Budayakan bijak bermedsos. | Dok Republika/Abdan Syakura

Khazanah

Pemuda Muslim Harus Jadi Teladan Bermedsos

Pemuda Muslim harus menjadi pencerah medsos dengan menebar konten inspiratif.

JAKARTA -- Wakil Ketua Umum PP Dewan Masjid Indonesia (DMI), Syafruddin, mengimbau seluruh pemuda Muslim agar menggunakan media sosial (medsos) secara santun. Hindari sikap saling mengejek, menyinggung, menyindir, atau bahkan menyerang pihak lain. 

"Saya melihat ada potensi perpecahan yang bisa tersulut karena banyak akun sosial media yang saling menyerang atau menyebar fitnah,” ujar Syafruddin dalam acara silaturahmi bersama Pengurus Pusat Perhimpunan Remaja Masjid (Prima) DMI di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (15/1).

Dalam kesempatan itu, Syafruddin juga berpesan agar seluruh pemuda di bawah naungan organisasi DMI tidak saling menyerang sesama Muslim. Ia menekankan, sesama pemeluk agama Islam harus bersatu dan tidak menyerang kelompok non-Muslim, sebab hal itu tidak ada gunanya.

Mantan menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi ini juga mengingatkan agar para pemuda Muslim tidak menyerang pemerintah. Sejauh ini, kata Syafruddin, Pemerintah Indonesia telah bekerja dengan baik.

Melalui keterangan tertulis yang diterima Republika, Jumat (15/1), Syafruddin lebih lanjut meminta para pemuda Muslim agar mewaspadai pihak-pihak yang ingin mengadu domba sesama bangsa, umat beragama, ataupun sesama Muslim.

Organisasi Perhimpunan Remaja Masjid (Prima) DMI merupakan badan otonom yang disahkan pembentukannya oleh DMI pada 2015. Saat ini, terdapat empat organisasi pemuda Islam yang berada di bawah naungan DMI.

Keempat organisasi tersebut, yakni Prima DMI, Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI), Badan Komunikasi Pemuda Masjid Indonesia (BKPMI), serta Indonesian Islamic Youth Economic Forum (Isyef).

Dalam kesempatan yang sama, Syafruddin juga menyebut, di tengah pandemi Covid-19, aktivitas di medsos makin ramai. Hal ini karena makin banyak orang yang mengisi waktu dengan menuangkan pikiran atau sekadar membaca.

Namun, ironisnya, banyak info palsu atau hoaks yang disebarkan di medsos. Kondisi ini bisa mengakibatkan orang-orang yang membacanya jadi salah mendapatkan informasi.

Terakhir, Syafruddin berpesan kepada para pemuda Islam untuk menunjukkan kebesaran Islam yang santun dan cinta damai. "Jangan hanya lips service bahwa kita besar dan santun, tetapi mari kita tunjukkan dengan segala tindakan kita, termasuk dalam ber-social media,” ujar Syafruddin.

 
Jangan hanya lips service bahwa kita besar dan santun, tetapi mari kita tunjukkan dengan segala tindakan kita, termasuk dalam ber-social media.
 
 

Sementara itu, saat menghadiri acara Silaturahim Isyef Menyongsong 2021, pekan lalu, Syafruddin meminta para pemuda Muslim yang tergabung dalam Isyef membantu pemerintah dalam pemulihan ekonomi. Menurut dia, para pemuda harus berinovasi sekecil apapun untuk membangun ekonomi.

"Mungkin penyakit korona tidak akan hilang dan memberikan dampak yang panjang bagi pemulihan ekonomi. Para pemuda bisa membantu pemerintah mencegah penyebaran penyakit dan membantu perbaikan ekonomi dengan kontribusi sekecil apapun,” ujar Syafruddin.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by H. Syafruddin (haji_syafruddin)

Ia juga mendorong para anggota Isyef untuk berkomunikasi dengan berbagai pihak dan kelompok guna membangun ekonomi masyarakat di tengah pandemik. Pada saat yang sama, ia pun mengajak mereka untuk mengasah pengalaman sebagai pengusaha dari bawah atau pekerja sosial. Harapannya, dalam 10 tahun mendatang terdapat pemuda Isyef yang masuk dalam jajaran tokoh yang menguasai ekonomi Indonesia. 

“Tolong jangan tergiur untuk berpolitik terlalu cepat. Jangan sehabis tamat kuliah S-1, sudah mau instan langsung masuk partai politik dan meninggalkan medan lapangan ekonomi atau medan sosial."

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat