Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di area permukiman warga saat operasi gabungan patroli pengawasan dan penegakan disiplin (Gakplin) protokol kesehatan Covid-19 di Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Rabu (10/2). | ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA

Nasional

PPKM Diklaim Efektif Turunkan Kasus

Sebanyak 11.476 RT di Jatim melaksanakan PPKM skala mikro. 

JAKARTA -- Pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) selama empat pekan di Pulau Jawa dan Bali diklaim efektif menurunkan laju penambahan kasus Covid-19. PPKM jilid 1 telah diterapkan pada 11-25 Januari dan dilanjutkan PPKM tahap 2 pada 26-8 Februari 2021. 

Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, PPKM memang bertujuan untuk mengerem kasus aktif di Tanah Air. "Dalam empat pekan terakhir ketika PPKM diterapkan berturut-turut tahap 1 dan 2, bisa dilihat kasus aktif cenderung menurun," kata Dewi dalam konferensi virtual BNPB terkait evaluasi perkembangan kasus tahap II, Rabu (10/2).

Dewi membandingkan kasus aktif Covid-19 per Rabu (10/2) atau sebelum diberlakukannya PPKM. Saat itu, ada sekitar 122 ribu kasus aktif. Ketika PPKM tahap 1 diterapkan, jumlah kasus aktif naik menjadi 161 ribu. Terjadi penambahan sekira 38 ribu kasus dalam waktu dua pekan. 

photo
Pedagang menunggu pembeli di los pakaian Pasar Beringharjo, Yogyakarta, Rabu (20/2). Pemberlakuan PPKM di beberapa wilayah menyebabkan anjloknya pengunjung Pasar Beringharjo. Karena, mayoritas pembeli merupakan wisatawan. - (Wihdan Hidayat / Republika)

Ketika masuk PPKM tahap dua, kenaikan kasus aktif melambat menjadi 171 ribu. Artinya, penambahan kasus aktif selama PPKM tahap dua hanya sekira 9.000 kasus. 

Tren penambahan kasus harian juga secara konsisten menunjukkan perbaikan hingga Rabu (10/2). Jumlah kasus baru muncul di angka 8.000-an dalam tiga hari berurutan. Satgas Penanganan Covid-19 merilis penambahan 8.776 kasus positif dalam 24 jam terakhir. Padahal, dalam satu bulan terakhir, rata-rata kasus dilaporkan di atas 10 ribu orang per hari.

Tak hanya itu, tingkat positif atau positivity rate Covid-19 harian juga terus menurun. Dengan jumlah orang yang diperiksa mencapai 41.053 orang, positivity rate Covid-19 dalam satu hari terakhir sebesar 21,3 persen. Tingkat positivity rate terandah yang pernah tercatat adalah 20,8 persen pada Kamis (7/1). 

Meski kasus aktif menurun, Dewi meminta komitmen bersama harus tetap dilakukan pemerintah pusat dan daerah untuk tetap melakukan upaya testing, tracing dan treatment (3T). Masyarakat juga diminta tetap patuh pada protokol kesehatan. "Itu harus terus berjalan seiring dengan diterapkannya PPKM mikro yang berlaku pada (Selasa) 9 Februari 2021," katanya. 

Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, PPKM di Pulau Jawa dan Bali juga memberikan dampak positif pada penanganan Covid-19. Hal itu terlihat dari penurunan persentase kasus aktif yang sejalan dengan laju keterisian tempat tidur di ruang isolasi dan ICU.

Menurut Wiku, sejak awal pelaksanaan PPKM, angka keterisian tempat tidur di ruang isolasi dan ICU turun hingga 10 persen jika dibandingkan dengan awal 2021. “Perkembangan positif ini perlu kita pertahankan dan tentu saja tidak boleh kita berpuas diri terhadap pencapaian ini,” ujarnya.

Mikro

Wiku berharap kebijakan perpanjangan PPKM dengan berbasis mikro hingga tingkat RT dan RW akan semakin memberikan dampak positif. PPKM mikro dimulai 9 sampai 22 Februari 2021 di tujuh provinsi, terutama yang sebelumnya menerapkan PPKM.

Dalam PPKM lanjutan ini, kepala desa/lurah akan memimpin satgas di tempatnya dengan tetap berkoordinasi dengan satgas tingkat kabupaten.

photo
Petugas gabungan memberikan imbauan protokol kesehatan Covid-19 kepada warga saat operasi gabungan patroli pengawasan dan penegakan disiplin (Gakplin) protokol kesehatan Covid-19 di Antapani Kidul, Kecamatan Antapani, Kota Bandung, Rabu (10/2). Operasi tersebut digelar dalam rangka pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro. Foto: Abdan Syakura/Republika - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono, meminta lurah hingga ketua RT dan RW memastikan kesiapan sarana dan prasarana pendukung PPKM skala mikro, di antaranya posko dan rumah isolasi. Kebutuhan mereka yang terpapar Covid-19 dan diisolasi mandiri di rumah harus dijamin. "Tolong dipastikan prosedurnya seaman mungkin bagi yang mengantar nantinya," kata Heru saat meninjau titik-titik percontohan penerapan PPKM skala mikro di Surabaya, Rabu (10/2).

Seluruh desa/kelurahan di Jatim melaksanakan PPKM mikro, kecuali yang zona hijau. Berdasarkan data kepolisian, tercatat ada 93.206 RT se-Jawa Timur. Sebanyak 81.730 RT di antaranya masuk zona hijau. Artinya, 11.476 RT akan melakukan PPKM.

Pangdam V/Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto menyatakan siap membantu pelaksanaan PPKM mikro di Jatim. Ia mengaku telah menginstruksikan jajaran Babinsa, Babinkamtibnas, Babinpotmar, dan Babinpotdirga.

Menurut Suharyanto, terjadi penurunan kasus Covid-19 di Jatim semenjak diberlakukannya PPKM. Dari biasanya kasus harian berkisar antara 800 hingga 1.000 pasien, turun menjadi 400 hingga 500 pasien. "Hal ini membuktikan PPKM efektif untuk menurunkan angka terinfeksi baru ataupun yang meninggal," ujarnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat