Mamadou, seorang jurnalis Guinea, mengusap wajahnya usai menunaikan Shalat Dhuha. | EPA-EFE/MOHAMMED BADRA

Khazanah

Kapan Saat Terbaik Shalat Dhuha?

Orang yang shalat Dhuha akan terhindar dari kelalaian dan dicatat sebagai ahli ibadah.

OLEH ANDRIAN SAPUTRA 

Shalat Dhuha merupakan salah satu ibadah sunah yang diajarkan Rasulullah SAW. Ibadah sunah ini memiliki sejumlah keutamaan, di antaranya berpahala sebagaimana orang yang bersedekah.

Dalam hadis juga disebutkan, Allah SWT akan membukakan pintu rezeki sehingga segala kebutuhan orang yang melaksanakan shalat Dhuha akan tercukupi. Hal ini sebagaimana keterangan hadis yang diriwayatkan Imam Tirmidzi, “Allah berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat rakaat shalat pada awal siang (waktu Dhuha), maka itu akan mencukupimu pada akhir siang.’’ (HR Tirmidzi).

Pada hadis riwayat Tirmidzi pula dapat ditemukan penjelasan bahwa orang yang shalat Dhuha akan diampuni dosa-dosanya.

Sementara, dalam redaksi hadis yang diriwayatkan at-Thabrani dijelaskan, Allah membukakan pintu khusus di surga bagi orang-orang yang istiqamah melaksanakan shalat Dhuha. Pintu itu diberi nama pintu Dhuha. Disebutkan pula, orang yang shalat Dhuha akan terhindar dari kelalaian dan dicatat sebagai ahli ibadah.

Lalu, kapan waktu pelaksanaan shalat Dhuha? Pendakwah sekaligus Kepala Lembaga Peradaban Luhur (LPL) Ustaz Rakhmad Zailani Kiki menjelaskan, Syekh Hasan bin Ammar yang merupakan salah satu ulama mazhab Hanafi menerangkan, dhuha adalah nama waktu yang diawali dengan naiknya matahari hingga sebelum matahari tergelincir, yaitu saat matahari tepat berada di atas kepala.

Adapun waktu pelaksanaan shalat Dhuha dimulai ketika matahari meninggi setinggi tombak. Sementara, batas akhirnya adalah sampai bayangan benda yang tersinari matahari berada tepat di atas benda itu sendiri.

Hal tersebut diterangkan dalam sebuah hadis. ‘’Nabi SAW datang ke Madinah, ketika itu aku pun datang ke Madinah. Maka, aku pun menemui beliau, lalu aku berkata, ‘Wahai Rasulullah, ajarkan aku tentang shalat. Beliau bersabda, kerjakanlah shalat Subuh. Kemudian janganlah shalat ketika matahari sedang terbit sampai ia meninggi. Karena, ia sedang terbit di antara dua tanduk setan. Dan, ketika itulah orang-orang kafir sujud kepada matahari. Setelah ia meninggi, baru shalatlah. Karena, shalat ketika itu dihadiri dan disaksikan (malaikat), sampai bayangan tombak mengecil’." (HR Muslim No 832).

Lantas, adakah waktu terbaik untuk melaksanakan shalat Dhuha? "Untuk waktu shalat Dhuha yang terbaik menurut hadis riwayat Muslim bahwa Rasulullah SAW bersabda waktu shalat Dhuha terbaik yaitu ketika anak unta merasakan terik matahari, yaitu sekitar 10 atau 15 menit sebelum shalat Zhuhur," ujar Ustaz Kiki menjelaskan kepada Republika, belum lama ini.

Shalat Dhuha paling sedikit dikerjakan dua rakaat. Namun, dalam buku 33 Macam Jenis Shalat Sunnah terbitan Rumah Fikih Indonesia disebutkan, para ulama berbeda pendapat mengenai jumlah maksimal rakaat shalat Dhuha.

Mayoritas ulama, khususnya dari mazhab Syafii, berpendapat, maksimal rakaat shalat Dhuha adalah delapan rakaat. Sementara sebagian ulama lainnya, seperti Imam ar-Rafi’iy dan Imam ar-Ruyani, menyatakan maksimal 12 rakaat.

Dalam pelaksanaannya, shalat Dhuha boleh dilakukan empat rakaat dengan sekali salam. Namun, menurut para ulama, yang paling utama adalah mengerjakannya dipisah setiap dua rakaat lalu salam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat