Sejumlah anggota Panti Yatim Indonesia (PYI) Yatim dan Zakat bersama petugas kesehatan beraktivitas di area klinik usai peluncuran Klinik Yasyfi di Jalan Kopo Permai, Cangkuang Kulon, Kabupaten Bandung, Selasa (22/12). Panti Yatim Indonesia (PYI) Yatim da | ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA

Khazanah

Gerakan Cinta Zakat Entaskan Kemiskinan

Gerakan cinta zakat juga memastikan pengelolaannya secara nasional dilakukan oleh Baznas

JAKARTA -- Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Noor Achmad mengatakan, Gerakan Cinta Zakat yang akan dirilis pada Ramadhan mendatang bertujuan untuk memastikan dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) menyasar sasaran, terutama untuk fakir miskin. Adanya gerakan ini juga diharapkan bisa menjadi penyangga pemerintah dalam program pengentasan kemiskinan. 

"Artinya, kita ciptakan Baznas dan LAZ menjadi lembaga utama menyejahterakan rakyat dalam konteks spiritualitas dan materialitas. (Dan) Tentu saja, LAZ akan diikutkan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Baznas," ujar Noor saat dihubungi //Republika//, kemarin. 

Dia mengatakan, gerakan ini juga memastikan pengelolaan zakat secara nasional dilakukan oleh Baznas. Berdasarkan UU No 23/2011 tentang Pengelolaan Zakat dan PP No 14/2014, Baznas merupakan lembaga pemerintah nonstruktural yang independen. "Baznas //lah// yang bertanggung jawab secara umum maupun khusus mengenai pengelolaan zakat secara nasional," ucap Noor.

Noor melanjutkan, gerakan ini juga untuk memastikan pengelolaan zakat memenuhi tiga asas, yaitu sesuai dengan hukum syar’i, sesuai regulasi, dan sesuai dengan negara kesatuan republik Indonesia (NKRI). Artinya, kata dia, zakat harus menjadi bagian penting bagi pergerakan dan perkembangan ekosistem ekonomi syariah di Indonesia.

Penting untuk memastikan Baznas yang di dalamnya ada Baznas seluruh Indonesia dengan unit pengumpul zakat (UPZ) dan lembaga amil zakat (LAZ) seluruh Indonesia, harus menjadi pilihan pertama pembayar zakat. Untuk itu, UPZ dan LAZ yang dalam koordinasi Baznas yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan undang-undang.

Noor melanjutkan, inisiasi Gerakan Cinta Zakat merupakan sebuah gerakan taat zakat yang berangkat dari kekuatan hati setiap Muslim. Dia pun bertamsil, seperti kesadaran saat menjalankan shalat dan puasa. "Sehingga, orang berzakat sudah otomatis dan manakala tidak menjalankan, ada sesuatu yang kurang dalam hidupnya," kata Noor.

Sebelumnya, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mendorong Baznas mencanangkan kampanye besar-besaran Gerakan Cinta Zakat. Kegiatan ini dimulai pada bulan suci Ramadhan mendatang. "Saya setuju gerakan-gerakan itu nanti pada bulan Ramadhan, yaitu Gerakan Cinta Zakat. Oleh karena itu, saya minta inovasi-inovasi, terobosan-terobosan, bagaimana cara memungut potensi zakat itu agar makin besar," ujar Kiai Ma'ruf saat menerima audiensi Pimpinan Baznas Periode 2020-2025 dalam pertemuan daring via Zoom dari Kantor Wapres, Jakarta, Kamis (4/2).

Kiai Ma’ruf juga meminta Baznas agar terus menghasilkan kerja dengan produktivitas yang tinggi. Dia bahkan meminta agar Baznas menaikkan target hingga 100 persen untuk mempercepat capaian badan zakat pelat merah itu. Sebagaimana diketahui, peningkatan target Baznas sejak 2015-2020 sebesar 25-30 persen per tahun. Saat ini, Baznas melansir jika penghimpunan dana mencapai Rp 385 miliar. Pada 2021, targetnya mencapai Rp 550 miliar, kemudian pada 2022 penghimpunan zakat yang masuk mencapai Rp 1 triliun. 

Pengamat Zakat Yusuf Wibisono mengungkapkan, terdapat tiga tantangan gerakan zakat pada masa pandemi Covid-19. Pertama, tantangan penghimpunan dana. Dia menjelaskan, banyak di antara donatur lembaga zakat terbesar, yaitu kelas menengah Muslim perkotaan, terdampak pandemi secara signifikan. Untuk itu, lembaga zakat harus melakukan diversifikasi penghimpunan dana, termasuk inovasi pembayaran, seperti kanal digital.

Kedua, dia menambahkan, tantangan pendayagunaan dana. Dia menegaskan, lembaga zakat harus membuat program pendayagunaan dana dapat relevan dengan upaya penanggulangan pandemi. Mulai pembagian masker, dukungan ke tenaga kesehatan, hingga program untuk dukungan kelas bawah yang terdampak, seperti akses ke pangan, dukungan ke usaha ultramikro, dan jaminan pekerjaan (cash for work).

Terakhir, dia menjelaskan, tantangan kolaborasi dan sinergi. Dia mengungkapkan, upaya penanggulangan pandemi harus dilakukan lintas pemangku kepentingan agar efektif dan efisien. “Langkah gerakan zakat dalam membantu penanggulangan pandemi harus selaras dan seirama dengan pemangku kepentingan lainnya," ujar Yusuf.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat