Warga mengenakan masker sebagai pencegahan Covid-19 di Beijing, Kamis (14/1). | AP/Andy Wong

Internasional

Cina Kebut Bangun Karantina

Pembangunan fasilitas karantina untuk mengantisipasi aliran pasien Covid-19 menjelang Tahun Baru Imlek.

BEIJING -- Cina mengejar pembuatan fasilitas karantina berkapasitas 3.000 unit di lahan pertanian di luar Shijiazhuang, Hebei, Cina. Pembangunan untuk mengantisipasi aliran pasien Covid-19 menjelang Tahun Baru Imlek.

Media pemerintah, Jumat (15/1), menampilkan para pekerja sedang menggali lahan, mengecor dengan beton, dan membangun kamar-kamar karantina. Pemandangan ini mengingatkan pada tahun lalu, ketika Cina mengebut membangun rumah sakit lapangan dan menyulap ruang olahraga menjadi pusat isolasi. Ini terjadi pada awal merebaknya Covid-19 dari Wuhan. 

Cina relatif mampu menangani penyebaran Covid-19 di dalam negeri. Namun, peningkatan kasus belakangan ini dinilai cukup mengkhawatirkan karena dekat dengan ibukota, Beijing. 

Alasan lainnya, Cina akan merayakan Tahun Baru Imlek yang biasanya ditandai dengan bepergian untuk mengunjungi sanak saudara. Dengan penduduk 1,4 miliar jiwa, maka libur Imlek bisa dikatakan menjadi momen dengan perjalanan terbanyak di dunia.

Laman the Guardian melaporkan, menjelang Imlek pada 11 Februari, Cina kini mengejar target vaksinasi terhadap 50 juta warganya. 

Dalam perkembangan lain, Portugal memberlakukan lockdown selama sebulan mulai Jumat. Langkah ini diambil setelah terjadi lonjakan kasus usai libur Natal. 

"Pandemi pada titik yang paling berbahaya," kata Perdana Menteri Portugal António Costa. Ia mengingatkan, "Vaksin Covid-19 membuat orang menurunkan kewaspadaan dan itu membuat pandemi malah lebih buruk". 

Sementara itu Best Western Hotel di London, Inggris, disulap menjadi tempat pemulihan pasien Covid-19. Menurut CNN, hotel bintang empat dengan kapasitas 107 kamar ini menjadi proyek percontohan di Inggris untuk mengurangi rumah sakit yang sudah kewalahan menangani pasien.

Saat berita ini ditulis, data Johns Hopkins University menunjukkan ada lebih dari 93,21 juta kasus Covid-19 global. Kasus terbanyak dihadapi Amerika Serikat yaitu lebih dari 23,31 juta kasus.  

Pusat vaksin regional

Pemerintah Cina mendukung Indonesia menjadi pusat vaksin regional. Hal itu disampaikan saat Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi mengunjungi Tanah Air pada 12-13 Januari.

photo
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) melihat layar pendistribusian vaksin Covid-19 saat kunjungan kerja di PT Bio Farma, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (7/1). Dalam kunjungan kerjanya, Menteri BUMN Erick Thohir meninjau fasilitas infrastruktur vaksin Covid-19 mulai dari ruang penyimpanan vaksin hingga tahapan pendistribusian ke 34 provinsi di Indonesia serta memastikan kesiapan PT Bio Farma (Persero) dalam memproduksi vaksin Covid-19. - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

"Kami mendukung konsep Indonesia untuk membangun pusat produksi vaksin regional. Kami siap bersama Indonesia untuk menorong pembangunan A Global Community of Health for ALL," ujar Wang Yi saat konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi, Rabu (13/1). 

Dalam kunjungannya ke Indonesia pekan ini, Wang Yi bertemu Presiden Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan serta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Saat bertemu Retno, kerja sama ekonomi dan kesehatan menjadi topik utama pembicaraan mereka.

"Saya menyampaikan kepada State Councillor Wang Yi, rencana Indonesia untuk membangun ketahanan kesehatan nasional, antara lain melalui kemandirian industri obat, bahan baku, dan alat kesehatan. Indonesia bermaksud menjalin kerja sama dengan RRT dan negara lain, terkait rencana ini," ujar Retno.

Sementara itu laman resmi Kemenlu Cina mengutip juru bicaranya, Zhao Lijian, Kamis (14/1). Zhao mengungkapkan, Cina dan Indonesia adalah mitra kerja sama strategis yang penting, termasuk di era pandemi. 

"Kerja sama vaksin kita yang berhasil menunjukkan rasa saling percaya politik tingkat tinggi dan telah memupuk sorotan baru dalam kerja sama praktis. Cina siap memajukan kerjasama dengan Indonesia dalam riset-pembangunan, produksi, dan pengadaan vaksin," ujarnya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat