Vaksinasi Covid-19 bagi ulama tahap selanjutnya dikoordinasikan dinas kesehatan masing-masing daerah. | Putra M Akbar/Republika

Olahraga

Oase dari Vaksinasi Atlet

Vaksinasi membangun optimisme masyarakat.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akhirnya melakukan vaksinasi Covid-19 untuk atlet, pelatih, dan tenaga pendukung. Sebanyak 820 orang dari ketiga unsur itu merupakan prioritas dari mereka yang segera mengikuti event olahraga nasional maupun internasional.

Untuk event nasional, atlet yang diprioritaskan adalah mereka yang segera tampil di ajang sepak bola (Piala Menpora) dan bola basket (IBL). Dua event itu akan mulai bergulir pada Maret mendatang.

Selanjutnya, untuk event internasional ada Olimpiade dan SEA Games. Untuk tahap selanjutnya, vaksinasi akan dilakukan terhadap atlet, pelatih, dan tenaga pendukung cabang olahraga yang akan mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON).

Langkah ini tentu saja bagai oase di tengah keringnya event olahraga nasional selama satu tahun sejak ditetapkannya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) oleh pemerintah akibat pandemi Covid-19.

Sejak saat itu, semua event olahraga, termasuk Liga 1, yang rencananya hanya diundur sampai harus dihentikan permanen sampai musim selanjutnya digelar. Sebab, sampai sebelum vaksinasi ini dilakukan, tak ada yang tahu kapan pandemi akan berakhir. Paling tidak, vaksinasi jadi salah satu langkah paling kongkret, di samping protokol kesehatan yang masih harus diterapkan.

Kita tidak bisa mengikuti negara-negara lain yang tetap menggelar event olahraga karena berbagai faktor yang menentukan. Indonesia tak seperti negara Eropa menggelar kompetisi sepak bola tanpa penonton karena minimnya kemampuan finansial klub untuk melakukan testing jelang dan pascapertandingan.

Indonesia juga tidak mungkin seperti Australia yang bisa menggelar Australian Open, yang bahkan sudah dihadiri oleh penonton. Karena itu, vaksinasi jadi tumpuan pemerintah agar event olahraga bisa secepatnya bergulir.

Menpora Zainudin Amali meminta para atlet, pelatih, dan tenaga pendukung yang sudah divaksin tetap harus serius dan disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Ia mengatakan, bagi atlet, vaksin bukan saja menguatkan imun secara fisik, melainkan juga secara psikis. Karena dengan divaksin, ada rasa kepercayaan diri yang muncul dari atlet tersebut.

Sementara Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menegaskan, vaksinasi atlet ini bukan hanya penting, melainkan juga prioritas, terutama mereka yang akan mengikuti beberapa event. Wapres menilai, mereka bisa mengharumkan nama bangsa saat berlaga, khususnya pada tingkat internasional. Wapres menyebut, kompetisi olahraga tingkat internasional merupakan satu dari dua kesempatan bendera Merah Putih dikibarkan dan Lagu Indonesia Raya dikumandangkan.

Melalui vaksinasi ini, Ma'ruf berharap, akan menjadi motivasi bagi masyarakat bahwa atlet setelah divaksin, tubuhnya tetap sehat dan kuat. Beberapa atlet, ofisial, dan tenaga pendukung olahraga Indonesia mengaku lebih percaya diri setelah menerima vaksin Covid-19.

Atlet wushu, Haris Horatius, mengakui, setelah divaksin akan membuatnya leluasa lagi menjalani latihan dan menghadapi pertandingan. Apa yang dirasakan Haris juga disampaikan atlet bulu tangkis andalan Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon. Menurut dia, setelah divaksin otomatis kepercayaan diri dan kenyamanan dirinya meningkat.

Sementara, pelatih ganda putra bulu tangkis Indonesia, Herry Iman Pierngadi, mengatakan, setelah divaksin, dirinya lebih merasa percaya diri dan nyaman untuk mengikuti pertandingan internasional. Dia merasa lebih mantap untuk menghadapi pertandingan-pertandingan ke depan dan pertandingan ke luar negeri.

Karena itu, kita semua berharap program vaksinasi ini segera bisa rampung. Tujuannya tentu saja agar semua unsur di dunia olahraga kembali beraktivitas untuk memulai latihan dan segera menghibur masyarakat dari lapangan maupun gelanggang.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat