Pemain Liverpool Mohamed Salah (kanan) beraksi melawan pemain Manchester United Fred (kiri) pada 24 January 2021. | EPA-EFE/Laurence Griffiths

Olahraga

Duel Kompetitif Liverpool versus RB Leipzig

Liverpool mulai pesimistis bisa mempertahankan titel Liga Primer Inggris pada musim ini.

BUDAPEST -- Stadion Puskas Arena di Budapest, Hungaria, bakal menjadi arena duel kompetitif pertama antara Liverpool dan RB Leipzig dalam sepanjang sejarah dua klub. Keduanya akan beradu kualitas pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Rabu (17/2) dini hari WIB. 

Akibat kebijakan Pemerintah Jerman terkait pencegahan penyebaran Covid-19, UEFA akhirnya memindahkan laga ini ke ibu kota Hungaria tersebut. Apabila dibandingkan dengan kiprah Liverpool di pentas kompetisi paling elite antarklub Eropa, Leipzig bisa dibilang anak bawang. 

Sementara, Liverpool sudah enam kali merajai kompetisi ini. Partisiasi Die Rotten Bullen di pentas Liga Champions bahkan masih bisa dihitung dengan satu tangan. Musim ini adalah musim ketiga Di Rotten Bullen berkiprah di kasta tertinggi kompetisi antarklub Eropa. 

Namun, performa klub yang baru berdiri pada 2009 itu di pentas Liga Champions tak bisa dipandang sebelah mata. Dari semua laga yang pernah dilakoni Leipzig di pentas Liga Champions, yaitu 22 laga, tidak pernah berakhir imbang tanpa gol. Selalu ada gol dalam setiap laga yang dilakoni Leipzig. 

Permainan terbuka dan gaya sepak bola ofensif menjadi salah satu ciri khas permainan Die Rotten Bullen. Status anak bawang Leipzig di kompetisi ini pun seolah terlupakan saat tim besutan Julian Nagelsmann itu mampu melaju ke semifinal Liga Champions pada musim lalu. Pun, dengan keberhasilan lolos dari putaran grup Liga Champions musim ini, meski berada satu grup dengan Paris Saint-Germain (PSG) dan Manchester United (MU). 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Liverpool Football Club (liverpoolfc)

Sejak membungkam MU, 3-2, pada laga pamungkas Grup H, Desember tahun lalu, Leipzig hanya menelan dua kekalahan dari 13 laga pada semua ajang. Tak hanya itu, Leipzig juga mengemas sembilan clean sheet di sepanjang periode tersebut. Rentetan catatan impresif ini termasuk saat memetik kemenangan beruntun dalam empat laga terakhir. Terakhir, Leipzig membungkam Augbsurg, 2-1, di Bundesliga Jerman, akhir pekan lalu. 

Semua modal ini akan dibawa Leipzig saat menghadapi Liverpool pada fase gugur Liga Champions musim ini. Di sisi lain, catatan performa Leipzig justru berbanding terbalik dengan Liverpool. Sejak melakoni laga terakhir dalam fase penyisihan grup Liga Champions, Desember tahun lalu, the Reds hanya bisa memetik lima kemenangan dari 15 laga dalam semua ajang. 

Pada sepanjang periode tersebut, juara bertahan Liga Primer Inggris itu menelan enam kekalahan, termasuk dalam tiga laga terakhir. Setelah dibekap Brighton dan Manchester City, the Reds ditekuk Leicester City, 1-3, akhir pekan lalu. Tiga kekalahan beruntun ini membuat Liverpool terperosok ke peringkat keempat klasemen sementara. 

Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, bahkan mulai pesimistis timnya bisa mempertahankan titel Liga Primer Inggris pada musim ini. Badai cedera pemain benar-benar menjadi pukulan telak the Reds. Bisa dibilang, kepercayaan diri dan mentalitas bertanding the Reds tengah di level terendah. Di titik ini, Leipzig pun diprediksi mampu memanfaatkan keterpurukan juara Liga Champions musim 2018/2019 silam itu dan memetik kemenangan pada leg pertama. 

Kendati begitu, Julian Nagelsmann menilai, Liverpool tak pernah berada dalam krisis yang mendalam. Klopp, kata Nagelsmann, akan selalu memiliki solusi untuk mengangkat kepercayaan diri dan mentalitas timnya, seperti yang ditunjukkan saat masih menukangi klub Bundesliga Jerman, Borussia Dortmund dan Mainz. 

''Juergen punya bakat untuk menggerakkan para pemainnya. Dia salah satu pelatih tersukses di Jerman dan Eropa. Mereka akan tetap stabil saat menghadapi kami,'' kata Nagelsmann dilansir Sports1.de

Nagelsmann, yang baru berusia 33 tahun, kerap disebut-sebut sebagai pelatih yang memiliki kemiripan dalam hal racikan strategi dan gaya permainan yang diusung Klopp. Permainan menekan dan pressing ketat, seperti yang ditunjukkan Dortmund saat masih dibesut Klopp, kini menjadi ciri khas permainan Leipzig. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat