Atlet Pelatnas cabang menembak Fathur Gustafian (kanan) mengikuti Kejuaraan Menembak secara Daring Perbakin. Para atlet Indonesia akan menjalani vaksinasi Covid-19. | ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Olahraga

Vaksinasi Atlet Tunggu Jadwal Kemenkes 

Kemenpora sudah menyerahkan 1.500 nama yang terdiri dari atlet, pelatih, dan tenaga pendukung.

JAKARTA -- Olahraga nasional menjadi salah satu bidang yang mendapat prioritas jatah vaksinasi. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang bertanggung jawab atas hal ini dikabarkan segera menyusun jadwal vaksinasi khusus untuk atlet dan pihak-pihak terkait. Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Gatot S Dewa Broto menyampaikan, pihaknya belum mendapat jadwal vaksinasi karena tanggung jawab teknis berada di tangan Kemenkes. 

"Belum (ada jadwal vaksinasi). Tergantung (keputusan) Kemenkes," kata Gatot saat dihubungi Republika, Selasa (19/1). 

Sepekan lalu, Kemenpora sudah menyerahkan 1.500 nama yang terdiri dari atlet, pelatih, dan tenaga pendukung dari 17 cabang olahraga (cabor) serta National Paralympic Committee (NPC) yang menjadi prioritas penerima vaksin Covid-19 dari bidang olahraga. Namun, dari 17 cabor itu, tidak ada cabor sepak bola.

Sebanyak 17 cabor yang dimaksud, yakni angkat besi (PABSI), tenis (PELTI), catur (PERCASI), pencak silat (IPSI), senam (PERSANI), karate (FORKI), panahan (PERPANI), taekwondo (TI), renang (PRSI), bulu tangkis (PBSI), voli (PBVSI), boling (PBI), selancar ombak (PSOI), wushu (PBWI), menembak (PERBAKIN), dayung (PODSI), dan judo (PJSI).

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh World Health Organization (who)

Belakangan, Kemenpora menambah PSSI sebagai salah satu pihak yang mendapat prioritas vaksinasi. Data yang berisi usulan penerima vaksin pun sudah diserahkan Kemenpora kepada pihak Kemenkes. Timnas Indonesia akhirnya mendapat jatah penerima vaksin Covid-19. Pertimbangan Kemenpora diklaim karena PSSI akan berpentas di panggung internasional di SEA Games 2021. 

Setelah ini, kata Gatot, belum ada cabor tambahan yang diusulkan sebagai penerima vaksin. "Itu dulu," ujar Gatot. PSSI dikabarkan langsung bersurat ke Kemenkes dengan tembusan Kemenpora untuk mengajukan penerimaan vaksin. Mereka mengusulkan vaksin untuk timnas di semua tingkat, pemain, pelatih, ofisial, pertandingan, panitia penyelenggara, Liga 1, Liga 2, dan Liga 3.

Plt Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi membenarkan pihaknya sudah mengirim usulan nama yang dikirim ke Kemenpora untuk diteruskan kepada Kemenkes ihwal vaksinasi. PSSI dikabarkan memasukkan 178 nama untuk calon penerima vaksin, 122 di antaranya merupakan pemain timnas Indonesia dari empat tingkat. Pelatih tim Garuda, Shin Tae-yong, juga termasuk ke dalam daftar tersebut.

Total 178 orang diisi oleh penggawa timnas Indonesia U-16 sebanyak 30 pemain, empat atlet, dan sembilan tim pendukung. Kemudian timnas U-19 sebanyak 27 pemain, lima pelatih, dan 18 tim pendukung. Sementara skuat timnas U-23 sebanyak 36 atlet dan 10 tenaga pendukung. Kemudian timnas senior terdapat 29 pemain dan 10 tim pendukung.

Yunus berharap, vaksinasi terhadap insan sepak bola dapat dilakukan secepatnya. Pihaknya pun sedang melakukan inventarisasi data susulan calon penerima vaksin.

 
Ini sedang proses pengumpulan data untuk segera dikirim ke Kemenpora. Mudah-mudahan pekan ini selesai.
 
 

"Ini sedang proses pengumpulan data untuk segera dikirim ke Kemenpora. Mudah-mudahan pekan ini selesai," kata Yunus kepada Republika

Sementara, PBSI selaku federasi bulu tangkis nasional belum menetapkan nama-nama calon penerima vaksin. Kepala Bidang Humas dan Media PP PBSI Broto Happy mengatakan, sejauh ini pihaknya mengajukan total 44 orang yang terdiri dari 28 atlet, delapan pelatih, dan delapan tim pendukung. 

"Baru jumlahnya saja, nama-namanya belum ditentukan," ujar Broto saat dihubungi Republika

Broto menyampaikan, PBSI belum menentukan prioritas utama penerima vaksin. Di satu sisi, ia mengisyaratkan para atlet yang tampil di kompetisi internasional akan mendapat vaksin terlebih dahulu. 

"(Untuk) nama belum dapat, jadi belum bisa disampaikan siapa yang pertama terima vaksin," kata dia. "Yang pasti mereka yang banyak membela Merah Putih di pentas dunia (akan mendapat vaksin lebih dulu)," ujarnya menambahkan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat