Seorang perempuan berjalan di depan layar yang menunjukkan bursa saham Jepang di Tokyo, beberapa waktu lalu. | AP

Internasional

OECD: Krisis Ekonomi Pulih Lebih Cepat

Pertumbuhan ekonomi tercepat terjadi di Cina dan AS.

PARIS -- Krisis ekonomi dunia akibat pandemi Covid-19 pulih lebih cepat dari perkiraan. Hal itu sebagian berkat keberhasilan vaksin yang telah dikembangkan dan upaya stimulus Amerika Serikat (AS).

Organisasi untuk Pengembangan dan Kerja Sama Ekonomi (OECD), Selasa (9/3), menaikkan ekspektasi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) global menjadi 5,5 persen tahun ini dan 4 persen pada tahun mendatang. Angka itu naik dari perkiraan Desember tahun lalu, yakni sebesar 4,2 persen pada 2021 dan 3,7 persen pada 2022.

Setelah pandemi menjerumuskan ekonomi dunia ke dalam krisis tahun lalu, OECD memperkirakan produksi global akan melampaui tingkat pra-pandemi pada pertengahan tahun ini. Namun, ia memperingatkan akan adanya divergensi yang sedang berlangsung, dengan pertumbuhan lebih cepat di Cina dan Amerika Serikat (AS). Sementara beberapa wilayah lain diperkirakan bakal terus berjuang hingga akhir 2022.

OECD yang berbasis di Paris, Prancis, itu juga memperingatkan, varian baru Covid-19 dan peluncuran vaksin yang terlalu lambat dapat mengancam peluang perbaikan untuk bisnis serta pekerjaan. “Prioritas kebijakan utama adalah memastikan semua sumber daya yang diperlukan digunakan untuk memproduksi dan menyebarkan vaksinasi sepenuhnya, secepat mungkin di seluruh dunia,” kata OECD.

photo
Seorang pialang berdiri di depan layar yang menunjukkan bursa saham Jepang di Tokyo, beberapa waktu lalu. - (AP/Eugene Hoshiko)

Menurut dia, hal itu penting untuk menyelamatkan nyawa, mempertahankan pendapatan, dan membatasi dampak merugikan dari tindakan pembatasan. Di 36 negara anggota OECD, yang sebagian besar merupakan negara kaya, sekitar 10 juta orang harus menganggur akibat pandemi. Sementara di negara-negara miskin, kehilangan pekerjaan yang substansial telah memperburuk kemiskinan.

Petunjuk CDC

Dalam perkembangan berbeda, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di AS mengeluarkan petunjuk baru terkait protokol kesehatan Covid-19. Orang yang divaksin, kata CDC, bukan berarti bisa berkumpul kembali sesuka mereka.

Namun, CDC mengungkapkan, sesama orang yang menerima vaksin boleh bertemu dalam kelompok kecil dan terbatas. Orang-orang ini boleh saja tak memakai masker atau menjaga jarak.  

Saat ini, AS mengizinkan tiga jenis vaksin Covid-19 untuk dipakai dalam kondisi darurat. Ketiga vaksin itu adalah produksi Pfizer dan BioNtech, Moderna, serta Johnson & Johnson. Saat berita ini ditulis, sudah lebih dari 30 juta warga AS mendapat vaksinasi.

Sementara di Kanada, Perdana Menteri Justin Trudeau mengatakan, akan memberikan penghormatan kepada lebih dari 22 ribu orang yang meninggal dunia akibat Covid-19 dan para penyintas. Pemerintah mendeklarasikan Hari Peringatan Nasional pada 11 Maret dan mengajak seluruh warga untuk menghormati para korban Covid-19 dan semua pihak yang telah bekerja keras melawan pandemi virus korona.

photo
Pekerja kembali melakukan pekerjaannya di pabrik Honda di Wuhan, Hubei, beberapa waktu lalu. - (FEATURECHINA)

“Kami mengundang warga Kanada untuk bergabung bersama dan menghormati mereka yang telah pergi serta orang yang mereka tinggalkan," kata Trudeau.

Sedangkan Cina meluncurkan sertifikat vaksinasi Covid-19 dalam bentuk digital untuk warganya yang akan melakukan perjalanan lintas negara. Hal ini serupa dengan sejumlah negara lain yang mengeluarkan sertifikat vaksinasi untuk perjalanan lintas batas sebagai upaya untuk memulihkan perekonomian.

Departemen Urusan Konsuler yang berada di bawah Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan, sertifikat yang dikeluarkan akan memiliki rincian tentang informasi vaksinasi Covid-19 dan hasil tes virus korona. Menteri Luar Negeri Wang Yi mengatakan, tujuan sertifikat tersebut adalah untuk mencapai verifikasi informasi bersama, seperti pengujian asam nukleat dan vaksinasi. Sertifikat vaksinasi Covid-19 juga berkontribusi terhadap keamanan orang saat berinteraksi.

Cina belum mengumumkan pelonggaran pembatasan karantina untuk para pendatang yang tiba di Cina. Juru Bicara Komisi Kesehatan Nasional Cina mengatakan, persyaratan karantina bagi orang yang telah divaksinasi tetap berlaku ketika mereka tiba di Cina. Komisi tersebut menambahkan bahwa orang yang telah divaksinasi masih dapat terinfeksi oleh virus korona.

Beberapa negara termasuk Bahrain telah memperkenalkan sertifikat vaksin Covid-19. Selain itu, Uni Eropa mengembangkan paspor vaksin untuk perjalanan lintas batas, terutama di negara-negara yang bergantung pada sektor pariwisata.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat