Asma Nadia | Daan Yahya | Republika

Resonansi

Rangkaian Tragedi dan Secercah Harapan

Rangkaian kabar duka dan satu peristiwa memberi harapan.

Oleh ASMA NADIA

OLEH ASMA NADIA

Tercatat beberapa peristiwa besar terjadi dalam minggu ini, di masa pendemi. Rangkaian kabar duka dan satu peristiwa memberi harapan.

Peristiwa memilukan pertama adalah jatuhnya pesawat Sriwijaya, yang lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak, di daerah Kepulauan Seribu. Perih membayangkan anak kehilangan orang tua, ayah dan bunda kehilangan permata hati, teman kehilangan sahabat, padahal sesaat sebelumnya baru saja bertukar sapa.

Semoga, para awak dan penumpang yang berpulang diampuni kekhilafannya, dilipatgandakan pahalanya, dan keluarganya diberikan kesabaran dan keikhlasan.

Bagi penerbangan, tentu saja ini menjadi pukulan berat mengingat industri maskapai adalah salah satu bidang yang sangat terimbas pandemi. Di satu sisi, pesawat tidak terbang berarti tidak memperoleh penghasilan.

Di sisi lain armada harus tetap dirawat dengan biaya mahal. Hal-hal yang tentu saja mestilah menjadi perhatian bagi perusahaan penerbangan. Sebab, keselamatan selalu menjadi prioritas pertama. Sebab, musibah bisa terjadi di mana saja, menimpa siapa saja, bahkan meski segala sesuatu secara hitung-hitungan di atas kertas sudah sempurna.

Peristiwa duka kedua adalah wafatnya Syekh Ali Jaber. Ulama besar asal Arab Saudi yang meninggalkan kewarganegaraannya demi membangun pemahaman Islam yang damai di Indonesia.

 
Ulama besar asal Arab Saudi yang meninggalkan kewarganegaraannya demi membangun pemahaman Islam yang damai di Indonesia.
 
 

Di masa awal pandemi, sang ulama besar dengan tegas mendukung upaya pemerintah dan majelis ulama untuk menutup masjid dari kegiatan ibadah yang mengumpulkan orang.

Dengan keilmuannya, ia mampu menjelaskan bahwa meninggalkan shalat berjamaah di masa pandemi bukanlah bentuk keingkaran pada Allah SWT tetapi justru bentuk pemahaman atas ajaran Islam. Namun, sang hafiz juga tahu takdir akan datang pada waktunya.

Ia siap berjumpa Allah dan wafat di tanah yang kini dicintainya.“Saya sudah menuliskan wasiat, di dalam tulisan itu walaupun saya lahir besar di kota suci Madinah, tapi insya Allah siap mati di Indonesia.” 

Tidak terbilang yang merasakan kehilangan akan kepergian beliau yang konsisten menyebarkan ajaran Islam dengan sangat teduh. Kepedulian syekh terhadap pandemi juga diwariskan kepada keluarga dan pengikutnya.

Mereka melarang masyarakat berkerumun ke pemakaman atau berkunjung ke rumah duka, sekalipun syekh wafat dalam keadaan sudah negatif dari Covid-19. Satu sikap yang bisa dicontoh berbagai pihak ketika mengalami kehilangan selama wabah ini.

Tidak menjenguk atau takziyah bukan semata karena khawatir terhadap diri sendiri, tetapi bisa saja kita pun tidak terlampau sehat atau jangan-jangan termasuk OTG, yang malah membahayakan keluarga pihak sakit atau berduka. 

Kembali kepada sosok Syekh Ali Jaber, semoga Allah mengampuni dan menerima segala amal dan kebaikan yang beliau telah berikan untuk peradaban Islam.

Berita duka lain terjadinya gempa Majene yang memakan korban puluhan orang tewas, selain luka-luka. Lalu banjir hebat di Kalimantan Selatan. Saatnya menguatkan doa dan mereka yang lapang bisa bergerak mencari berbagai lembaga kemanusiaan untuk mengulurkan bantuan. Menghadapi wabah sudah sangat berat, apalagi ketika musibah lain terjadi.

 
Menghadapi wabah sudah sangat berat, apalagi ketika musibah lain terjadi.
 
 

Terakhir, satu berita yang memberi harapan. Presiden Jokowi menjadi penerima vaksin  pertama, diikuti para tokoh dan pejabat. Ini adalah simbol harapan terkait pandemi.

Tidak hanya di Indonesia sebenarnya. Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong pun sudah mendapat vaksin. Pria berusia 68 tahun itu mengunggah video  melalui akun media sosial. Ia juga mengajak seluruh rakyat melakukan hal yang sama. 

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al Saud juga telah menerima vaksin. Media resmi setempat menerbitkan gambar dan video ketika raja yang berusia 85 tahun itu melakukan vaksinisasi.

Selain dua nama di atas, Ratu Inggris Elizabeth II dan suaminya Pangeran Philip turut melakukan vaksinasi Covid-19 di Kastil Windsor. Sejauh ini, sudah 1,5 juta orang di Inggris menerima vaksin yang diharapkan efektif melawan virus SARS-Cov-2. 

Presiden Amerika Serikat terpilih Joe Biden juga telah menerima dosis pertama vaksin sebelum secara resmi tinggal di Gedung Putih. Ini adalah harapan baru agar masyarakat dunia segera terbebas dan lebih mampu melewati wabah global ini.

 
Ini adalah harapan baru agar masyarakat dunia segera terbebas dan lebih mampu melewati wabah global ini.
 
 

Vaksinasi penting agar sistem kesehatan kita tidak kolaps dan ekonomi bisa mulai pulih. Rumah-rumah sakit mulai penuh. Sudah lebih dari 600 tenaga kesehatan yang gugur saat berjuang di garis depan. Di sisi lain, pengangguran dan kemiskinan meningkat.

Tanpa vaksinasi, kita bisa ambruk. Vaksinasi memang tidak sempurna, dan tetap mesti sama-sama dikawal agar pelaksanaannya adil, merata, dan efektif. Namun, mengutip MUI, ini bagian dari ikhtiar untuk kemaslahatan bersama.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat