Joe Biden saat mengunjungi Ramallah sebagai wakil presiden AS dan menemui Presiden Palestina Mahmoud Abbas, 2010 lalu. | REUTERS/Debbie Hill/Pool

Internasional

Dokumen: AS akan Perbaiki Hubungan dengan Palestina

Semasa Trump, AS tidak mengambil sikap soal solusi dua negara Israel dan Palestina.

WASHINGTON -- Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden sedang menyusun rencana untuk memperbaiki hubungan AS-Palestina yang sebelumnya telah runtuh di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump. Rencana ini pertama kali dilaporkan oleh surat kabar yang berbasis di Uni Emirat Arab, The National.

Dua orang sumber yang mengetahui dokumen Departemen Luar Negeri mengatakan, rencana itu masih dalam "tahap kerja" awal. Tetapi dapat menjadi dasar untuk membatalkan pendekatan yang dilakukan Trump kepada Palestina. Pendekatan tersebut menuai kecaman karena sangat bias dalam mendukung Israel.

Sebagian dari draf memo yang dikutip oleh The National mengatakan visi AS adalah "untuk memajukan kebebasan, keamanan, dan kemakmuran bagi Israel dan Palestina dalam waktu dekat". Dokumen yang dikutip mengatakan, AS mengirimkan bantuan pandemi Covid-19 untuk Palestina senilai 15 juta dolar AS yang akan diumumkan pada akhir Maret.

Dalam dokumen itu juga disebutkan bahwa AS mengambil sikap yang lebih keras pada kegiatan pemukiman Israel. AS juga disebutkan akan berupaya mengakhiri praktik pemberian santuan oleh Otorita Palestina kepada warganya yang dipenjara di Israel karena "tindakan terorisme".

Satu sumber, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan dokumen itu adalah draf awal yang dapat direvisi dan versi final akan memerlukan tinjauan antarlembaga. Namun, Departemen Luar Negeri AS enggan memberikan tanggapan terkait dokumen itu.

"Kami tidak memiliki komentar apa pun tentang memo khusus itu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Jalina Porter

Sejak menjabat sebagai presiden pada 20 Januari, para penasihat Biden mengatakan, mereka berniat untuk memperbaiki hubungan dengan Palestina. Pemerintah juga berjanji untuk melanjutkan bantuan ekonomi dan kemanusiaan senilai ratusan juta dolar, dan bekerja untuk membuka kembali misi diplomatik Palestina di Washington.

Para penasihat Biden juga telah menjelaskan bahwa mereka ingin menetapkan kembali tujuan solusi dua negara sebagai prioritas dalam kebijakan AS tentang konflik Israel-Palestina. Tetapi mereka bergerak hati-hati karena Israel akan menggelar pemilu 23 Maret, diikuti oleh pemilu Palestina yang dijadwalkan dalam beberapa bulan mendatang.

Solusi dua negara

Semasa pemerintahan mantan presiden Donald Trump, AS tidak mengambil sikap soal solusi dua negara Israel dan Palestina. Ini merupakan perubahan kebijakan AS yang telah dipegang sebelumnya selama puluhan tahun.

Namun, di bawah Biden, AS memulihkan kebijakan dukungan pada solusi dua negara. Ini diungkap dalam percakapan telepon Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Antony Blinken dan Menlu Israel Gabi Ashkenazi pada Senin (22/2). Blinken menyampaikan pada Ashkenazi bahwa AS masih berpegang pada solusi dua negara untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

"Menekankan keyakinan pemerintahan (Presiden Joe) Biden bahwa solusi dua negara adalah cara terbaik untuk memastikan masa depan Israel sebagai negara Yahudi dan demokratis, hidup dalam damai bersama negara Palestina yang layak serta demokratis," kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan, akhir Feruari lalu. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat