Ketua Project Management Office (PMO) Integrasi dan Peningkatan Nilai Tambah Bank Syariah BUMN Hery Gunardi memberikan paparan saat Webinar Sharia Economic Outlook Ekonomi Syariah Indonesia 2021 di Jakarta, Selasa (19/1). Bank Syariah Indonesia menyiapkan | Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO

Ekonomi

Bank Syariah Indonesia Siapkan Produk Baru

Perkembangan jasa keuangan syariah lebih baik daripada jasa keuangan konvensional.

JAKARTA – Bank Syariah Indonesia (BSI) menyiapkan produk baru dan kantor cabang percontohan jelang peresmian merger tiga bank syariah anak usaha BUMN. Ketua Project Management Office (PMO) Penggabungan Bank Syariah BUMN Hery Gunardi menyampaikan saat ini proses merger berjalan dengan lancar.

"Ini proyek yang sudah kita mulai sejak Maret (2020) dan berproses hingga titik hari ini. Tentunya 1 Februari 2021 bisa kita deklarasikan sebagai lahirnya Bank Syariah Indonesia," kata Hery dalam Webinar Syariah Outlook Ekonomi Syariah Indonesia 2021, Selasa (19/1).

Hery mengatakan saat ini manajemen sedang menunggu surat izin merger dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Persetujuan itu diharapkan akan diterima pada pekan ini. Selain itu, proses pengesahan nama baru menjadi Bank Syariah Indonesia dan logo baru juga tengah dilakukan di Kementerian Hukum dan HAM.

Upaya integrasi akan berjalan hingga 31 Oktober 2021. Menurut rencana integrasi, setelah merger resmi dilakukan akan ada tiga cabang percontohan yang akan melayani nasabah disertai dengan beberapa produk baru.

Ketiga cabang pilot itu antara lain Bank Syariah Indonesia KC Tangerang BSD City yang merupakan eks BRI Syariah, Bank Syariah Indonesia KC Jakarta Barat eks BNI Syariah, dan Bank Syariah Indonesia KC Jakarta Hasanudin eks Bank Syariah Mandiri. Sejumlah produk baru yang bisa diakses antara lain BSI KUR Super Mikro, BSI KUR Kecil, BSI KUR Mikro, BSI KPR Sejahtera, BSI Usaha Mikro, BSI Griya Harmoni, BSI Card, dan SABI.

Di luar dari tiga kantor cabang percontohan tersebut, nasabah Bank BRI Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank BNI Syariah tetap dapat menikmati produk dan layanan seperti biasa di cabang masing-masing atau cabang bank asal dari setiap nasabah. Hal ini berlaku hingga 31 Oktober 2021.

Nasabah akan secara bertahap dihubungi untuk melakukan migrasi ke Bank Syariah Indonesia sesuai dengan integrasi secara bertahap pada operasional cabang, layanan, dan produk. Pada 1 November 2021, direncanakan Bank Syariah Indonesia telah terintegrasi secara keseluruhan.

Hery mengatakan, aspirasi dan tujuan BSI secara umum adalah memenuhi berbagai ekspektasi dari negara, pemegang saham, nasabah, umat, dan karyawan.

"Kami ingin agar bank ini jadi kebanggaan Indonesia di dunia, punya performa yang baik, juga bisa memenuhi kebutuhan semua kalangan," kata Hery.

BSI menargetkan dapat menembus sepuluh besar bank syariah di dunia. Selain itu, BSI menargetkan menjadi Bank BUKU IV pada 2022.

"Kami juga ingin membangun eksistensi di Dubai, penjamin emisi penerbitan sukuk global Republik Indonesia senilai 200-300 juta dolar per tahun," katanya.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan aset keuangan syariah sebesar Rp 1.770,32 triliun sepanjang 2020. Hal ini mengindikasikan perkembangan jasa keuangan syariah di Indonesia lebih baik daripada jasa keuangan konvensional.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan aset keuangan syariah tumbuh 21,48 persen pada 2020 dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 13,84 persen. "Kami sampaikan khusus keuangan syariah, ini lebih baik dari konvensional dari berbagai indikator, di antaranya asetnya tumbuh cukup tinggi 21,48 persen (2020), sebelumnya hanya 13,84 persen pada 2019," ujarnya.

Wimboh merinci nominal aset keuangan syariah mencakup perbankan syariah sebesar Rp 593,35 triliun dan pasar modal syariah termasuk reksa dana syariah sebesar Rp 1.063,81 triliun. Sementara, industri keuangan non-bank (IKNB) syariah sebesar Rp 113,16 triliun. Per Desember 2020, pembiayaan bank umum syariah mencatatkan pertumbuhan 9,5 persen atau lebih tinggi dari perbankan nasional yang justru minus 2,41 persen.

Dari sisi kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat sebesar 21,59 persen dan tingkat pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) bruto 3,13 persen. Selain itu, likuiditas terjaga pada financing to deposit ratio (FDR) sebesar 76,36 persen.

"Kita tahu ini semua memberikan confident kita bahwa syariah bahkan lebih bagus pada 2021," ucapnya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat