Ilustrasi lapangan pekerjaan. Kota Tangerang mengadakan virtual Job Fair untuk membuka lapangan pekerjaan. | Suwandy/ANTARA FOTO

Nasional

Virtual Job Fair Tangerang Sediakan 1.162 Lowongan

Virtual Job Fair Tangerang diikuti sejumlah perusahaan besar.

TANGERANG -- Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangerang kembali menggelar bursa kerja secara virtual pada Selasa (19/1). Bursa kerja secara virtual merupakan kedua kalinya selama pandemi Covid-19, dan yang diadakan pada awal September 2020. Dalam virtual job fair kali ini, ribuan lowongan pekerjaan tersedia yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Tangerang, Banten dan sekitarnya.

Kepala Disnaker Kota Tangerang, Rakhmansyah menyampaikan, virtual job fair yang digelar hanya sehari, setidaknya 10 perusahaan ikut berpartisipasi. Mereka menyediakan 1.162 lowongan dengan 33 jabatan yang bisa diisi para pencari kerja. Adapun kualifikasi pendidikannya, untuk S1 sebanyak sembilan orang, D3 sebanyak 71 orang, dan untuk tingkat SMA/ SMK sekitar 1.082 orang.

Menurut Rakhmansyah, ke-10 perusahaan yang terlibat dalam virtual job fair melakukan presentasi terkait lowongan lewat siaran streaming yang disiarkan di akun channel Youtube Pemkot Tangerang. Dia menyatakan, masyarakat yang ingin bertanya bisa menjalin komunikasi secara langsung dengan perwakilan perusahaan.

“Masyarakat bisa langsung tanya-tanya apa yang butuh diperjelas terkait lowongan ini/ Semoga ini bisa menjadi rezeki di awal tahun bagi mereka yang masih menganggur, akibat pandemi Covid-19,” tutur Rakhmansyah di Kota Tangerang, Selasa.

Di antara perusahaan yang ikut bursa kerja secara virtual, yaitu PT Mayora Indah, PT Surya Rengo Container, PT Adi Perkasa Anugrah Pratama, hingga PT BFI Finance.

Mengembangkan ekonomi kreatif

Mantan Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Kabupaten Lebak, Banten, kini mengembangkan ekonomi kreatif dengan memproduksi kuliner khas Timur Tengah, khobuz, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan keluarga."Kami mengembangkan usaha ini dengan harapan tidak ada lagi warga sini yang bekerja ke luar negeri dan lebih membuka usaha di negara sendiri," kata Ernasari (40), Mantan TKW warga Penyandungan Kecamatan Maja Kabupaten Lebak.

Masyarakat Kampung Penyandungan, Kabupaten Lebak, sebagian besar merupakan para pekerja migran ke Timur Tengah sebagai asisten rumah tangga hingga pengemudi pribadi, karena peluang pekerjaan di kampung sendiri sangat kesulitan dan paling bantar menjadi buruh tani. Namun Ernasari mengajak warga agar tidak kembali bekerja ke luar negeri dengan membuka usaha sendiri."Kami setahun mengembangkan usaha memproduksi Khobuz sebagai makanan favorit khas masakan Arab Saudi yang banyak diminati konsumen," katanya.

Khobuz terbuat dari tepung terigu, gula dan garam, yang dibentuk bulat seperti opak. Khobuz, kata dia, ebih enak dan lezat jika dikonsumsi dengan shakshuka yang terbuat dari telur dan tomat.Selama ini, kata dia, harga makanan Khobuz dan shakshuka dijual Rp15 ribu/porsi. "Pelanggan yang datang ke sini juga ada dari Bogor dan Jakarta," katanya.

Kebanyakan pelanggan keturunan Arab Saudi, meskipun ada juga warga setempat yang merupakan mantan pekerja di Arab Saudi.Menurut dia, omzet jualan khobuz dan shakshuka relatif lumayan, berkisar Rp 500 sampai Rp 650 ribu/hari. "Kami memproduksi makanan itu biasanya di Arab Saudi untuk menu majikan sebagai konsumsi sarapan pagi," katanya.

Begitu juga mantan TKW lainnya, Aminah (45) warga Cisonggom Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak mengaku kini membuka Toko Jedah yang menyediakan keperluan bahan pokok. Modal usaha diperoleh dari hasil bekerja selama 10 tahun di Arab Saudi.Saat ini, kata dia, omzet pendapatan relatif lumayan dan bisa meraup keuntungan sekitar Rp 1 juta/hari.

"Kami beruntung hasil jerih payah bekerja di Arab Saudi kini bisa membuka usaha cukup besar," katanya.

Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Lebak Tajudin Yamin mengatakan pemerintah daerah mendorong agar mantan pekerja migran bisa mengembangkan usaha ekonomi kreatif sehingga mereka tidak kembali bekerja ke luar negeri yang memiliki risiko cukup besar mulai dari ancaman kekerasan dan penganiayaan.

"Kami terus berupaya untuk mendampingi para mantan TKW Arab Saudi agar membuka usaha sehingga memiliki pendapatan ekonomi yang baik dan sejahtera, seperti di Kampung Cisonggom dan Penyandungan banyak yang berhasil," katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat