Belajar daring di masa pandemi | Pixabay

Inovasi

Semangat Kembangkan Diri Selama Pandemi

Saat ini, konsep belajar daring terus mengalami evolusi.

Seiring dengan berkembangnya teknologi dalam bidang pendidikan, sistem pembelajaran kini dapat dilakukan tanpa mengenal jarak dan waktu. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Studilmu untuk membantu para profesional yang ingin meningkatkan kompetensi mereka.

Studilmu adalah penyelenggara kursus daring berlangganan di Indonesia dan menjadi salah satu mitra pemerintah sebagai lembaga pelatihan resmi dalam mengembangkan keterampilan masyarakat Indonesia. Kerjasama ini merupakan kelanjutan dari kemitraan yang telah berlangsung sejak 2020 dengan PMO Kartu Prakerja.

CEO Studilmu, Berny Gomulya menjelaskan, sebagai mitra resmi pemerintah dalam menyukseskan program Kartu Prakerja 2021, Studilmu percaya program ini dapat membantu para pekerja meningkatkan pengetahuan dan keahlian di bidang masing-masing. “Sejalan dengan misi kami, Studilmu berharap dapat menjadi solusi mudah bagi siapapun yang ingin meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka selama program Kartu Prakerja 2021,” ujarnya.

Dalam menyukseskan program ini, Studilmu yang dapat ditemui di Google PlayStore dan AppStore ini, menyediakan ribuan kursus dalam berbagai bidang dengan instruktur yang berpengalaman. Pelatihannya dapat dilakukan secara daring. Kemudian, di akhir sesi, peserta juga akan diberikan sertifikat.

Beberapa program gratis bonus dari program Kartu Prakerja, yakni ‘SiPeci’, dan SiPeka’. Program ‘SiPeci’ ditujukan untuk para peserta yang sedang mempersiapkan bidang usaha atau hendak mengembangkan bisnisnya. Sementara ‘SiPeka’  ditujukan untuk para peserta Kartu Prakerja yang sedang mempersiapkan diri mencari pekerjaan. Kedua program ini dapat diperoleh secara gratis dan dilakukan selama 10 hari secara intensif.

Kartu Prakerja 2021 gelombang 12 resmi dibuka pada 21 Februari 2021 silam. Program pengembangan kompetensi berupa bantuan biaya ini, ditujukan bagi pekerja yang dirumahkan, pencari kerja, pelaku usaha mikro dan kecil yang kehilangan pekerjaan, dan/atau mengalami penurunan daya beli akibat pandemi Covid-19. Selain itu, program ini juga diperuntukkan bagi pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi.

Belajar dengan Augmented Reality

photo
Simulasi belajar dengan augmented reality - (Dok Cakap)
 

Saat ini, konsep belajar daring terus mengalami evolusi. Tak hanya berarti dilakukan tanpa tatap muka, sentuhan tekologi-teknologi pelengkap pun kini mulai hadir di beberapa aplikasi belajar. 

Belum lama ini, usaha rintisan di bidang edukasi Cakap, menerapkan teknologi augmented reality via video conference dalam peluncuran produk baru mereka, Mandarin for Kids. Langkah ini dilakukan dalam rangka terus membuat terobosan baru di dunia EdTech. 

Sekaligus, untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik dan intuitif untuk para muridnya, terutama anak-anak. Dalam menjajaki teknologi ini, Cakap bekerja sama dengan salah satu perusahaan teknologi augmented reality asal Indonesia terkemuka di Asia Tenggara, AR&Co.

Orang tua pun semakin menyadari bahwa mempersiapkan pendidikan masa depan dan daya saing anak Indonesia sejak dini adalah kunci. Program Mandarin for Kids menggunakan metode live tutoring yang menghubungkan anak dengan penutur bahasa Mandarin profesional. 

Sehingga mereka dapat meningkatkan keterampilan berbahasa Mandarin mereka secara efektif dan menarik melalui kelas daring. “Anak-anak membutuhkan realita atau objek nyata dalam belajar karena konsep abstraknya belum berkembang. Hal ini semakin penting dalam bahasa yang memiliki acuan piktograf seperti Mandarin. Penggunaan teknologi AR akan mampu menjembatani kebutuhan belajar anak akan realia sehingga pembelajaran semakin efektif”, kata Yoshua Yanottama selaku Course Manager Cakap.

Senada, Juliwina selaku General Manager AR&Co, kerja sama dengan Cakap dengan membawa teknologi digital reality akan memberi solusi dalam aneka tantangan dalam interaksi daring,. “Fitur ini akan menghadirkan interaksi baru yang dalam dunia nyata belum ada sehingga dapat menumbuhkan semangat belajar bahasa Mandarin bagi anak hingga orang tua,” ujarnya. 

 
Jumlah siswa Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang memilih menempuh pendidikan ke luar negeri cenderung stabil, yaitu di atas 250 ribu
Data Bank of China. 
 

 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat