Ilustrasi perempuan yang bekerja di industri teknologi. | Pexels/ThisisEngineering

Inovasi

Wahai Perempuan, Jangan Ragu Geluti Teknologi 

Proporsi perempuan dalam industri teknologi masih lebih rendah dibandingkan laki-laki.

Pandemi Covid-19 yang menerpa dunia, terus meningkatkan proses adopsi teknologi oleh perusahaan dan mengakselerasi kehadiran pekerjaan masa depan. Dalam The Future of Jobs Report 2020, World Economic Forum (WEF) memprediksi 85 juta pekerjaan akan digantikan oleh teknologi automasi pada 2025. 

Situasi ini juga memunculkan peluang hadirnya 97 juta peran baru yang meliputi sejumlah klaster pekerjaan. Mulai dari, cloud computing, data & artificial intelligence (AI), engineering, dan product development. Dampak yang lebih dalam juga akan dirasakan kaum perempuan, mengingat proporsi mereka saat ini dalam klaster tersebut masih lebih rendah dibandingkan laki-laki. 

Yaitu 12 persen untuk cloud computing, 15 persen untuk engineering, 26 persen untuk data dan AI, serta 35 persen untuk pengembangan produk. Pada Senin (8/3), dalam rangka perayaan Hari Perempuan Internasional, lebih dari 125 siswi SMK dari 10 kota di Indonesia, berpartisipasi dalam program edukasi kesiapan kerja bertajuk “Women Career Class: Fresh Graduates Starter Pack to Enter the World of Work” yang digelar secara daring oleh PT Johnson & Johnson Indonesia  bersama Prestasi Junior Indonesia (PJI). 

Program ini diinisiasi sebagai upaya untuk menginspirasi para pelajar perempuan tingkat akhir SMK untuk mengejar pendidikan tinggi dan karier di bidang STEM2D (science, technology, engineering, math, manufacturing, dan design). Termasuk juga, membekali mereka dengan soft skill dasar untuk memasuki pasar kerja.

Country Leader of Communications and Public Affairs, PT Johnson & Johnson Indonesia Devy Yheanne, mengungkapkan, riset tersebut mengindikasikan tren permintaan tenaga kerja di bidang STEM2D akan terus meningkat. “Melalui program ini, kami berkomitmen memberdayakan perempuan muda di enam bidang tersebut sehingga mereka dapat meningkatkan representasi perempuan di bidang sains dan teknik. Kami meyakini kaum perempuan dapat menjadi katalisator untuk mewujudkan individu, komunitas, dan dunia yang lebih sehat,” ujarnya. 

Saat ini, Indonesia juga tengah dihadapkan dengan kondisi ketenagakerjaan yang cukup sulit sebagai imbas dari tekanan pandemi Covid-19 terhadap perekonomian. Pada Agustus 2020, Badan Pusat Statistik mencatat jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 9,77 juta orang atau meningkat 37,61 persen dari tahun lalu.

Kondisi ini semakin menegaskan komitmen Johnson & Johnson Indonesia untuk membantu generasi muda, khususnya siswi SMK, dalam memilih jalur pekerjaan masa depan yang tepat serta memasuki pasar kerja yang kompetitif dan dinamis.

photo
Ilustrasi perempuan dan sains - (Pexels/ThisisEngineering)

Menurut Robert Gardiner selaku Co-Founder and Academic Advisor Prestasi Junior Indonesia, semakin banyaknya generasi muda yang akan memasuki dunia kerja dan faktor kesenjangan keterampilan, akan menghadapkan Indonesia pada permasalahan pengangguran muda dalam beberapa tahun ke depan.

“Kesempatan ini memberikan aspirasi baru bagi mereka untuk mulai membangun keterampilan baru yang dibutuhkan pemberi kerja dan membangun karier di bidang STEM2D yang sukses di masa depan,” ujarnya. 

Dalam kelas kesiapan kerja yang dipandu mentor PJI, para siswi SMK peserta pogram ini, belajar membangun citra profesional untuk dapat menjadi kandidat yang menonjol dan menarik atensi calon pemberi kerja. Mereka juga dilatih cara mengomunikasikan potensi diri dalam surat lamaran kerja, curriculum vitae, profil situs jejaring sosial, dan sesi wawancara kerja.

 
Kaum perempuan dapat menjadi katalisator untuk mewujudkan individu, komunitas, dan dunia yang lebih sehat.
Devy Yheanne, Country Leader of Communications and Public Affairs, PT Johnson & Johnson Indonesia
 

 

 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat