Petugas Warteg Mobile Laznas BSM Umat membagikan makanan siap saji untuk masyarakat di kawasan pemukiman Nelayan, Cilincing, Jakarta, Jumat (11/12). Mandiri Syariah bersinergi dengan Laznas BSM Umat, Relawan Nusantara Rumah Zakat (RZ), Dompet Dhuafa, ACT | Prayogi/Republika

Khazanah

Media Berperan Penting dalam Gerakan Zakat

Media Republika dinilai telah menyampaikan informasi tentang zakat dengan baik.

JAKARTA -- Media massa memainkan peran penting dalam gerakan zakat. Gerakan zakat sendiri diyakini merupakan salah satu pilar pertumbuhan ekonomi nasional.

Pemimpin Redaksi (Pemred) Harian Republika Irfan Junaidi menyampaikan hal itu saat Webinar Jurnalisme Zakat bertema "Zakat dan Jurnalisme: Ujian Pandemi dan Tantangan Era Digital”, Rabu (27/1). Forum yang menghadirkan para pembicara dari dalam dan luar negeri ini diselenggarakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Di tengah pandemi Covid-19 yang berat ini, fungsi dasar media massa tetap harus dijalankan sebagaimana mestinya. Fungsi dasar itu adalah sebagai saluran untuk menyosialisasikan berbagai hal baru dan aktual kepada masyarakat secara luas dan masif.

"Ada fungsi lain yang harus kita (media massa) jalankan, yaitu membentuk persepsi. Kita ingat pada saat kita mulai mendorong pentingnya ekonomi syariah dan zakat," kata Irfan.

Ia menceritakan, Republika berupaya agar persepsi publik terhadap ekonomi syariah dan dunia zakat, infak, sedekah (ZIS) bisa tetap positif. Dulu, upaya mengubah persepsi masyarakat ini tidak mudah karena belum ada Baznas dan lembaga zakat yang profesional seperti sekarang.

Saat itu, Republika juga berjuang untuk mendapatkan materi berita yang bisa membentuk persepsi positif masyarakat terhadap ekonomi syariah dan ZIS. Kemudian, Republika melaksanakan fungsi berikutnya.

"Yakni, bagaimana caranya supaya masyarakat bisa ikut aktif mendonasikan atau menyalurkan dana zakat, infak, dan sedekah melalui lembaga-lembaga zakat yang terverifikasi dan tepercaya dan memiliki program-program yang bagus serta bermanfaat untuk masyarakat luas," ujarnya.

Irfan mengatakan, ini semua adalah peran-peran yang Republika jalankan secara maraton karena tidak bisa selesai dalam waktu semalam. Kemudian, peran Republika lainnya adalah memberikan rasa optimistis dan menghibur.

Caranya, dengan menyampaikan program-program lembaga zakat. Bahwa zakat yang disalurkan sudah mewujud menjadi banyak program, di antaranya program kesehatan, beasiswa, bantuan untuk korban bencana, dan lain sebagainya.

Dengan demikian, dia menambahkan, umat semakin yakin terhadap program-program Baznas. Para muzaki merasa senang karena dana zakatnya memberikan nilai positif kepada masyarakat. Selain itu, Republika juga memiliki peran atau fungsi untuk mengontrol kebijakan.

Sejak awal, Irfan mengatakan, Republika bukan hanya memberitakan tentang zakat, bahkan ikut gerakan zakat. Sebagaimana diketahui, Dompet Dhuafa lahir dari inisiatif para awak Republika, kemudian menjadi bola salju dunia zakat di Tanah Air.

"Kampanye zakat ini memang, menurut saya, harus terus dilakukan melalui media massa walaupun sekarang media sosial bisa digunakan, tapi kredibilitas dan tingkat kepercayaan publik terhadap media massa masih sangat tinggi," katanya menjelaskan.

Pada forum yang sama, Ketua Baznas Prof KH Noor Achmad juga menyampaikan, insan-insan jurnalis sangat berperan dalam era pandemi ini. Menurut dia, pada era sekarang, kiprah jurnalis sangat dibutuhkan. Sebab, mereka bisa masuk ke seluruh pelosok dan menembus batas. Artinya, insan-insan jurnalis adalah insan-insan pejuang dalam masa pandemi ini.

Pada kesempatan itu, Noor Achmad juga menyampaikan terima kasih kepada Republika yang telah mengolah dan menyampaikan informasi Baznas kepada masyarakat dengan baik. Namun, ia mengingatkan bahwa Republika memiliki tantangan pada masa yang akan datang.

"Yakni, bagaimana menyampaikan informasi tentang zakat, yaitu Baznas pilihan pertama pembayar zakat dan lembaga utama menyejahtrerakan umat," ujar dia.

Menurut dia, Baznas telah berupaya menyejahterakan umat di berbagai daerah. Banyak yang telah dikerjakan Baznas sebelum dan saat pandemi Covid-19. Baznas juga membantu orang-orang yang terdampak bencana alam di Tanah Air.

Pada era digital ini, ia menambahkan, ada satu tantangan yang harus dihadapi bersama, yaitu bagaimana agar bisa cepat bertindak serta cepat memanfaatkan semua jaringan dan alat komunikasi yang ada.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat