Pelatih Napoli Gennaro Gattuso memberi isyarat saat pertandingan sepak bola seri A antara Napoli dan Fiorentina di stadion Diego Armando Maradona di Naples, Italia, Minggu, 17 Januari 2021. | AP/Alessandro Garofalo/LaPresse

Olahraga

Gattuso dan Misi Bangkit Napoli

Gattuso terancam dipecat jika kembali menelan hasil negatif di Estadio Diego Armando Maradona.

NAPOLI -- Gennaro Gattuso punya misi untuk membawa Napoli bangkit dari dua kekalahan beruntun saat menjamu Spezia pada perempat final Coppa Italia, Jumat (29/1) dini hari WIB. Napoli menelan dua kekalahan dalam sepekan saat tumbang oleh Juventus di Piala Super Italia dan oleh Verona di Seri A Liga Italia.

Skuad il Partenopei harus menang jika tidak ingin kehilangan potensi mempertahankan gelar kompetisi tersebut. Apalagi, melihat performa Napoli sejak berganti tahun. The Azzurri kini berada di peringkat enam klasemen Seri A dan tertinggal sembilan poin dari pemuncak klasemen AC Milan dengan satu pertandingan di tangan.

Gattuso, yang belum menandatangani kontrak baru dengan klub, terancam dipecat jika kembali menelan hasil negatif di Estadio Diego Armando Maradona. Bahkan, nama Rafael Benitez sudah muncul sebagai ancang-ancang Napoli menggeser Gattuso dari kursi pelatih.

Karena itu, Gattuso harus ekstrawaspada dengan Spezia. Rival Napoli di Seri A ini bukan lawan yang mudah ditaklukkan. Apalagi, pada fase sebelumnya, Spezia mengalahkan AS Roma dengan skor 4-2 sebelum dianulir menjadi 3-0 karena kesalahan manajemen pergantian pemain tuan rumah.

Gattuso juga mungkin masih belum lupa kekalahan pahit 1-2 dari Spezia awal bulan ini di kandang sendiri. Mantan pelatih AC Milan itu mengakui ada banyak hal yang harus diperbaiki dari skuadnya.

"Semua tim (mengalami) naik dan turun musim ini. Kami harus memperjelas tujuan. Kami membuat pilihan yang salah. Itu tidak mudah. Anda tidak bisa begitu saja pergi ke supermarket dan membeli determinasi seharga 10 euro," ujar Gattuso dikutip dari Football-Italia, Rabu (27/1).

 
Anda tidak bisa begitu saja pergi ke supermarket dan membeli determinasi seharga 10 euro.
 
 

Gattuso menampik kekalahan terakhir menurunkan ambisi Napoli musim ini. Ia menyatakan masih bertekad untuk kembali ke pentas Liga Champions. Namun, ia mengatakan timnya sulit memenuhi ambisi tersebut jika performanya sama seperti dua pertandingan terakhir. "Saya tidak bisa melakukannya sendiri. Kami semua perlu menganalisis apa yang terjadi dan memangkas kesalahan," kata dia menjelaskan.

Apalagi, Spezia sedang memiliki kepercayaan diri tinggi dengan sekali kalah dalam lima pertandingan terakhir di semua kompetisi. Spezia bahkan memberikan perlawanan ketat terhadap Roma pada dua laga beruntun. Dalam babak 16 besar Coppa Italia, Spezia menang 3-0 serta kalah dramatis 3-4 di Stadion Olimpico dalam ajang Seri A.

Sebelum bertemu Roma, Spezia menahan imbang Torino hanya dengan 10 pemain setelah Luca Vignali diganjar kartu merah pada menit kedelapan. Saat mengalahkan Napoli pada 12 Januari lalu, Spezia juga tampil dengan 10 pemain setelah Ardian Ismajli diusir wasit pada menit ke-77.

 

Spezia pun sudah tiga kali menang untuk melaju sampai perempat final dengan mengalahkan Cittadella, Bologna, dan terakhir Roma. Kini, klub asal Liguria itu akan mengunjungi Napoli tanpa beban untuk bisa melanjutkan tren positif di Coppa Italia dan mencatatkan sejarah dengan lolos ke semifinal.

Namun, Spezia harus menerima kenyataan tak bisa diperkuat striker Roberto Piccoli yang mengalami cedera saat laga melawan Roma. Piccoli kemungkinan akan absen selama dua pekan. Kabar ini makin membuat pusing juru taktik Spezia Vincenzo Italiano yang sudah kehilangan top skorer klub, Mbala Nzola, akibat mengalami cedera engkel.

Gennaro Ivan "Rino" Gattuso adalah seorang mantan pemain sepak bola asal Italia yang kini menjadi pelatih klub Napoli. Gattuso biasa bermain di lini tengah sebagai gelandang bertahan, meskipun begitu, ia juga mampu bermain di sisi sayap.

Meskipun ia awalnya bermain untuk klub kecil di Italia, seperti Perugia dan Salernitana, serta klub Skotlandia Rangers, akan tetapi namanya begitu dikenang saat ia bermain bersama Milan di Serie A. Di sana ia memenangkan Liga Champions pada musim 2002–03 dan 2006–07, Coppa Italia pada musim 2002–03, dan juga gelar Serie A pada musim 2003–04 dan 2010–11.

photo
Gennaro Gattuso (kanan) dan Filippo Inzaghi saat laga Serie A antara Benevento Calcio versus SSC Napoli di Stadion Ciro Vigorito di Benevento, Italia, 25 Oktober 2020. - (EPA-EFE/MARIO TADDEO)

Selain gelar-gelar tersebut, ia juga memenangkan dua Piala Super Italia, dua Piala Super UEFA, dan sebuah Piala Dunia Antarklub FIFA. Di tingkat internasional, ia mewakili tim nasional sepak bola Italia di Olimpiade Musim Panas 2000, tiga Piala Dunia FIFA, dua Kejuaraan Eropa UEFA, dan Piala Konfederasi FIFA 2009.

Gattuso memiliki kemitraan yang begitu kental di lini tengah dengan playmaker Andrea Pirlo, baik di level klub maupun internasional, memainkan peran kunci dalam kemenangan Italia di Piala Dunia 2006, serta keberhasilan Milan di kancah domestik, Eropa, dan internasional selama pertengahan tahun 2000-an.

Meskipun tidak diberkati dengan keterampilan teknis yang menonjol, akan tetapi kecepatan, kekuatan, dan tingkat kerja Gattuso melengkapi dan mendukung gaya bermain kreatif Pirlo, sementara energi, agresi, dan gaya permainannya yang keras memungkinkan Gattuso untuk melegitimasikan dirinya sendiri sebagai salah satu pemain terbaik di dunia di posisi bermainnya tersebut.

Selain kemampuannya memenangkan bola, Gattuso juga terkenal karena sifat kompetitif dan kualitas kepemimpinannya sepanjang kariernya, ia sering kali mengenakan ban kapten untuk Milan setelah pensiunnya Paolo Maldini.

Karier kepelatihan Gattuso dimulai sebagai pemain sekaligus manajer di klub terakhirnya, Sion dari Liga Super Swiss, dan ia juga sempat melatih sebentar di Palermo dan OFI Crete. Pada Juni 2016, ia memimpin Pisa untuk promosi ke Serie B. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat