Alat pompa sedot air banjir beroperasi di kali Ledug di kawasan Total Persada, Kota Tangerang, Banten, Kamis (6/2). Pengoperasian pompa dilakukan saat banjir melanda kawasan Total Persada pada Senin (3/2) hingga saat ini guna mengurangi debit air yang men | Republika/Thoudy Badai

Jakarta

Kabel Rumah Pompa Dukuh Atas Dipindah

Kabel rumah pompa Dukuh Atas dipotong orang tak dikenal.

JAKARTA -- Plh Wali Kota Jakarta Pusat (Jakpus) Irwandi mengatakan, kabel listrik di rumah pompa Dukuh Atas, Tanah Abang, kini sedang direlokasi oleh pihak PLN. Tujuannya, untuk mencegah kabel tersebut dipotong ataupun dirusak lagi oleh orang tak dikenal.

Irwandi menjelaskan, salah satu penyebab kabelnya  karena sempat dipotong orang tak dikenal. Posisi kabel juga memang berada di bagian luar rumah pompa. Tepatnya di dekat Taman Dukuh Atas.

"Jadi, kalau ada orang lewat, bisa iseng buka-buka (panelnya). Jadi, gampang disentuh orang," kata Irwandi kepada wartawan Ahad (24/1).

Padahal, lanjut dia, jika kabel itu putus ataupun rusak, mesin pompa akan mati. Otomatis pompa tidak bisa berfungsi untuk menyedot air dalam mencegah banjir. "Jadi kalau hujan, ya banjir-lah di underpass Dukuh Atas," kata dia.

Oleh karena itu, lanjut Irwandi, pihaknya telah berkoordinasi dengan PLN untuk memindahkan posisi kabel rumah pompa tersebut. Terkait peristiwa pemotongan kabel itu sendiri, Irwandi menduga pelakunya adalah pemulung yang kerap berkumpul ataupun bermalam di sana.

"Kejadian baru-baru ini (pemotongan kabel) bukan sabotase. Sabotase sih enggak, mungkin pemulung iseng," kata Irwandi.

 
Kejadian baru-baru ini (pemotongan kabel) bukan sabotase. Sabotase sih enggak, mungkin pemulung iseng.
 
 

Irwandi menjelaskan, di sekitar lokasi rumah pompa tersebut memang kerap banyak pemulung yang berkumpul ataupun bermalam. Sebab, titik itu cenderung sejuk. Untuk mencegah kejadian tersebut berulang, Irwandi mengaku telah menertibkan pemulung ataupun gelandangan di sana.

Sejauh ini sudah ada lima Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang ditertibkan dari lokasi tersebut. "Kami juga sudah bekerja sama dengan Polsek Metro Tanah Abang untuk mengamankan wilayah itu," ujar Irwandi.

Sebelumnya, Kepala Seksi Jalan Jembatan & Kelengkapan Jalan Suku Dinas Bina Marga Jakpus, Yudha Catur Suharnanto, mengatakan, putusnya kabel dan tergeletaknya kWh meter milik rumah pompa Dukuh Atas diketahui pada 14 Januari 2021. Hal itu setelah petugas melakukan pengecekan ke lokasi. Ia menduga hal itu terjadi karena kabel ditarik oleh seseorang.

Maka itu, lanjut dia, pihaknya mengusulkan agar kWh meter rumah pompa Dukuh Atas dipindah ke dalam bangunan rumah pompa agar lebih aman. Yudha belum melapor ke pihak kepolisian kejadian itu dan berupaya untuk melakukan pemasangan kamera CCTV bersama pihak terkait.

"Kita berharap kejadian seperti ini tak terulang agar operasional pompa tak terganggu sebab curah hujan tinggi dan dikhawatirkan berdampak jadi banjir," kata Yudha.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Sudin Bina Marga Jakarta Pusat (binamargajakartapusat)

Diselidiki

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, pihaknya menyerahkan masalah dugaan perusakan di rumah pompa Dukuh Atas kepada pihak berwajib, yakni kepolisian. "Sedang diproses, kita akan lihat. Apa motifnya, apa masalahnya, apa yang dilakukan. Jadi, kita serahkan nanti pada pihak kepolisian untuk mencari tahu lebih detail lagi," kata Riza.

Riza juga menyampaikan kejadian serupa pernah terjadi di Rumah Pompa Dukuh Atas pada tahun 2020 lalu. Namun, sebelum sempat melancarkan aksinya, pelaku ditangkap petugas pompa.

Riza memastikan operasional pompa air berjalan normal meski kabel listrik dipotong oleh orang tak dikenal. Politikus Partai Gerindra ini menyerahkan penanganan kasus ini kepada aparat penegak hukum.

"Tapi, alhamdulillah sekalipun ada kabel yang dipotong, tidak menghentikan pompa yang ada tetap berfungsi," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Polsek Tanah Abang, Kompol Singgih Hermawan, mengaku, sudah mendapat informasi terkait sejumlah kabel di Rumah Pompa Dukuh Atas yang dipotong orang tak dikenal. Pihaknya pun telah mengerahkan anggota untuk menyelidiki kasus tersebut.

"Kasus ini sedang diselidiki oleh anggota," kata Singgih.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat