dari kontribusi Muffest, Indonesia Fashion Chambers, dan seluruh perancang, pengusaha, serta stakeholder mode di seluruh Indonesia," jelasnya.

Tahun lalu, kata Teten, di tengah terpaan pandemi Covid-19 secara global, nilai belanja produk pakaian muslim ikut terdampak dan turun 2,9 persen menjadi 268 miliar dolar AS atau senilai Rp 3,9 triliun. Angka itu diprediksi pulih pada 2021 dan terus tumbuh hingga 2024 yang diprediksi mencapai 311 miliar dolar AS atau Rp 4,5 triliun.

"Saya kira ini menjadi undangan bagi kita semua dapat mengoptimalkan tren baik ini," ujar Teten.

Mengembangkan fashion muslim, lanjutnya, sejalan dengan target yang ditetapkan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin. Wapres menargetkan, Indonesia dapat menjadi produsen produk halal terbesar di dunia pada 2024 dimulai dengan fashion muslim.

photo
Pengunjung memilih busana muslim di Galeri Elzatta, Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung, Jumat (28/2). Brand fashion muslim Indonesia Elzatta Hijab secara resmi membuka flagship store Galeri Elzatta dengan luas 534 meter persegi dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang ramah keluarga. Foto: Abdan Syakura - (Republika/Abdan Syakura)

Dyandra Promosindo selaku penyelenggara Muffest 2021 menyebutkan, pameran tersebut mengambil tema “Recovery For Fashion” pada tahun ini. “Ini merupakan semangat baru di industri fashion, khususnya busana Muslim," ujar Presiden Direktur Dyandra Promosindo Hendra Noor Saleh.

Tahun lalu, kata dia, Muffest dapat menggandeng 400 peserta pameran, 117 desainer ternama untuk menggelar fashion show, dan transaksi ritel mencapai Rp 43,7 miliar.

 
Kita akan melakukan inovasi teknologi digital sekaligus memperkuat business to customer.
 
 

“Kita akan melakukan inovasi teknologi digital sekaligus memperkuat business to customer," kata Hendra.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, terdapat dua pasar utama untuk produk Indonesia yang sangat memiliki daya tawar di pasar global. Hal itu yakni busana muslim dan industri produk halal. Dua sektor itu akan menjadi target utama pemerintah untuk menggenjot ekspor produk jadi.

Lutfi mengatakan, dengan potensi pasar yang relatif besar, dua produk tersebut bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Setelah itu, bukan tidak mungkin Indonesia bia menguasai pasar regional bahkan mendunia.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, Kemendag akan membentuk dewan penunjang ekspor untuk bisa mendukung penetrasi pasar global produk busana musim dan industri halal. Saat ini, Kementerian Perdagangan sudah memiliki unit Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional. Sementara, dewan penunjang ekspor akan menjadi badan yang lebih fokus mempelajari peta pasar dan eksekusi.

"Indonesia islamic fashion dan halal industry ini akan menjadi penopang dewan penunjang ekspor di bawah Kemendag yang kemungkinan nanti kami akan cari bentuknya bersama dengan dirjen pengembangan ekspor nasional," katanya.

Lutfi mengatakan, Indonesia banyak memiliki ahli untuk produk busana muslim dan industri halal. Kemendag akan mengumpulkan para desainer terbaik untuk kemudian bergabung dengan dewan penunjang ekspor.

"Dewan penunjang ekspor punya stakeholder untuk menciptakan produk Indonesia bermutu tinggi, disukai rakyat Indonesia, dan menciptakan pelanggan-pelanggan loyal," kata dia. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat