Sejumlah relawan membantu pengendara sepeda motor agar tidak terbawa arus saat melintas di Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat (15/1/2021). Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor menyatakan peningkatan status siaga darurat men | ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

Nasional

Banjir Kalsel Semakin Parah, Jalan Trans Kalimantan Terputus

Pemerintahan di Kalimantan Selatan, sejak Kamis (14/1) sudah menetapkan status darurat bencara banjir.

Jalan poros nasional Trans Kalimantan di Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar yang menghubungkan kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan maupun provinsi lainnya di Pulau Kalimantan kembali terputus sehingga jalur transportasi kembali lumpuh total.

Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar Mokhammad Hilman di Martapura Minggu mengatakan, kerusakan pada jembatan di titik ruas Jalan A Yani Km 55.500 itu terjadi sekitar pukul 04.00 WITA sehingga jalan terputus total.

"Sheet file yang kemarin dipasang pada oprit jembatan terangkat karena kerusakan bagian bawah oprit makin melebar akibat tergerus derasnya air sehingga jembatan tidak bisa dilintasi orang maupun kendaraan," ujarnya.

Penanganan rusaknya jembatan Trans Kalimantan kedua kalinya itu dilakukan Balai Besar Prasana Jalan Nasional (BBPJN) dan masih didiskusikan untuk memasang jembatan Balley.

Sementara itu, siaran pers dari Humas Polres Banjar menyebutkan Jembatan Sungai Salim Banua Hanyar Jalan A Yani Km 55.500 di perbatasan Kecamatan Astambul-Mataraman itu longsor, Ahad pukul 04.00 WITA.

"Jembatan runtuh baik yang dari arah Banjarmasin longsor sekitar 4 Meter dan arah Hulu Sungai longsor sekitar 5 Meter. Sementara arus lalu lintas tidak dapat dilalui," tulis Kasubbag Humas Polres Banjar Iptu Suwardji.

Bencana banjir di Kalimantan Selatan (Kalsel) meluas ke tujuh wilayah kabupaten. Badan Nasional Penangggulangan Bencana (BNPB) mengatakan, sampai Sabtu (16/1), dampak banjir merenggut lima korban jiwa. Dampak banjir, mendesak ratusan ribu orang mengungsi, dan merendam puluhan ribu rumah dan temoat tinggal warga.

Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Raditya Jati, dalam rilis resmi menyampaikan, tujuh wilayah yang disapu banjir, yakni di Kabupaten Banjar, dan Banjar Baru. Di Kabupaten Tanah Laut, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan, Kabupaten Tabalong, dan Kabupaten Tapin. Identifikasi penyebab banjir sementara ini, lantaran intensitas hujan tinggi sepanjang Januari berjalan, dan luapan air di sungai-sungai besar.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BNPB Indonesia (bnpb_indonesia)

“Dampak banjir merenggut lima jiwa, 27.111 rumah terendam, dan 112.709 warga mengungsi,” kata Jati, dalam laporan resmi BNPB, Sabtu (16/1). Pemerintahan di Kalimantan Selatan, sejak Kamis (14/1) sudah menetapkan status darurat bencara banjir. “Dan tim gabungan, bersama relawan, masih terus melakukan penanganan, dan evakuasi dampak banjir,” terang Jati.

Berdasarkan data sementara dari BNPB, laporan pengungsi di Banjar, ada sebanyak 51.362 warga, dengan kondisi 14.791 rumah warga terendam banjir. Sedangkan di Banjar Baru, pengungsian terdampak banjir, tercatat 622 jiwa, dengan angka rumah hunian terendam sebanyak 296 unit. Di Tanah Laut, wilayah banjir terparah mendesak 27.024 warga mengungsi, dan meninggalkan rumah hunian sebanyak 8.249 unit. 

Angka korban jiwa tercatat ada di Hulu Sungai Tengah, dengan lima warga meninggal dunia, dan 11.200 warga mengungsi, serta 64.400 hunian terendam banjir. Sedangkan di Balangan, sampai saat ini, tercatat 11.816 warga mengungsi, dan 3.571 rumah tinggal terendam air. Di Tabalong, tercatat 180 orang mengungsi, dan 92 unit rumah terendam. Di Tapin, banjir mendesak 1.777 orang mengungsi, dan 112 rumah terendam.

Kronologi banjir

Banjir bermula dari hujan yang tak kunjung berhenti beberapa hari lalu. Cuaca ini mengakibatkan Kondisi Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan tergenang air pada Jumat (15/1/2021). Banjir makin tinggi dan sebagian warga mulai menyelamatkan diri dengan mengungsi ke posko-posko aman.

"Banyak sudah warga yang mengungsi, karena rumahnya terendam cukup, banjir makin tinggi hari ini daripada kemarin," ujar Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin Herliansyah.

Banjarmasin sudah dikepung banjir, hingga sebagian rumah warga terendam, khususnya yang berdekatan dengan sungai. "Sebab hujan tidak juga reda, ditambah air laut pasang, banjir di permukiman warga makin tinggi," tuturnya.

Dia mengungkapkan sesuai pantau pihaknya di lapangan, untuk wilayah Kelayan di Banjarmasin Selatan semua wilayahnya terendam, diperkirakan banjir rata-rata setinggi lutut, memang ada yang lebih.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by