Pedagang disabilitas menunggu pembeli di kedai Difabis Coffee & Tea, di Terowongan Kendal, Jakarta, Selasa (26/1). Ini merupakan kegiatan filantropi Baznas | Republika/Thoudy Badai

Khazanah

Filantropi tak Henti Bantu Korban Bencana Saat Pandemi

Melalui sebuah buku, pengalaman filantropi Baznas membantu korban bencana bisa terdokumentasikan.

JAKARTA – Lembaga-lembaga filantropi di Tanah Air terus berupaya membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Achmad Sudrajat mengatakan, pada masa pandemi seperti saat ini, diperlukan langkah nyata untuk saling membantu masyarakat keluar dari krisis pandemi.

Baznas, kata dia, memiliki layanan aktif yang ditugaskan untuk memberikan yang terbaik kepada masyarakat yang membutuhkan. Saat ini, di tengah pandemi Covid-19, problem-problem kemasyarakatan sosial tumbuh berkembang dan seringkali sulit dinetralisasi. 

"Tetapi itulah realitas dan harus kita lakukan, terobosan-terobosan, karena itu Baznas memiliki tim atau pasukan yang disebut pasukan Umar bin Khattab, yang selalu hadir kepada setiap insan yang membutuhkan," ujar Achmad dalam sambutannya dalam peluncuran buku Asa Mustahik Kala Pandemi secara daring melalui kanal Youtube Baznas TV, Selasa (25/1).

Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi diterbitkannya buku tersebut juga mengapresiasi kiprah Layanan Aktif Baznas di tengah masyarakat. 

Buku Asa Mustahik Kala Pandemi berisikan tentang kisah-kisah tim Layanan Aktif Baznas di lapangan dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Layanan Aktif Baznas merupakan tim yang melakukan kegiatan patroli rutin untuk memberikan bantuan kepada kaum dhuafa sebagaimana teladan sahabat Nabi, Umar bin Khattab yang aktif mendatangi dan membantu kaum papa secara langsung. 

Melalui sebuah buku diharapkan apa yang telah dilakukan oleh Layanan Aktif Baznas bisa terdokumentasikan. "Sekaligus menjadi dokumen pengetahuan dan informasi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, serta pihak-pihak yang membutuhkan literasi seputar layanan zakat," kata Achmad.

Ia juga berharap berbagai langkah dan kerja sosial tim Layanan Aktif Baznas dapat membantu masyarakat terlepas dari himpitan kesulitan akibat pandemi. "Dan menghasilkan masyarakat yang sejahtera," ujarnya.

Adapun Layanan Aktif Baznas merupakan program layanan darurat sosial untuk mustahik dengan model penanganan tepat sasaran, tepat waktu, dan tepat penanganan. Hingga kini, Layanan Aktif Baznas telah direplikasi di 12 provinsi, 50 kota, dan 157 kabupaten untuk terus melayani masyarakat yang membutuhkan. 

Upaya untuk membantu masyarakat di tengah pandemi juga terus dilakukan Dompet Dhuafa (DD). Dalam upaya mengajak masyarakat untuk tetap bergerak aktif dan menjaga kesehatan di tengah pandemi, DD bersama 99 Virtual Race menggelar program Dompet Dhuafa Tour de Humanity. Program ini merupakan salah satu rangkaian Aksi Peduli Dampak Corona (APDC). 

Dalam hal ini, DD mengajak masyarakat Indonesia dan mancanegara untuk mengikuti ajang virtual ride, yakni bersepeda dan berlari yang digelar secara virtual, untuk gerakan kebaikan. 

Direktur Resource Mobilization Ziswaf Dompet Dhuafa, Doni Marlan menjelaskan, tahun ini program Tour de Humanity Dompet Dhuafa bersama 99 Virtual Race mengambil tema "Run Ride Sia", yang merupakan gabungan dari berlari dan bersepeda bersama Humanesia. Kegiatan ini sejalan dengan gerakan APDC.

Aksi berdonasi melalui kegiatan ini diharapkan dapat menggerakkan kembali para penggiat UMKM yang terpuruk di tengah pandemi Covid-19.

“Semoga event ini dapat membantu para penggiat UMKM yang mengalami kesulitan bahkan kerugian karena pandemi."

Distribusi bantuan

Majelis Telkomsel Taqwa (MTT) Regional Sulawesi menggandeng lembaga amil zakat nasional (laznas) Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ). Keduanya mendistribusikan paket bantuan ke lokasi-lokasi pengungsian di Sulawesi Barat, khususnya di Kota Mamuju.

Salah satu daerah yang mengalami kerusakan parah akibat gempa di Mamuju adalah Jalan Soekarno-Hatta, Kelurahan Karema, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Tim relawan berusaha menyusuri lokasi-lokasi pengungsian, guna membantu meringankan beban warga terdampak bencana gempa bumi. 

Berdasarkan pantuan media WIZ di titik lokasi pendistribusian, warga tampak mendirikan kurang lebih 20 tenda. Di lokasi tersebut, terdapat 35 Kepala Keluarga, dengan 150 jiwa yang terdiri atas anak-anak hingga lanjut usia (lansia).

Koordinator WIZ, Ridwan Umar, dibantu relawan membagikan beberapa bahan kebutuhan mendesak bagi para pengungsi. Beberapa barang yang dibagikan mulai dari sembako hingga camilan untuk anak-anak, serta bantuan popok untuk bayi. Adapun paket sembako terdiri atas beras, mie instan, air kemasan, kurma dan bahan pangan lainnya. 

"Hari ini kita distribusikan bantuan dari MTT regional Sulawesi. Jenis bantuan disesuaikan dengan kebutuhan mendesak pengungsi hasil pemetaan tim," kata Ridwan, dalam keterangan yang didapat Republika, Rabu (27/1).  

Tak hanya di Mamuju, tim lain ditugaskan menuju Kabupaten Majene beberapa hari sebelumnya. Berdasarkan informasi dari relawan, masih banyak warga korban gempa yang belum tersentuh bantuan, khususnya yang tinggal di pelosok Majene dan Mamuju. 

Upaya kerjasama antara WIZ dan MTT tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat. Ana, salah seorang warga yang mengungsi, mengaku sangat berterimakasih atas inisiatif MTT.

Ia menyebut MTT telah berupaya mencari masyarakat yang masih mengharapkan bantuan. Adapun bantuan yang mereka terima sangat membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak musibah gempa bumi.

“Saya mewakili warga di posko ini sangat berterima kasih atas bantuan dari MTT. Kami semua adalah korban, kami tak bisa kembali ke rumah karena sudah tak layak huni,” kata Ana.

Staf Divisi MTT Regional Sulawesi, Kaharuddin Hatta, mengaku upaya menyisir posko-posko pengungsian di pinggiran kota Mamuju yang diperkirakan masih sangat membutuhkan bantuan, merupakan sebagai langkah antisipasi jika sekiranya masih terdapat warga yang belum tersentuh bantuan secara maksimal.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat