Proses penyuntikan vaksin Covid-19 kepada Bupati Sleman oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Ngemplak II di Sleman, Yogyakarta, Kamis (14/1). | Wihdan Hidayat / Republika

Kabar Utama

Daerah Mulai Lakukan Vaksinasi

Pemerintah daerah tegaskan tenaga kesehatan menjadi prioritas program vaksinasi.

 

JAKARTA -- Program vaksinasi Covid-19 mulai dijalankan di berbagai daerah pada Kamis (14/1). Sama seperti vaksinasi perdana di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu (13/1), vaksinasi tahap pertama di daerah tak hanya diikuti tenaga kesehatan. Berbagai kalangan mulai dari para pejabat, selebritas, hingga tokoh agama ikut menyukseskan vaksinasi.

Di DKI Jakarta, kegiatan vaksinasi salah satunya dilakukan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) bagi para nakes dan tenaga penunjang kesehatan RSCM. Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksoso Harbuwono ikut disuntik vaksin Covid-19 di sana.

Seusai disuntik vaksin, Dante mengaku tidak merasakan gejala ataupun reaksi pascavaksinasi. “Tidak ada rasa sakit, rasa pegal, ketakutan tidak ada. Tapi, kita tetap observasi untuk menjaga efek samping setelah vaksinasi (KIPI),” kata Dante, Kamis (14/1).

Dante mengingatkan, kekebalan tubuh tidak langsung terbentuk begitu vaksin disuntikkan. Kekebalan baru akan tercipta dalam 2-6 pekan pasca-penyuntikan kedua. Oleh karena itu, ia berpesan agar pelaksanaan vaksinasi Covid-19 berjalan beriringan dengan penerapan protokol kesehatan.

“Mudah-mudahan dengan dilaksanakan kegiatan vaksinasi ini, kita bisa mencapai herd immunity setelah 70 persen dari penduduk divaksinasi," katanya.

 

photo
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 Sinovac ke Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara (kanan) di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA), Jalan Raya Kopo, Kota Bandung, Kamis (14/1) - (ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA)

Untuk memutus mata rantai penularan Covid-19, pemerintah menargetkan vaksinasi kepada 181,5 juta penduduk Indonesia. Saat ini, telah disiapkan 31 ribu vaksinator untuk membantu pelaksanaan vaksinasi di seluruh Indonesia. Setelah dilakukan vaksinasi kepada 1,4 juta tenaga kesehatan dan tenaga penunjang kesehatan, vaksinasi akan dilanjutkan untuk 17,4 juta petugas pelayanan publik esensial.

Vaksinasi Covid-19 juga mulai dijalankan di Jawa Timur. Proses dimulainya vaksinasi di Jatim ditandai dengan pemberian vaksin terhadap pejabat forum komunikasi pimpinan daerah dan tokoh masyarakat, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (14/1). Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19 di Jatim.

Setelah 30 menit menerima vaksin Covid-19, Emil mengaku tidak merasakan reaksi apa pun. Artinya, kata dia, vaksin tersebut bisa dikatakan aman. Apalagi, proses uji coba terhadap vaksin Covid-19 Sinovac tersebut terbilang ketat sebelum akhirnya Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan surat izin penggunaan darurat.

photo
Kapolda Sumatra Selatan Irjen Pol Eko Indra Heri (kiri) disuntik vaksin Covid-19 produksi Sinovac saat pelaksanaan vaksinasi perdana di Puskesmas Gandus, Palembang, Sumatra Selatan, Kamis (14/1). Penyuntikan perdana tahap pertama vaksin tersebut selanjutnya dilakukan pada 51.708 orang tenaga kesehatan dan SDM kesehatan yang ada di Provinsi Sumatra Selatan. - (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

"Sebelum kita ini banyak sekali yang mengikuti uji klinis tahap tiga. Jadi, ini telah mengikuti proses yang sangat ketat sebelum BPOM mengeluarkan izin," kata Emil seusai menjalani vaksinasi.

Emil melanjutkan, dari 77.760 dosis vaksin yang diterima dari Kemenkes, Pemprov Jatim telah menyalurkan 22 ribu dosis vaksin untuk wilayah Surabaya Raya yang meliputi Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Surabaya menerima 15 ribu dari alokasi 33.420 dosis vaksin. Kemudian, Sidoarjo menerima 4.000 dari alokasi 8.717 dosis vaksin dan Gresik menerima 3.000 dari alokasi 5.805 dosis vaksin.

Emil mengatakan, berdasarkan instruksi dari Kementerian Kesehatan, Surabaya Raya menjadi prioritas utama di Jatim untuk dilakukan vaksinasi Covid-19 pada tahap pertama. Emil memastikan, vaksinasi tahap pertama diprioritaskan untuk nakes.

Di Kota Solo, Jawa Tengah, pencanangan vaksinasi dilakukan secara simbolis dengan penyuntikan vaksin kepada 11 tokoh masyarakat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno. Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo menegaskan, Pemkot Solo sudah siap sepenuhnya menjalankan vaksinasi, terutama bagi para tenaga kesehatan. "Tetapi, meski sudah divaksin, tetap tidak boleh lengah terhadap protokol kesehatan," katanya menegaskan.

photo
Tenaga kesehatan menunjukan kemasan vaksin Covid-19 sebelum vaksinasi di Puskesmas Ngemplak II di Sleman, Yogyakarta, Kamis (14/1). DIY memulai vaksinasi Covid-19 secara serentak tahap pertama. Dan kali ini diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. - (Wihdan Hidayat / Republika)

Nakes yang sudah terdaftar bisa memilih fasilitas kesehatan (faskes) dan waktu untuk menjalani vaksinasi. Pemkot Solo menunjuk 33 faskes sebagai pelaksana vaksinasi, yang terdiri atas 17 puskesmas, satu klinik, dan 14 rumah sakit.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo Siti Wahyuningsih menyebut belum ada nakes yang menolak vaksinasi Covid-19. Dia menargetkan, vaksinasi dosis pertama untuk nakes bisa selesai bulan ini.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga telah memulai vaksinasi. Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul ikut disuntik vaksin di RSHS Bandung. Dinas Kesehatan Kota Bandung mengatakan, program vaksinasi pada hari pertama dilakukan kepada 5.200 orang yang bekerja di fasilitas kesehatan. Pelaksanaan vaksinasi dilakukan di 192 fasilitas kesehatan, seperti rumah sakit, puskesmas dan klinik-klinik.

Vaksinasi Covid-19 di Kota Bandung ditandai dengan penyuntikan terhadap 10 orang dari berbagai kalangan profesi. "Tercatat 5.200 yang akan divaksin hari ini. Ini tahap satu, SDM kesehatan," ujar Kepala Dinkes Kota Bandung Ahyani Raksanagara.

photo
Petugas membawa paket berisi vaksin Covid-19 buatan Sinovac untuk disimpan di gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kota Sorong, Papua Barat, Kamis (14/1). Kota Sorong menerima sebanyak 2.600 vaksin untuk didistribusikan ke 10 fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas) dan enam rumah sakit di Kota Sorong yang direncanakan digunakan pada awal Februari mendatang bagi tenaga kesehatan. - (ANTARA FOTO/OLHA MULALINDA)

Daerah di luar Pulau Jawa pun sudah memulai vaksinasi, antara lain, Provinsi Bengkulu, Papua Barat, Sumatra Utara, dan Nusa Tenggara Barat. Ketua Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III/Domberai, Papua Barat, Zakarias Horota, mengajak masyarakat Papua Barat untuk mengikuti vaksinasi.

"Vaksinasi adalah cara terbaik untuk terhindar dari risiko buruk penularan Covid-19. Untuk itu, tak perlu ragu untuk divaksin," kata Zakarias seusai menjalani penyuntikan vaksin di Manokwari, Kamis.

Ormas Islam Dukung Vaksinasi

Vaksinasi Covid-19 mulai dilaksanakan di Indonesia. Ormas Islam menyatakan dukungan atas program vaksinasi yang merupakan ikhtiar untuk mengatasi pandemi Covid-19.

Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Syamsul Anwar mengatakan, menjaga kesehatan merupakan hal yang wajib dilakukan sebagai bentuk ikhtiar. Adapun vaksinasi merupakan bagian dari menjaga kesehatan tersebut.

Syamsul mengatakan, vaksinasi diperlukan untuk mencegah dan mengurangi risiko penularan Covid-19 yang dilakukan secara individual maupun komunal. Tujuannya agar terwujud kekebalan kelompok dalam masyarakat.

Syamsul menekankan, keadaan darurat yang terjadi sampai hari ini menuntut adanya usaha lebih untuk menghilangkan kedaruratan. "Yaitu, dengan cara menyegerakan dan memaksimalkan cakupan vaksinasi yang sesuai dengan kaidah fikih," kata Syamsul, Kamis (14/1).

Vaksinasi tidak cuma sebagai pencegahan, penurunan risiko penularan, dan menghilangkan kedaruratan, tetapi juga menjaga keberlangsungan generasi. Dengan demikian, menurut dia, sangat penting agar vaksinasi dapat dilihat dari prinsip kemuliaan manusia.

Syamsul mengingatkan, fatwa MUI menyatakan bahwa vaksin Sinovac hukumnya suci dan halal. Artinya, vaksin Sinovac boleh digunakan untuk umat Islam sepanjang terjamin keamanannya menurut ahli yang kredibel dan kompeten.

BPOM juga secara resmi menerbitkan persetujuan penggunaan dalam kondisi darurat atau EUA untuk vaksin Sinovac. Namun, ia menegaskan, vaksinasi harus tetap diikuti penerapan prokes secara maksimal meliputi 3M dan 3T.

Tuntunan Tarjih tentang vaksinasi pencegahan Covid-19 agar dapat menjadi panduan bagi warga persyarikatan khususnya dan masyarakat umumnya. Syamsul berharap, melalui fatwa ini semakin menguatkan kesadaran masyarakat.

"Untuk menerima dan menjalani vaksinasi sebagai salah satu bentuk ikhtiar pencegahan dan pengurangan risiko penularan Covid-19. Kesadaran pentingnya vaksinasi tetap harus diikuti kesadaran menjalankan prokes secara maksimal," ujar Syamsul.

Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar menegaskan, seluruh komponen NU hingga pondok pesantren di bawah naungannya siap mendukung program vaksinasi Covid-19. PWNU Jatim juga telah mengeluarkan imbauan terkait program vaksinasi.

"Secara umum seluruh kader, pengurus, kiai, ponpes, dan lembaga di bawah naungan NU Jatim, sejalan dan satu sikap dalam program vaksinasi ini," kata Marzuki di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (14/1).

Dalam imbauannya, PWNU Jatim meminta seluruh pengurus dan warga NU se-Jatim untuk berperan dan membantu kelancaran pelaksanaan vaksinasi Covid- 19. Imbauan bernomor 818/PW/A11/L/1/2021 itu mengacu pada hasil Bahtsul Masail PWNU Jatim tentang dibolehkannya penggunaan vaksin, yang sudah teruji kemanfaatannya untuk menambah kekebalan kesehatan dan imunitas tubuh pada masa pandemi. Selain itu, mengacu pada Fatwa MUI No 02 Tahun 2021 tentang Produk Vaksin Covid-19 dari Sinovac Life Science Co Ltd China dan PT Bio Farma (Persero).

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, KH Hasan Mutawakkil Alallah menegaskan, pihaknya mendukung penuh vaksinasi Covid-19. Ia mengajak masyarakat untuk turut serta menyukseskan vaksinasi sebagai ikhtiar dalam upaya pengendalian penularan Covid-19.

"Saya berharap, masyarakat Jawa Timur selalu menjaga kesehatannya pada masa pandemi Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan dan mendukung program pemerintah," kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat