Warga membaca Alquran di bantaran rel saat masa pandemi COVID-19 di Menteng Tenggulun, Jakarta, Minggu (13/9/2020). Pemprov DKI Jakarta akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dengan pengetatan mulai 14 September 2020 melalui pembatasan ak | ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Jakarta

Angka Sembuh dari Covid-19 di Jakarta Bertambah

Untuk menekan angka Covid-19, Jakarta menyelenggarakan isolasi terkendali.

JAKARTA — Pasien sembuh dari paparan Covid-19 di Jakarta bertambah 4.349 orang sehingga totalnya menjadi 293.538 orang. Berdasarkan data Pemprov DKI Jakarta di laman corona.jakarta.go.id, di Jakarta, Ahad, dengan total pasien sembuh sebanyak 293.538 orang itu sekitar 93,0 persen dari total kasus positif Covid-19 sebanyak 315.553 kasus.

Jumlah pasien masih dirawat atau diisolasi, turun 1.898 orang dari 19.018 orang menjadi 17.120 orang. Sedangkan tambahan positif Covid-19 di Jakarta pada Ahad ini 2.496 kasus. Ini hasil dari pemeriksaan usap Sabtu (13/2) pada 10.916 spesimen dengan hasil 2.496 positif dan 7.001 negatif. 

Jika dibanding kasus positif sepekan terakhir, penambahan kasus Ahad ini paling rendah dibanding Sabtu (13/2) 3.018 kasus, Jumat (12/2) 3.810 kasus, Kamis (11/2) 2.514 kasus, Rabu (10/2) 3.309 kasus, Selasa (9/2) 3.437 kasus dan Senin (8/2) 3.144 kasus. "Terlebih jika dibandingkan dengan pertambahan Ahad (7/2) 4.213 kasus yang merupakan penambahan tertinggi selama pandemi," tulis laporan itu. Dari total kasus positif itu, sebanyak 4.895 orang meninggal dunia atau senilai 1,6 persen dari total kasus positif. 

Dari jumlah tes, DKI Jakarta masih mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau positivity rate Covid-19 selama sepekan terakhir sebesar 23,5 persen atau jauh di atas ketetapan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) maksimal lima persen untuk bisa terkategori kawasan aman. Jadi, persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Maret 2020 hingga saat ini sebesar 10,9 persen.

Wajibkan isolasi terkendali

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali mewajibkan pasien Covid-19 melakukan isolasi secara terkendali di fasilitas kesehatan (faskes) milik pemerintah. Keputusan tersebut diambil setelah kasus Covid-19 klaster lingkungan keluarga di DKI mengalami kenaikan yang signifikan seusai libur panjang akhir tahun lalu.

"Sudah diatur dulu bahwa nanti gugus tugas mendorong untuk mereka isolasi terkendali. Bukan isoman, tapi isolasi terkendali," kata Anies saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu (10/2).

Per Rabu (10/2), DKI Jakarta kembali menyumbang angka tertinggi, yakni 3.309 kasus positif baru dari penambahan 8.776 kasus secara nasional. Masih tingginya penambahan kasus tersebut, disebabkan perilaku masyarakat yang tidak patuh menerapkan protokol kesehatan. Bahkan, sebesar 41 persen kasus di Jakarta berasal dari klaster keluarga. 

Ia mencontohkan, pascalibur panjang, jumlah kasus Covid kerap mengalami lonjakan karena banyak masyarakat yang bepergian ke luar rumah bersama sanak saudara. Tak jarang masyarakat melakukan perjalanan ke luar kota dengan kendaraan pribadi. "Jadi, meski ada PPKM, kalau pada liburan naik mobil, ya repot. Kan itu enggak diatur," kata dia.

Akibatnya, muncul banyak klaster keluarga usai liburan panjang. Tercatat ada sekitar 612 klaster keluarga dengan total kasus 1.643 orang di DKI per tanggal 3-31 Januari 2021.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Pemprov DKI Jakarta (dkijakarta)

"Bayangkan jika libur panjang, ada lebih dari 100 ribu mobil keluar meninggalkan Jakarta. Satu mobil ada lima orang, kan artinya ada 500 ribu orang. Bila ada OTG di mobil-mobil itu, potensi penularan besar," ujar dia.

Meski begitu, Anies memastikan kapasitas fasilitas kesehatan di DKI mampu menampung laju pertumbuhan pasien konfirmasi positif Coivd-19. Di samping itu, pemerintah pusat juga menyokong ketersediaan tempat tidur, seperti Wisma Atlet dan sejumlah hotel isolasi. “Cukup, di RSD Wisma Atlet sekarang 58 persen, hotel-hotel juga masih cukup,” kata Anies menerangkan.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Widyastuti mengatakan, sebanyak 106 rumah sakit telah disiapkan untuk menampung pasien isolasi terkendali. Keterpakaiannya tempat tidur di RS tersebut juga mengalami penurunan akhir-akhir ini dibandingkan beberapa pekan lalu yang mencapai lebih dari 85 persen. Tingkat keterpakaian saat ini 73-75 persen di ICU maupun isolasi. 

"Kita ada 106 rumah sakit ya yang disiapkan di DKI Jakarta. Dan juga, ada penambahan untuk isolasi yang terkendali pemerintah pusat melalui hotel atau wisma-wisma yang disediakan Pemprov DKI," kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat