Ilustrasi personel Marinir menangani korban bencana alam, | ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Nasional

Satgas Marinir Bantu Tanggulangi Banjir di Banjarmasin

Seluruh personel Marinir diterbangkan menuju Banjarmasin untuk bantu korban banjir.

JAKARTA -- Korps Marinir TNI AL mengerahkan Satuan Tugas (Satgas) Kemanusiaan untuk membantu penanggulangan bencana banjir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Suhartono dalam keterangan pers di Jakarta, Sabtu (16/1), mengatakan pemberangkatan personel tersebut sesuai dengan perintah langsung dari Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

"Mengirimkan 27 Prajurit Korps Marinir TNI AL untuk melaksanakan Satuan Tugas (Satgas) Kemanusiaan, Penanggulangan Bencana Banjir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan," kata Suhartono.

Komandan Satgas (Dansatgas) Kapten Marinir Heri S yang sehari-hari menjabat sebagai Pasiops Batalyon Intai Amfibi 1 Marinir (Yontaifib 1 Mar) memimpin pengecekan terakhir personel dan material yang diberangkatkan. Seluruh personel berikut perlengkapan diterbangkan dari Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat angkut A-I327 Hercules TNI Angkatan Udara.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by AKUN RESMI MARINIR TNI AL (korps_marinir_tni_al)

Waktu keberangkatan pukul 05.10 WIB. Perlengkapan yang dibawa pada Satgas Kemanusiaan kali ini antara lain, perahu karet 8 buah, motor tempel (mopel) 8 buah, tangki bahan bakar 16 buah, dayung 32 buah alat selam 4 set, alat mountenering 2 set, HT Motorolla 12 set, serta swimvest 27 buah.

Satgas itu merupakan panggilan tugas dari ibu pertiwi, untuk membantu saudara-saudara sebangsa membutuhkan pertolongan. "Ini menuntut kesigapan kalian, kesiapan kalian dan keikhlasan kalian untuk melaksanakan tugas," ucapnya.

Personil Satgas harus selalu tetap menerapkan protokol kesehatan selama di medan penugasan. Bencana banjir terjadi di sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel) sejak 10 Januari 2021 lalu, setelah hujan deras mengguyur sejak Sabtu malam hingga Ahad dini hari.

Kemudian, pada Kamis 14 Januari 2021 banjir bahkan memutus akses ruas jalan nasional di Provinsi Kalimantan Selatan yang menghubungkan antarkabupaten dan kota setelah oprit jembatan di Kecamatan Mataraman Kabupaten Banjar terputus. Jalan itu merupakan akses utama dari Kota Banjarmasin menuju kawasan Hulu Sungai di Kalsel seperti Kabupaten Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Balangan, dan Tabalong.

"Kami sudah mengkoordinasikan dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Banjarmasin untuk segera memulihkan dengan memasang sheet file di jalan sehingga bisa dilintasi untuk sementara," ucap Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar Mokhammad Hilman.

Saat ini tindakan darurat penanganan terus dilakukan agar jalan nasional yang menjadi akses utama antar kabupaten dan kota itu dilintasi terutama sebagai jalur evakuasi dan mobilisasi logistik.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjarmasin menyatakan banjir di wilayah ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan pada hari ketiga ini makin naik meskipun tidak turun hujan pada Jumat malam. "Kondisi Kota Banjarmasin di hari ketiga banjir, dapat air kiriman dari hulu, selain itu air laut pasang, hingga genangan air makin tinggi," ujar Kepala SeksiKedaruratan BPBD Kota Banjarmasin Herliansyah di Banjarmasin, Sabtu.

Menurut dia, kondisi banjir yang makin tinggi terpantau di daerah Banjarmasin Timur, Sungai Lulut, di Jalan Pramuka, di Jalan Veteran hingga Pangambangan. Herliansyah mengatakan ketinggian air saat ini di pemukiman warga hingga meluber ke jalan antara 30-40 centimeter, bahkan sebagian lebih dari itu, khususnya di dekat sungai.

"Banyak warga yang nelpon BPBD untuk minta evakuasi," ujarnya.

Menurut Harliansya, air datang dari hulu karena Banjarmasin daerah paling hilir bagian Sungai Martapura, sejak tadi malam cukup besar."Kan daerah Sungai Batang, Sungai Tabuk dan Martapura di daerah tetangga Banjarmasin masih banjir parah, air dari sana tertumpu mengalir kebagian hilir Banjarmasin di Sungai Martapura," paparnya.

Sehingga, ujar dia, kawasan pemukiman di pinggiran Sungai Martapura, juga anak sungai lainnya, mengalami kenaikan banjir.Banjarmasin sudah terendam banjir sejak 14 Januari 2021."Di hari ketiga ini makin banyak yang mengungsi, di mana-mana sekarang mulai didirikan tempat pengungsian oleh masyarakat," tuturnya.

Dia menyampaikan pengungsi di Banjarmasin Selatan, sementara ini yang sudah terdata lebih 500 jiwa, sebagian berada di pengungsian swadaya masyarakat, sebagian di posko kecamatan."Belum lagi di empat kecamatan lainnya, data pengungsi terus kita lakukan ini," paparnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat